Veto Amerika, Membawa Penjajah Israel Kehabisan Darah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Amerika Serikat (AS) kembali memveto resolusi di Dewan Keamanan PBB yang mendesak gencatan senjata di Gaza, 20/11/2024. Dari 15 anggota DK PBB, baik anggota tetap maupun sementara, hanya AS sendirian yang menolak resolusi tersebut.
Ini adalah yang keempat sejak Oktober 2023 AS memveto penyelesaian gencatan senjata Gaza di Dewan Keamanan. Pada saat yang sama, Senat AS menolak rancangan undang-undang yang bertujuan untuk memblokir penjualan senjata AS ke Israel. Apakah ini akan memperkuat penjajah Zionis Israel?
Persoalannya, apakah penjajah Zionis Israel memiliki kemampuan bertempur perlahan dalam jangka panjang? Apakah pemukim illegalnya berani untuk bertempur? Apakah bisa hidup dalam kucilan internasional? Apakah sanggup untuk menanggung dampak ekonomi dan migrasi keluar?
Bila tak sanggup menanggungnya, penjajah Zionis Israel seperti disayat-sayat oleh Amerika hingga kehabisan darah. Apalagi setelah Pengadilan Internasional mengeluarkan penangkapan terhadap Netanyahu dan Gallant dan PBB sudah menggunakan frase Genosida terhadap prilaku penjajah Israel.
Politik internal penjajah Zionis Israel sedang kacau. Pemecatan anggota kabinet. Penguasanya korup dan memaksa terbentuknya kekuasaan yang otoriter. Demonstrasi tak pernah berhenti. Ditambah lagi, tekanana dari keluarga korban sandera.
Pasukan elit, Brigade Golani, Nahal, Givati, dan Kfir, penjajah Zionis Israel telah dikerahkan. Namun sudah setahun lebih Gaza tak bisa dihancurkan. Lebanon pun tak bisa dimasuki secara leluasa. Justru serangan roket terus menembus pangkalan militer, ibu kota dan bandaranya.
Menurut analis militer, penyebab tidak tercapainya target militer karena kekacauan koordinasi militer dan melemahnya disiplin , yang mempengaruhi kemampuan untuk secara efektif menjalankan misi tempurnya. Dari sisi mental tentaranya sendiri, mulai bermunculan bahwa nyawanya tak layak dikorbankan untuk membela negaranya.
Pada Januari 2023, surat kabar penjajah Zionis Israel The Jerusalem Post mempublikasikan hasil surveinya, yang menyatakan bahwa 20 persen warga Israel hidup di bawah garis kemiskinan. Menurut laporan tahun 2021, sekitar 30 persen wanita dan pria dilaporkan merasa miskin, termasuk dari warga kota Israel. Ini sebelum agresi ke Gaza dan Lebanon?
Kemiskinan akan jadi salah satu faktor penyebab jatuhnya “proyek Zionis” seperti yang diungkapkan sejarawan Pappé bahwa ketahanan ekonomi penjajah Zionis Israel tidak akan bertahan lama, dan memprediksi peningkatan angka kemiskinan di tahun-tahun berikutnya, yang menurutnya akan mempercepat kehancurannya.
Ketika gencatan senjata dibatalkan Amerika, apakah Trump akan menekan negara-negara lain untuk menerima penjajah Israel seperti perjanjian Abrahamnya? Muka penjajah Zionis Israel telah hancur. Mahkamah Internasional telah menetapkannya sebagai pelaku genosida. Pengadilan Internasional telah memerintahkan penangkapan terhadap Netanyahu dan Gallant. Ada tekanan moralitas yang luar biasa untuk menjalin kerja sama dengan penjajah Zionis Israel kembali.
Veto akan gencatan senjata dan bantuan militer Amerika takkan bisa membantu Penjajah Zionis Israel untuk menunda kehancurannya.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif