Kebijakan Krusial Amerika Terhadap Gaza Sebelum Kebakaran Los Angeles
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Banyak yang mengaitkan kebakaran Los Angeles dengan kebijakan Amerika terhadap Gaza. Dimana Amerika Serikat selalu mendukung penjajah Zionis Israel dengan alasan sebagai sekutu dekatnya dan upaya mempertahankan diri.
Beberapa sikapnya terhadap yang sedang dalam proses persetujuan dan pembahasan adalah sebagai berikut:
1. Pengesahan RUU sanksi atas Mahkamah Internasional
DPR Amerika Serikat (DPR AS) pada 10/1/25 meloloskan rancangan undang-undang (RUU) yang akan memberikan sanksi terhadap Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Seperti dilansir Al Jazeera, hal ini sebagai tanggapan terhadap ICC yang mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas kejahatan perang di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
"Amerika mengesahkan undang-undang ini karena pengadilan palsu berusaha menangkap perdana menteri sekutu besar kita, Israel,” kata Perwakilan Brian Mast, ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR dari Partai Republik, dalam pidatonya sebelum pemungutan suara.
Sebanyak 243 suara menyetujui melawan 140 suara yang menolak. Sebanyak 45 anggota Partai Demokrat bergabung dengan 198 anggota Partai Republik dalam mendukung RUU tersebut. Tidak ada anggota Partai Republik yang menentangnya.
2. Paket penjualan senjata
Dengan masa jabatan tinggal beberapa hari lagi, pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengajukan rencana penjualan senjata senilai 8 miliar dollar AS atau setara hampir Rp 130 triliun ke Israel. Keputusan ini tetap diambil Washington meski santer kecaman luas bahwa senjata-senjata yang selama ini dipasok ke Israel itu digunakan untuk menggempur Jalur Gaza hingga menimbulkan bencana kemanusiaan, termasuk tudingan genosida.
Penjualan terbaru senjata AS ke Israel tersebut pertama kali dilaporkan media Axios. Dua pejabat AS, Sabtu (4/1/2025) waktu Washington atau Minggu (5/1/2025) waktu Indonesia, mengonfirmasi laporan tersebut.
Sumber pejabat AS itu mengatakan, Departemen Luar Negeri AS ”secara informal telah memberi tahu Kongres tentang proposal penjualan amunisi guna mendukung keamanan jangka panjang Israel dengan memasok stok amunisi-amunisi penting dan kemampuan pertahanan udara”.
3. Menuduh Hamas menghalangi pertukaran sandera
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada 9/1/25 mengatakan bahwa kemajuan sedang dicapai dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas.
"Kami membuat beberapa kemajuan nyata," kata dia kepada wartawan di Gedung Putih.
Biden mengatakan bahwa dirinya sebelumnya telah berbicara dengan presiden baru Lebanon, Joseph Aoun, dan menambahkan: "Dia orang yang hebat...Mereka juga bekerja sangat keras."
"Saya masih berharap kita bisa melakukan pertukaran tahanan. Hamas adalah pihak yang menghalangi pertukaran itu sekarang, tetapi saya rasa kita bisa melakukannya, kita perlu melakukannya," ujar dia.
4. Berpeluang intervensi militer ke Gaza
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengultimatum Hamas Palestina untuk segera membebaskan seluruh sandera sebelum ia dilantik 20 Januari mendatang.
Trump mengancam akan mengobarkan "neraka" di Timur Tengah jika sandera belum juga bebas ketika ia menjabat.
Jika para sandera tidak juga bebas pada saat saya mulai menjabat, neraka akan membakar di Timur Tengah. Ini tidak baik bagi Hamas atau siapa pun," ucapnya dalam konferensi pers di Florida, Selasa (7/1).
"Neraka akan pecah. Saya tidak perlu mengatakannya lagi, tapi itulah yang akan terjadi," lanjut Trump, seperti dikutip CNN.
Ucapan Trump ini mengisyaratkan bahwa AS kemungkinan akan melakukan intervensi militer di Gaza jika para sandera tak kunjung bebas.
Beragam kebijakan ini menimbulkan protes dari rakyatnya sendiri. Mengapa pajak rakyat Amerika untuk membantu Penjajah Zionis Israel? Ini kritikan pedas yang terus digaungkan.
Pasca kebakaran Los Angeles, apakah kebijakan tersebut akan terus dilanjutkan? Padahal di dalam negri membutuhkan dana untuk rehabilitasi kebakaran Los Angeles? Apakah kebijakan Trump setelah dilantik menunjukkan janji kampanyenya yang menggaungkan America First?
Beberapa bencana besar bisa merubah kebijakan negara, berlakukkah bagi Amerika terhadap penjajah Zionis Israel?
0 komentar: