Hanya Untuk Bersyukur
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Bila Allah itu Arrahman dan Arrahim, bagaimana sikap sang hamba? Bersyukurlah. Hidup itu hanya untuk menikmati persembahan Allah swt. Persembahan dari Sang Arrahman dan Arrahim.
Apa yang diperintahkan kepada Bani Israil? Mengingat nikmat Allah. Bukankah Firaun baru saja ditenggelamkan? Bukan makanan dan minuman dari langit sedang dinikmatinya? Bukankah sedang menuju tanah kediamannya? Bukankah telah menjadi bangsa yang merdeka?
Bukankah hidup ini sudah dijamin rejekinya? Bukankah sudah diberikan bimbingan dari kitab suci? Bukankah sudah ada yang mendidiknya, yaitu para nabi dan rasul? Bukankah sudah diberi solusi dalam setiap persoalannya?
Bukankah setelah kesulitan ada kemudahan? Bukankah iman dan takwa membuat segalanya menjadi mudah dan beruntung? Bukankah setiap kebaikan dibalas hingga tak terhingga?
Bukankah setiap kesulitan masih di bawah batas kemampuannya? Bukankah dalam kesulitan ada ampunan, maaf dan rahmat-Nya? Bukankah Allah swt yang menjadi penolong dan pelindungnya?
Kehidupan ini hanya sebentar saja. Hukum-Nya sangat mudah dan ringan. Ampunan-Nya sangat luas. Kesalahan dan dosa-dosanya diampuni bila bertaubat.
Jadi hidup itu hanya untuk bersyukur kepada Allah swt. Hanya untuk mengucapkan Alhamdulillah. Hanya untuk menikmati Asmaulhusna-Nya.
0 komentar: