basmalah Pictures, Images and Photos
12/21/24 - Our Islamic Story

Choose your Language

"Pondasinya Tidak Stabil, Bangsa Yahudi Israel Dalam Bahaya", Pasca Badai Al-Aqsa  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  "K...

"Pondasinya Tidak Stabil, Bangsa Yahudi Israel Dalam Bahaya", Pasca Badai Al-Aqsa 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


"Kepercayaan yang kita miliki pada diri kita sendiri, pada rakyat kita, dan pada negara kita, selalu menjadi landasan bagi kita. Ketika kepercayaan terguncang, ketika fondasinya tidak stabil, bangsa ini dalam bahaya," kata Presiden Israel, Isaac Herzog, kepada Presiden Institut Demokrasi Israel (IDI) Yohanan Plesner setelah menerima hasil studi tersebut di kediaman presiden pada 17/12/24.

Studi tersebut menunjukkan kekhawatiran hancurnya demokrasi terus meningkat, pada sisi lain kepercayaan publik terhadap pemerintah dan Knesset merosot drastis pasca Badai Al-Aqsa yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Indeks tersebut menemukan bahwa 58 persen warga Israel meyakini demokrasi sedang terancam. Sedangkan  kepercayaan pada Knesset dan pemerintah anjlok tajam selama setahun terakhir, jatuh ke titik terendah masing-masing sebesar 13% dan 19%, pada bulan Mei 2024 di kalangan publik Yahudi, meskipun agak pulih menjadi 16% dan 25% pada bulan Oktober.

Survei lain yang dilakukan  Saluran 12 yang dipublikasikan pada 21/12/24 pun menunjukkan hal yang sama bahwa hanya 22 persen responden yang percaya pada pemerintah. Sedangkan secara personal, kepercayaan kepada Netanyahu hanya 29 persen saja.

Di tengah ketidakpercayaan masyarakat ini, para pemimpin negara, kubu koalisi sayap kanan, justru sangat aktif menyerang sistem pengawasan dan keseimbangan di negara tersebut, serta profesionalisme lembaga-lembaga utamanya. Terutama sistem peradilan yang terus diupayakan untuk dirombak walaupun upaya tersebut telah gagal pada tahun 2023.

Banyak menteri dalam pemerintahan saat ini telah berulang kali menyerang Mahkamah Agung selama setahun terakhir karena dianggap menentang "kehendak rakyat," terutama Menteri Kehakiman Yariv Levin, yang telah terlibat dalam pertikaian selama dua tahun dengan lembaga peradilan dan minggu lalu mengatakan bahwa ia akan menghidupkan kembali upayanya yang sangat memecah belah untuk membatasi kewenangan lembaga peradilan.

"Pelemahan yang tidak bertanggung jawab terhadap lembaga-lembaga yang telah menjadi sumber kekuatan dan kemakmuran Israel selama beberapa dekade merupakan fenomena yang berbahaya, terutama di masa perang. Padahal, para pemimpin kita memiliki banyak pekerjaan lain yang lebih utama yang harus dilakukan, dan waktu sangatlah penting," kata Plesner, Presiden IDI.

Pertikaian tersebut menimbulkan banyak pertengkaran:

A. Seorang mantan jaksa agung yang merekomendasikan agar para prajurit cadangan IDF menolak untuk menjadi sukarelawan untuk bertugas jika reformasi peradilan diluncurkan kembali;

B. Seorang mantan kepala rabbi yang menyerukan kepada kaum ultra-Ortodoks, seperdelapan dari populasi, untuk menolak mendaftar, menganjurkan ketidakpatuhan terhadap Undang-Undang Layanan Wajib;

C. Seorang menteri kehakiman dan anggota Knesset yang sedang menjabat yang secara terbuka mengutarakan kemungkinan menolak untuk tunduk pada putusan Pengadilan Tinggi.

D. Seorang menteri kabinet Israel telah menyatakan, dengan keberanian yang fanatik, bahwa ia tidak mengesampingkan "perubahan rezim."

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi Yedidia Stern, Presiden Jewish People Policy Institute dan profesor (emeritus) hukum di Universitas Bar-Ilan, yang berkomentar, "Hebatnya, Israel telah berhasil dalam tujuh front eksternal melawan musuh-musuhnya, tetapi hampir kalah dalam front kedelapan: front internal melawan dirinya sendiri."

"Harga kekalahan dalam perang internal bersifat struktural dan tidak dapat dengan mudah dikembalikan: lembaga-lembaga negara merusak kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga negara. Mayoritas pemerintah saat ini mengeksploitasi sistem demokrasi untuk mengikis fondasinya."

Dampak besar dari konflik internal yang tengah terjadi saat ini di internal penjajah Zionis Israel seperti yang diungkapkannya, "Menelan satu sama lain hidup-hidup.” Padahal sedang berperang. Apakah ini liku-liku kehancuran Penjajah Zionis Israel yang disebutkan oleh Syeikh Ahmad Yassin pendiri Hamas?

Menolak Bertempur di Gaza Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Jerusalem Post pada 20/12/24 memberitakan Perdana Menteri  Benjamin Netany...


Menolak Bertempur di Gaza

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Jerusalem Post pada 20/12/24 memberitakan Perdana Menteri  Benjamin Netanyahu  mengatakan bahwa dia tidak akan "setuju untuk mengakhiri perang sebelum kita menyingkirkan Hamas" dalam sebuah wawancara dengan  penulis editorial Wall Street Journal (WSJ) Elliot Kaufman, yang kemudian diterbitkan di surat kabar AS tersebut pada 19/12/24.

"Kami tidak akan membiarkan mereka (Hamas) berkuasa di Gaza, 30 mil dari Tel Aviv . Itu tidak akan terjadi," katanya di tengah seruan banyak pihak untuk menerima kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang langgeng di daerah kantong Palestina itu.

Opini di WSJ mencatat bahwa perdana menteri Penjajah Zionis Israel hanya membayangkan kesepakatan semacam itu akan bersifat parsial jika organisasi teroris Palestina itu masih utuh. Apakah pendapat Netanyahu selaras dengan keinginan rakyat Penjajah Zionis Israel? 

Times Of Israel pada 21/12/24 juga memberitakan hasil jajak pendapat Channel 13 yang menanyakan kepada responden bagaimana mereka mendefinisikan kemenangan dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza, hasilnya:

A.  68% mengatakan kemenangan hanya dapat diraih dengan memulangkan semua sandera,

B. 12% mengatakan kemenangan akan diraih dengan aneksasi Gaza dan penegakan kedaulatan Israel atas Jalur Gaza,

C. 4% mengatakan kemenangan akan diraih dengan kembalinya penduduk perbatasan ke rumah mereka,

D. 8% mengatakan kemenangan akan diraih dengan berdirinya kepemimpinan Palestina moderat di Gaza selain Hamas,

E. Dan, 8% mengatakan tidak tahu.

Dari hasil survei tersebut, hanya 12% responden yang mendefinisikan kemenangan perang di Gaza sesuai yang diinginkan juga oleh Netanyahu. Sedangkan 68% menginginkan keselamatan para sandera. Artinya, mayoritas rakyat Penjajah Zionis Israel menginginkan gencatan senjata sesegera mungkin.

Efek dari perbedaan ini menyebabkan sering terjadi gelombang demonstrasi yang menginginkan pemulangan sandera secepat mungkin. Pada sisi lain, Netanyahu selalu menghalangi terciptanya gencatan senjata yang sudah dimediasi oleh Qatar dan Mesir. 

Apakah pertempuran bumi hangus yang dilakukan oleh penjajah Zionis Israel atas Gaza  berhasil? Ternyata, tidak bisa menyelamatkan para sandera. Bahkan, para sandera tewas karena serangan yang mereka lakukan sendiri. Artinya,  penjajah Zionis Israel telah gagal di Gaza menurut persepsi rakyatnya sendiri. Apa akibatnya? 

Ternyata perang dan genosida ternyata ambisi pribadi Netanyahu. Wajar saja, bila rakyatnya mulai banyak yang menolak dan tidak mau memperpanjang wajib militer untuk bertempur di Gaza.

Penjajah Zionis Israel Cemas Hancur di Front Kedelapan  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penjajah Zionis Israel merasa yakin dengan se...

Penjajah Zionis Israel Cemas Hancur di Front Kedelapan 


Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Penjajah Zionis Israel merasa yakin dengan seluruh front pertempuran militer di Gaza, Tepi Barat, Lebanon, Yaman, Iran, Irak dan Suriah, namun ada kecemasan yang lebih besar dari itu. Yaitu, front ke delapan, pertikaian internal.

Di Suriah, seluruh fasilitas militer sudah dihancurkan secara persisi dengan bantuan data dari Assad yang kabur ke Rusia. Dataran tinggi Golan dan Gunung Harmoni sudah dianeksasi. 

Hizbullah sudah takluk karena jalur senjata dari Iran sudah diputus. Fasilitas strategis Yaman sudah dibombardir. Iran sedang menghadapi kesulitan internal karena pengaruhnya berkurang sejak oposisi Suriah mengalahkan rezin Assad. Iran melemah, maka faksi perlawanan Irak pun melemah pula.

Di Tepi Barat, Otoritas Palestina menjadi kepanjangan tangan Penjajah Zionis Israel untuk menghancurkan perlawanan. Di Gaza, merasa yakin bisa menghancurkan Hamas hingga ke akar-akarnya.

Dalam kondisi perang, Perdana Menteri Penjajah Zionis Israel memiliki kekebalan hukum. Tampaknya sistem kekebalan tubuh politik Israel ini menyerang dirinya sendiri. Dengan kekebalan ini, penguasa mengeksploitasi sistem demokrasi untuk mengikis fondasinya.

Reformasi peradilan oleh penguasa menyebabkan kehancuran bersifat struktural dan tidak dapat dengan mudah dikembalikan: lembaga-lembaga negara merusak kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga negara.

Akibatnya,  seorang mantan jaksa agung yang merekomendasikan agar para prajurit cadangan IDF menolak untuk menjadi sukarelawan untuk bertugas jika reformasi peradilan diluncurkan kembali.

Seorang mantan kepala rabbi yang menyerukan kepada kaum ultra-Ortodoks, seperdelapan dari populasi, untuk menolak mendaftar, menganjurkan ketidakpatuhan terhadap Undang-Undang Layanan Wajib;

Seorang menteri kehakiman dan anggota Knesset yang sedang menjabat yang secara terbuka mengutarakan kemungkinan menolak untuk tunduk pada putusan Pengadilan Tinggi.

Seorang menteri kabinet Israel telah menyatakan, dengan keberanian yang fanatik, bahwa ia tidak mengesampingkan "perubahan rezim."

Orang-orang ini merusak kemampuan untuk menegakkan supremasi hukum di sini, yang merupakan satu-satunya dasar yang mencegah kita untuk “menelan satu sama lain hidup-hidup.”

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (287) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (411) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (338) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (460) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (215) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)