Amerika Serikat Berdiri di Tanah Hasil Rampasan, Apa Tragedi Internal yang Terjadi?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:
“Barangsiapa yang mengambil sejengkal tanah dengan dzalim maka pada hari Kiamat tanah tersebut akan dikalungkan padanya sebanyak tujuh lapis. (HR: Bukhari Muslim)
Menurut catatan sejarah, penduduk asli Amerika Serikat (AS) adalah suku Indian. Mereka dibantai secara sistematis oleh pendatang Eropa yang kemudian menguasai wilayah tersebut. Sejak pendiriannya, AS secara sistematis merampas hak hidup dan hak politik, ekonomi, dan budaya suku Indian melalui pembantaian, pemindahan, dan asimilasi paksa.
Majalah Amerika, Foreign Policy, berkomentar bahwa kejahatan terhadap penduduk asli Amerika sepenuhnya konsisten dengan definisi genosida di bawah hukum internasional saat ini.
Rasulullah saw telah mengkabarkan mereka yang hidup di tanah hasil rampasan. Lalu apa yang terjadi dengan bangsa Eropa yang tinggal di Amerika?
1. Perang sesama mereka sendiri
Perang Kemerdekaan Amerika terjadi beberapa kali yaitu pada kurun waktu yang disebut sebagai perang Kemerdekaan Pertama tahun 1775-1783, Perang Kemerdekaan Kedua tahun 1812-1815 dan Perang Sipil tahun 1861-1865. Uniknya perang ini terjadi sesama mereka sendiri. Pertanyaannya, siapakah yang menjajah mereka?
2. Fenomena Angin Tornado
Ketimbang tempat lain, tornado lebih sering terjadi di Amerika Serikat, hingga mencapai 1.250 kejadian per tahun. Namun, mengapa tornado banyak terjadi di Amerika Serikat? Salah satu rahasia alam semesta yang menarik dari fenomena angin tornado adalah kejadian ini paling sering terjadi di Amerika Serikat.
Kecepatan angin penyebab tornado bisa menjangkau 250 mil per jam dan mampu membersihkan jalur sepanjang 80,46 km dengan lebar 1,6 km. Pada umumnya, angin tornado datang bersamaan dengan badai petir dan hujan es.
Terdapat wilayah disebut dengan 'Tornado Alley', mencakup tempat di negara bagian South Dakota, Nebraska, Kansas, Oklahoma, Texas utara, dan Colorado timur, yang sering menjadi tuan rumah fenomena alam ini.
3. Bencana rutin tahunan
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika mulai melakukan pencatatan pada tahun 1980. Hasilnya, jumlah bencana cuaca di AS dengan kerugian miliaran dolar telah meningkat sejak tahun 1980.
Rata-rata, terdapat 8 bencana serupa setiap tahun dari tahun 1980-2022. Dalam lima tahun terakhir, rata-rata terjadi 18 bencana serupa setiap tahunnya.
Bencana yang terus terjadi pun menimbulkan kekhawatiran mengenai apakah Badan Manajemen Darurat Federal mempunyai cukup dana untuk memberikan respons yang memadai.
4. Bunuh diri yang terus meningkat
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), yang mencatat angka bunuh diri, data yang tersedia menunjukkan bahwa bunuh diri saat ini lebih umum terjadi di AS daripada kapan pun sejak awal Perang Dunia II.
Pada 2023, sekitar 49.500 orang bunuh diri terjadi di AS, jumlah tertinggi yang pernah tercatat, menurut data baru pemerintah yang dipublikasikan pada 10/8/24.
Para ahli memperingatkan bahwa bunuh diri itu rumit, dan peningkatan baru-baru ini mungkin didorong oleh berbagai faktor, termasuk tingkat depresi yang lebih tinggi dan terbatasnya ketersediaan layanan kesehatan mental.
5. Pembunuhan massal Anak Setiap Hari, lebih parah dari medan perang
Aksi penembakan di sekolah di Amerika Serikat sering terjadi. Sepanjang 2024, ada 322 aksi penembakan terjadi berdasarkan data di website K-12 School Shooting. Itu adalah angka tertinggi kedua sejak 1966. Pada 2023, ada 349 aksi penembakan di sekolah di penjuru Amerika Serikat.
Yang lebih parah lagi, penembakan oleh murid perempuan mulai sering terjadi. Padahal sebelumnya, hanya sekitar 3 persen dari seluruh aksi penembakan di Amerika Serikat dilakukan perempuan.
“Guns Down Friday,” suatu kelompok yang didedikasikan untuk mengurangi kekerasan senjata api, Mengungkapkan, “Jalan-jalan di Washington lebih buruk dibanding medan perang, dan saya benar-benar hanya ingin membuat perubahan. ”
6. Dihempas Ragam Trauma
Trauma bencana
Peneliti isu trauma di University of California di Irvine, Roxane Cohen Silver, mengatakan, “Musibah badai dan tornado. Apa yang dilakukan orang-orang setelah peristiwa-peristiwa itu adalah mencoba membangun kembali kehidupan mereka, mencoba pulih secara emosional."
Trauma pandemi
Aapa yang terjadi setelag COVID-19? Nirmita Panchal di Kaiser Family Foundation mengatakan, “Sebelum pandemi Covid-19, sekitar 1 dari 10 orang dewasa melaporkan kecemasan dan gangguan depresi. Kini penelitian terbaru kami menunjukkan sekitar 3 dari 10 orang dewasa melaporkan gejala-gejala ini.”
Trauma Perang
Sindrom stress pasca kejadian traumatis atau PTSD merupakan istilah klinis baru untuk fenomena lama. Tema ini mencuat di AS pada tahun 80-an, di saat banyak veteran perang Vietnam mengidap gejala stress tersebut.
PTSD berbeda dengan depresi. Kini tema PTSD dibahas lagi dengan gencar. Penyebabnya sekitar 17 sampai 25 persen dari 375 ribu serdadu Amerika Serikat yang sebelumnya bertugas di medan perang Afghanistan atau Irak, mengidap sindroma stress pasca kejadian traumatis ini.
Ragam tragedi intenal terus menghantui masyarakat Amerika yang para pendahulunya merampas tanah dari suku aslinya. Hingga hari ini, belum ada permintaan maaf secara menyeluruh dan kompensasi yang diberikan. Namun, mengapa gencar membantu Penjajah Zionis Israel?
Ragam tragedi di Amerika Serikat yang dihubungkan dengan perampasan tanah memang belum bisa dihubungkan secara ilmiah, namun Al-Qur'an dan hadist Rasulullah saw telah menjelaskan dampak buruk yang akan terjadi dari perampasan tanah.
Namun yang paling mudah untuk dilihat dari fenomena di sekitar masyarakat, bagaimana nasib mereka yang merampas tanah orang lain terutama berkaitan dengan tanah warisan? Ini bisa jadi pelajaran yang amat mudah.
0 komentar: