Cara Allah Menjaga Kekasihnya, Ismail Haniyeh dan Yahya Sinwar
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Karim Khan yang menjabat sebagai jaksa penuntut utama di Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC), pada 20/05/24 mengajukan surat perintah penangkapan terhadap tiga pimpinan Hamas, yakni Ismail Haniyeh, Yahya Sinwar dan wakilnya Mohammed Deif.
ICC juga akan menuntut Ismail Haniyeh dan Yahya Sinwar sebagai penjahat perang. Padahal keduanya sedang berjuang memerdekakan tanah airnya sendiri? Mengapa dituduh sebagai penjahat perang?
Rupanya, Allah swt ingin memeliharanya. Allah swt ingin menjaga kewibawaan para kekasihnya di muka bumi. Allah swt telah memanggilnya dengan kedudukan yang paling mulia dan tertinggi di muka bumi. Mereka bertemu Allah swt sebagai syuhada.
Penjajah Zionis Israel merasa hebat dengan capaian membunuh Yahya Sinwar dan Ismail Haniyeh. Namun sebenarnya, Allah swt sedang membersihkan namanya. Apa yang terjadi pasca pembunuhan mereka?
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengatakan pada 6/9/2024, bahwa pihaknya telah menghentikan proses hukum terhadap mendiang pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menyusul kesyahidannya pada bulan Juli 2024. Juga, membatalkan permohonan surat penangkapan untuk Haniyeh pada 2 Agustus, “karena situasi berubah akibat kematian Mr. Haniyeh,” kata ICC dalam pernyataan.
Bagaimana dengan Yahya Sinwar?Yahya Sinwar juga telah dinyatakan syahid pada 16 Oktober 2024. Ini berarti nama yang ada dalam surat penangkapan terkait kejahatan perang yang diajukan jaksa ICC tinggal Netanyahu dan Gallant saja.
Tidak hanya itu, Yahya Sinwar, telah dinobatkan sebagai Tokoh Arab Tahun 2024 berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh Jaringan Berita Rassd Mesir, pada Selasa 31/12/24. Sebanyak 300.000 orang berpartisipasi dalam jajak pendapat tersebut. Dimana, 85% peserta memilih Yahya Sinwar sebagai Tokoh Arab Tahun 2024.
Para peserta juga menilai gambar-gambar yang memperlihatkan Sinwar melawan pasukan Israel di saat-saat terakhir kehidupannya sebagai gambar paling mengesankan pada tahun 2024.
Para analis media Zionis Israel juga mengungkapkan kekalahan telak narasi mereka yang paling utama, yaitu saat IDF merilis video detik-detik akhir kematian Yahya Sinwar. Dimana, Yahya Sinwar yang dalam keadaan terluka parah masih melakukan perlawanan dengan tongkat di tangan kirinya. Kesyahidannya, menjadi inspirasi perlawanan rakyat Palestina, bangsa Arab, juga Muslimin di dunia.
Mereka bukan penjahat perang lagi, seperti yang akan dituduhkannya. Tetapi, menjadi tokoh di era ini.
0 komentar: