basmalah Pictures, Images and Photos
12/08/24 - Our Islamic Story

Choose your Language

Ketakutan Penjajah Zionis Israel Pasca Runtuhnya Rezim Assad di Suriah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penjajah Zionis Israel harus g...

Ketakutan Penjajah Zionis Israel Pasca Runtuhnya Rezim Assad di Suriah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Penjajah Zionis Israel harus gigit jari. Pasalnya,  front pertempuran di masa depannya akan semakin meluas dengan jatuhnya rezim Assad. Sebab, pihak oposisi yang membuat rezim Assad jatuh dianggap memiliki visi pembebasan Masjidil Aqsha.

Bermaksud hendak melemahkan pengaruh Hizbullah dan Iran di Lebanon yang terus mengganggu wilayah jajahannya di Utara, ternyata menyebabkan "bamper" keamanannya di Suriah jatuh. Rezim Assad Suriah, yang ditopang oleh Hizbullah dan Iran dalam menghancurkan oposisi,  ternyata tak berdaya menghadapi serangan kilat oposisi.

Salah satu sebabnya, Hizbullah dan Iran tengah sibuk bergolak dengan penjajah Zionis Israel sehingga mengabaikan Suriah. Padahal selama ini,  rezim Suriah dianggap "tak membahayakan" bagi penjajah Zionis Israel. Rezim Assad seperti rezim As-Sisi di Mesir yang terus menghancurkan ideologi yang membangkitkan perlawanan terhadap penjajah Zionis Israel.

Kekhawatiran kemenangan pihak oposisi Suriah sudah terlihat dari sikap Netanyahu yang segera melakukan rapat koordinasi bidang pertahanan pasca Aleppo jatuh ke tangan oposisi. 

Setelah Damaskus berhasil dibebaskan oleh pihak oposisi, Tentara penjajah Zionis Israel mengumumkan peningkatan kehadiran di Dataran Tinggi Golan, mengerahkan pasukan ke lokasi-lokasi strategis dalam zona demiliterisasi sebagai tanggapan terhadap perkembangan di Suriah. Juga, menjadikannya sebagai zona militer tertutup. 

Reuters, juga memberitakan bahwa pesawat yang “diyakini milik Israel” menyerang pangkalan udara Khalkhala di Suriah selatan. Tujuannya agar infrastruktur militer yang ditinggalkan rezim Assad tidak bisa digunakan lagi oleh oposisi.

Pada sisi lain, Netanyahu juga menginstruksi militer untuk merebut zona penyangga dengan Suriah dan pos komando yang berdekatan, dengan alasan runtuhnya perjanjian “pelepasan” tahun 1974 sebagai akibat dari tentara Suriah yang meninggalkan posisi mereka.

Keruntuhan Rezim Assad di Suriah, Seperti Firaun yang Ditenggelamkan Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kekuasaan 61 tahun Partai Baath ...

Keruntuhan Rezim Assad di Suriah, Seperti Firaun yang Ditenggelamkan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Kekuasaan 61 tahun Partai Baath di Suriah tumbang pada Ahad (8/12/2024). Hal itu ditandai dengan ibu kota Damaskus lepas dari kendali rezim Bashar al-Assad.

Presiden terpilih AS Donald Trump menyebut Presiden Suriah Bashar al-Assad telah “melarikan diri" dari negaranya. Assad telah kehilangan dukungan dari Rusia.  "Assad sudah hilang,” katanya di platform X miliknya, Ahad.

Semuanya terhentak, hanya dalam hitungan hari, rezim Assad di Suriah terhempas dengan sangat kilat. Padahal, pertempuran massif para pejuang baru dimulai lagi sejak 27 November 2024, ditandai dengan dibebaskannya Aleppo. Lalu, Idlib, Hama dan Homs dalam hitungan hari. Di 8 Desember 2024, Damaskus, ibu kota Suriah, berhasil dikuasai. Betapa sangat cepat kejatuhannya?

Dilansir AFP, Selasa (8/1/2013), juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland, Saat berkuasa, Bashar al-Assad dijuluki sebagai 'pemimpin paling brutal' di dunia, merujuk pada aksi tak berperikemanusiaan yang dilakukan Assad terhadap rakyatnya sendiri.

Pada 2 Februari 1982 saja, pada peristiwa pembantaian yang dikenal dengan “Hama massacre 1982”, rezim  Assad melakukan operasi militer paling besar untuk mengepung dan memborbardir kota Hama. Menyerang dengan pasukan darat. Membantai secara brutal dan sadis yang merenggut 40.000 nyawa penduduk sipil hanya dalam waktu 27 hari.

Rezim Assad mulai tahun 2011 berupaya meredam pengaruh Arab Spring. Yang dilakukannya dengan menindas warga sipil dan penghancuran oposisi dengan menggunakan senjata kimia, pemerkosaan, dan penyiksaan. Korban yang tewas hingga 2021, dalam waktu 10 tahun,  mencapai 388.000 orang. Belum lagi, jutaan wargnya mengungsi ke sejumlah negara,  terutama Turki. 

Cepatnya kehancuran rezim Assad, hanya dalam pertempuran beberapa hari saja, seperti secepatnya kehancuran rezim Firaun yang dihempas sekali saja oleh gelombang di laut merah saat mengejar Nabi Musa. Pelaku kezaliman, kediktatoran dan genosida, ternyata amat lemah di hadapan mereka yang teguh dalam berjuang.

Asmaulhusna Allah dalam Pembagian Waris Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Setelah memaparkan bagian-bagian hukum waris dalam Al-Qur...

Asmaulhusna Allah dalam Pembagian Waris

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Setelah memaparkan bagian-bagian hukum waris dalam Al-Qur'an, Allah menegaskan sebanyak dua kali asmaulhusna-Nya yang sama, yaitu Allah Maha Mengetahui. Apa maknanya? 

Juga menjelaskan asmaulhusna-Nya yang lain bahwa Allah Maha Bijaksana dan Maha Penyantun. Masihkah tidak meyakini keadilan dalam Islam? Masih meragukan kebaikan yang ada di dalamnya? 

Hukum waris dalam Al-Qur'an mencerminkan dominasi sifat Allah yang Maha Mengetahui, yang diliputi dengan sifat-Nya yang Maha Bijaksana dan Penyantun. Hukum syariat merupakan cerminan dari asmaulhusna-Nya.

Allah menjelaskan hukum waris dengan beragam kondisi yang dialami manusia. Beragam kondisi yang dialami manusia pasti tidak melampui dari apa yang telah dijelaskan oleh Allah. Kondisi keluarga yang masih hidup, pasti tidak akan pernah melenceng dari hal itu. Itulah Maha Mengetahui-Nya Allah.

Hukum waris tidak sekedar menyelesaikan persoalan sesama anggota keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga menyelesaikan dengan pihak eksternal. Oleh sebab itu, harta warisan baru dibagikan setelah menyelesaikan wasiat dan hutang.

Allah Maha Bijaksana, berarti pembagiannya sesuai tanggung jawab kehidupan yang diembannya. Allah Maha Penyantun, yang masih memiliki keterkaitan dengan yang wafat pun diberikan jatah pembagiannya juga.

Bila manusia masih melanggarnya. Masih merasa ada keadilan selain yang telah ditetapkan oleh Allah. Berarti, telah menentang asmaulhusna-Nya Allah. Maka, Allah menegaskan akibatnya, Yaitu, kehidupannya seperti neraka.

Masa Idah sebelum Perceraian  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Hati memang selalu berbolak balik. Cinta dan benci terus silih berganti...

Masa Idah sebelum Perceraian 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Hati memang selalu berbolak balik. Cinta dan benci terus silih berganti. Bahagia dan kecewa pada pasangan terus bergulir. Apakah benci dan kecewanya hanya ego kemarahan? Apakah hanya hawa nafsu? Bagaimana cara menilainya?

Air yang bergelombang dan beriak tak bisa melihat dasarnya. Semakin kencang terguncang, semakin tak bisa melihat dasarnya. Semakin beriak, semakin keruh airnya. Bagaimana cara menjernihkannya? Bagaimana cara bisa melihat dasarnya?

Salah satu cara mengetahui dasar air dengan mendiamkannnya, jangan diguncangkan terus menerus. Jangan diobok-obok terus menerus. Saat diam, kotorannya akan mengendap ke bawah. Dengan diam, dasarnya menjadi sangat jelas.

Salah satu karakter manusia yang buruk adalah tergesa-gesa. Salah satu karakter syetan yang menyebabkan dilaknat adalah tergesa-gesa mengambil keputusan. Maka, bagaimana menghilangkan ketergesahan? Berdiamlah sejenak.

Bila marahnya sedang berdiri, duduklah. Bila marahnya sedang duduk, berbaringlah. Bila masih marah, berwudhulah. Itulah cara mengetahui apakah ketergesahannya merupakan ego dari kemarahan dan hawa nafsu?

Tidak ada perceraian sebelum selesainya masa idah selesai. Masa idah harus dituntas terlebih dahulu. Mengapa?

Masa idah, itulah jeda waktu untuk menilai diri. Masa idah, itulah waktu untuk menjernihkan hati dan melakukan deep thingking. Masa idah, itulah waktu introspeksi total terhadap diri.

Masa idah wanita berbeda-beda sesuai kondisi wanitanya. Mengapa? Cara meredakan emosi, kemarahan dan dorongan hawa nafsunya disesuaikan dengan kondisinya. Setiap kondisi memiliki pengaruh kejiwaan emosional yang berbeda-beda. Maka waktu pemulihannya pun berbeda-beda pula.

Masa idah adalah rahmat dari Allah yang Maha memahami karakter manusia. Agar, tidak terjerumus oleh luapan emosi kemarahan yang bisa menghancurkan manusia. Menjalani masa idah, tanda sebuah ketakwaan hati.

Etika Pembagian Waris Dalam pembagian waris, Allah menekankan sebanyak dua kali bahwa Allah Maha Mengetahui. Juga menjelaskan as...

Etika Pembagian Waris

Dalam pembagian waris, Allah menekankan sebanyak dua kali bahwa Allah Maha Mengetahui. Juga menjelaskan asmaulhusna-Nya yang lain bahwa Allah Maha Bijaksana dan Maha Penyantun. Masihkah tidak meyakini keadilan dalam Islam?

Bila manusia melanggarnya. Masih merasa ada keadilan selain yang telah ditetapkan oleh Allah. Maka, Allah menegaskan akibatnya, Yaitu, kehidupannya seperti neraka.


يُوْصِيْكُمُ اللّٰهُ فِيْٓ اَوْلَادِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِ ۚ فَاِنْ كُنَّ نِسَاۤءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ ۚ وَاِنْ كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ ۗ وَلِاَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ اِنْ كَانَ لَهٗ وَلَدٌ ۚ فَاِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلَدٌ وَّوَرِثَهٗٓ اَبَوٰهُ فَلِاُمِّهِ الثُّلُثُ ۚ فَاِنْ كَانَ لَهٗٓ اِخْوَةٌ فَلِاُمِّهِ السُّدُسُ مِنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُّوْصِيْ بِهَآ اَوْ دَيْنٍ ۗ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْۚ  لَا تَدْرُوْنَ اَيُّهُمْ اَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا ۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًا

Allah mensyariatkan (mewajibkan) kepadamu tentang (pembagian warisan untuk) anak-anakmu, (yaitu) bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan. 

Jika anak itu semuanya perempuan yang jumlahnya lebih dari dua, bagian mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan.

Jika dia (anak perempuan) itu seorang saja, dia memperoleh setengah (harta yang ditinggalkan).

Untuk kedua orang tua, bagian masing-masing seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika dia (yang meninggal) mempunyai anak.

Jika dia (yang meninggal) tidak mempunyai anak dan dia diwarisi oleh kedua orang tuanya (saja), ibunya mendapat sepertiga.

Jika dia (yang meninggal) mempunyai beberapa saudara, ibunya mendapat seperenam.

(Warisan tersebut dibagi) setelah (dipenuhi) wasiat yang dibuatnya atau (dan dilunasi) utangnya.

(Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih banyak manfaatnya bagimu.

Ini adalah ketetapan Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
(An-Nisā' [4]:11)


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


۞ وَلَكُمْ نِصْفُ مَا تَرَكَ اَزْوَاجُكُمْ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهُنَّ وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَ لَهُنَّ وَلَدٌ فَلَكُمُ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْنَ مِنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُّوْصِيْنَ بِهَآ اَوْ دَيْنٍ ۗ وَلَهُنَّ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْتُمْ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّكُمْ وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَ لَكُمْ وَلَدٌ فَلَهُنَّ الثُّمُنُ مِمَّا تَرَكْتُمْ مِّنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ تُوْصُوْنَ بِهَآ اَوْ دَيْنٍ ۗ وَاِنْ كَانَ رَجُلٌ يُّوْرَثُ كَلٰلَةً اَوِ امْرَاَةٌ وَّلَهٗٓ اَخٌ اَوْ اُخْتٌ فَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا السُّدُسُۚ  فَاِنْ كَانُوْٓا اَكْثَرَ مِنْ ذٰلِكَ فَهُمْ شُرَكَاۤءُ فِى الثُّلُثِ مِنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُّوْصٰى بِهَآ اَوْ دَيْنٍۙ غَيْرَ مُضَاۤرٍّ ۚ وَصِيَّةً مِّنَ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَلِيْمٌۗ

Bagimu (para suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak.

Jika mereka (istri-istrimu) itu mempunyai anak, kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya setelah (dipenuhi) wasiat yang mereka buat atau (dan setelah dibayar) utangnya.

Bagi mereka (para istri) seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak.

Jika kamu mempunyai anak, bagi mereka (para istri) seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan (setelah dipenuhi) wasiat yang kamu buat atau (dan setelah dibayar) utang-utangmu. 

Jika seseorang, baik laki-laki maupun perempuan, meninggal dunia tanpa meninggalkan ayah dan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu) atau seorang saudara perempuan (seibu), bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta.

Akan tetapi, jika mereka (saudara-saudara seibu itu) lebih dari seorang, mereka bersama-sama dalam bagian yang sepertiga itu, setelah (dipenuhi wasiat) yang dibuatnya atau (dan setelah dibayar) utangnya dengan tidak menyusahkan (ahli waris).

Demikianlah ketentuan Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun. (An-Nisā' [4]:12)


تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ ۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ يُدْخِلْهُ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗ وَذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ

Itu adalah batas-batas (ketentuan) Allah. Siapa saja yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.

(Mereka) kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang sangat besar.
(An-Nisā' [4]:13)


وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَيَتَعَدَّ حُدُوْدَهٗ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيْهَاۖ وَلَهٗ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ ࣖ

Siapa saja yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya serta melanggar batas-batas ketentuan-Nya, niscaya Dia akan memasukkannya ke dalam api neraka. (Dia) kekal di dalamnya. Baginya azab yang menghinakan.
(An-Nisā' [4]:14)

Etika Perceraian  يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاۤءَ فَطَلِّقُوْهُنَّ لِعِدَّتِهِنَّ وَاَحْصُوا الْعِدَّةَۚ وَ...

Etika Perceraian 



يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاۤءَ فَطَلِّقُوْهُنَّ لِعِدَّتِهِنَّ وَاَحْصُوا الْعِدَّةَۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ رَبَّكُمْۚ  لَا تُخْرِجُوْهُنَّ مِنْۢ بُيُوْتِهِنَّ وَلَا يَخْرُجْنَ اِلَّآ اَنْ يَّأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍۗ وَتِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ ۗوَمَنْ يَّتَعَدَّ حُدُوْدَ اللّٰهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهٗ ۗ لَا تَدْرِيْ لَعَلَّ اللّٰهَ يُحْدِثُ بَعْدَ ذٰلِكَ اَمْرًا

Wahai Nabi, apabila kamu menceraikan istri-istrimu, hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) idahnya (yang wajar), dan hitunglah waktu idah itu, serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu.

Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumahnya dan janganlah (diizinkan) keluar kecuali jika mereka mengerjakan perbuatan keji yang jelas.

Itulah hukum-hukum Allah. Siapa melanggar hukum-hukum Allah, maka sungguh, dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri.

Kamu tidak mengetahui boleh jadi setelah itu Allah mengadakan suatu ketentuan yang baru. (Aṭ-Ṭalāq [65]:1)


فَاِذَا بَلَغْنَ اَجَلَهُنَّ فَاَمْسِكُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ فَارِقُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ وَّاَشْهِدُوْا ذَوَيْ عَدْلٍ مِّنْكُمْ وَاَقِيْمُوا الشَّهَادَةَ لِلّٰهِ ۗذٰلِكُمْ يُوْعَظُ بِهٖ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ەۗ وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ

Apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, rujuklah dengan mereka secara baik atau lepaskanlah mereka secara baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil dari kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah.

Yang demikian itu dinasihatkan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman kepada Allah dan hari akhir.

Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya
(Aṭ-Ṭalāq [65]:2)


وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya.

Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.
(Aṭ-Ṭalāq [65]:3)


وَالّٰۤـِٔيْ يَىِٕسْنَ مِنَ الْمَحِيْضِ مِنْ نِّسَاۤىِٕكُمْ اِنِ ارْتَبْتُمْ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلٰثَةُ اَشْهُرٍۙ وَّالّٰۤـِٔيْ لَمْ يَحِضْنَۗ وَاُولٰتُ الْاَحْمَالِ اَجَلُهُنَّ اَنْ يَّضَعْنَ حَمْلَهُنَّۗ وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ اَمْرِهٖ يُسْرًا

Perempuan-perempuan yang tidak mungkin haid lagi (menopause) di antara istri-istrimu jika kamu ragu-ragu (tentang masa idahnya) maka idahnya adalah tiga bulan.

Begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid (belum dewasa). Adapun perempuan-perempuan yang hamil, waktu idah mereka adalah sampai mereka melahirkan kandungannya.

Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya.
(Aṭ-Ṭalāq [65]:4)


ذٰلِكَ اَمْرُ اللّٰهِ اَنْزَلَهٗٓ اِلَيْكُمْۗ وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّاٰتِهٖ وَيُعْظِمْ لَهٗٓ اَجْرًا

(Ketentuan idah) itu merupakan perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu. Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan memperbesar pahala baginya. (Aṭ-Ṭalāq [65]:5)


اَسْكِنُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ سَكَنْتُمْ مِّنْ وُّجْدِكُمْ وَلَا تُضَاۤرُّوْهُنَّ لِتُضَيِّقُوْا عَلَيْهِنَّۗ وَاِنْ كُنَّ اُولٰتِ حَمْلٍ فَاَنْفِقُوْا عَلَيْهِنَّ حَتّٰى يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّۚ فَاِنْ اَرْضَعْنَ لَكُمْ فَاٰتُوْهُنَّ اُجُوْرَهُنَّۚ وَأْتَمِرُوْا بَيْنَكُمْ بِمَعْرُوْفٍۚ وَاِنْ تَعَاسَرْتُمْ فَسَتُرْضِعُ لَهٗٓ اُخْرٰىۗ

Tempatkanlah mereka (para istri yang dicerai) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. 

Jika mereka (para istri yang dicerai) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya sampai mereka melahirkan, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)-mu maka berikanlah imbalannya kepada mereka; dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu sama-sama menemui kesulitan (dalam hal penyusuan), maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya. (Aṭ-Ṭalāq [65]:6)


لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مِّنْ سَعَتِهٖۗ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهٗ فَلْيُنْفِقْ مِمَّآ اٰتٰىهُ اللّٰهُ ۗ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا مَآ اٰتٰىهَاۗ سَيَجْعَلُ اللّٰهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا ࣖ

Hendaklah orang yang lapang (rezekinya) memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari apa (harta) yang dianugerahkan Allah kepadanya.

Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang dianugerahkan Allah kepadanya.

Allah kelak akan menganugerahkan kelapangan setelah kesempitan.
(Aṭ-Ṭalāq [65]:7)

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (286) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (411) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (338) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (460) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (214) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)