basmalah Pictures, Images and Photos
09/08/24 - Our Islamic Story

Choose your Language

Agar Gerakan Dakwah Tidak Bangkrut Melakukan seleksi serta menghimpun anasir yang menonjol dengan kecerdasan dan keberanian di k...

Agar Gerakan Dakwah Tidak Bangkrut


Melakukan seleksi serta menghimpun anasir yang menonjol dengan kecerdasan dan keberanian di kalangan para pemuda, kemudian mendidiknya dengan pendidikan yang mendalam, menyeluruh lagi kokoh, merupakan dua rukun pokok dalam rencana pergerakan Islam.

Masalahnya adalah seperti apa yang dikatakan oleh Abu Hasan an-Nadwi, bahwa sudah menjadi keharusan untuk membentuk kader-kader penerus yang kelak akan menjalankan tugas dakwah dan memegang kemudinya, mendidik kader-kader berikutnya dan mengisi setiap peluang.

Karena setiap pergerakan dakwah, betapapun kuatnya atau betapapun banyak kader-kader yang dimilikinya, masih terancam kebangkrutan. Mengingat dengan berlalunya waktu, pasti kadernya akan surut dan berkurang, seorang demi seorang, dan di suatu hari nanti pasti akan kekurangan kader.

Bagaimana cara mengantisipasinya? Mulailah dengan memfirasati dirinya dengan pemikiran yang jernih sehingga mengetahui secara pasti kekurangan dirinya dan dapat mengukur potensi dirinya. Dengan demikian, Allah akan mengizinkannya untuk dapat melakukan firasat yang benar terhadap orang lain. 

Dengan firasat inilah, dengan ijin Allah,  kita dapat menghasilkan kader yang benar-benar menyadari misinya, percaya kepada kebenaran yang datang kepada mereka dari Tuhannya Dan mereka selalu memelihara perintah-Nya. 

Apa dasar penempaan diri sehingga bisa merekrut dan membentuk kader baru agar menjadi pondasi kokoh dalam aktivitas gerakan dakwah?
1. Antusias mengerjakan shalat dan mengokohkan aqidah
2. Berpegang teguh pada etika persaudaraan
3. Senang memberi dan senang dengan kesibukan sehari-hari yang melelahkan 
4. Merindukan jihad dan syahid, tetapi tidak ngawur
5. Disiplin dalam ketaatan
6. Tidak berambisi terhadap keduniawian dan meringankan beban
7. Menanti datangnya kematian dan melupakan khayalan duniawi 
8. Cinta kepada Allah swt dengan penuh harap dan rasa takut
9. Putus hubungan dengan orang kafir dan munafik 
10. Sabar menghadapi cobaan dan ujian

Sumber:
Muhammad Ahmad Rasyid, Pelembut Hati, Robbani Press

Al-Qur'an, Kitab Pemandu Perjalanan  Al-Qur'an memuat pelajaran kelompok dan bangsa-bangsa terdahulu, ketika jiwa kita m...

Al-Qur'an, Kitab Pemandu Perjalanan 


Al-Qur'an memuat pelajaran kelompok dan bangsa-bangsa terdahulu, ketika jiwa kita menghadirkan Al-Qur'an sebagai kitab yang hidup bagi umat Islam.

Al-Qur'an merupakan pemandunya yang tulus dan setia, dan tempat sekolahnya yang disitu kita menerima pelajaran tentang kehidupan.

Allah Yang Mahasuci menggunakan Al-Qur'an untuk mendidik dan memelihara kaum muslimin pertama untuk menegakkan manhaj Rabbani di muka bumi, dan memberikan kepadanya peranan yang besar setelah dipersiapkan untuk mengembannya dengan bekal Al-Qur'an.

Allah menghendaki Al-Qur'an menjadi pemandu yang hidup dan abadi setelah wafatnya Rasulullah saw, untuk membimbing generasi umat, mendidiknya, dan mempersiapkannya untuk mengemban peranan kepemimpinan yang lurus sebagaimana yang telah dijanjikan kepada mereka.

Mereka juga mengikuti petunjuknya, berpegang teguh pada janjinya, dan mengembangkan manhaj hidupnya secara total dari Al-Qur'an. Mereka merasa bangga dengan Al-Qur'an yang mengungguli semua manhaj dunia, ciptaan manusia.

Al-Qur'an bukan sekedar bacaan, tetapi ia adalah dustur, undang-undang, yang lengkap, dustur tarbiyah, pendidikan, dan dustur kehidupan praktis. Karena itu, ia juga memaparkan pengalaman manusia secara mengesankan bagi muslimin, yang memang Al-Qur'an datang untuk membina dan mendidik umat ini.

Secara khusus adalah pengalaman dakwah imani sejak Nabi Adam untuk menjadi bekal bagi umat Islam dalam semua keadaannya, supaya umat Islam berada di atas jalannya yang terang dengan bekal yang banyak dan pengalaman yang beraneka ragam.

Sumber:
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP 

Bergugurannya Pasukan Thalut  Pasukan Thalut ketika beragkat berjumlah 40.000 Sebelum melawati sungai sdh di ingatkan agar janga...

Bergugurannya Pasukan Thalut 


Pasukan Thalut ketika beragkat berjumlah 40.000
Sebelum melawati sungai sdh di ingatkan agar jangan meminum air berlebih, yg di perbolehkan hanya 1 ciduk air di tangan

Kemudian setelah melewati sungai yang terus berangkat menyisakan 6.000 aja

Sambil terus  menuju tempat peperangan dan bertemu pasukan jalur sebagian besar mundur krn jumlah pasukan musuh sangat banyak, ada yg meriwayatkan 100.000

Sehingga tersisa pasukan yang benar benar berperang tinggal 313 pasukan

Kam min fiatin qolilatin Gholabat katsirotan bi idznillah...

Kondisi Internal Yahudi Quraizhah, Saat Dikepung Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Yahudi  bani Quraizhah melakukan pers...

Kondisi Internal Yahudi Quraizhah, Saat Dikepung Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Yahudi  bani Quraizhah melakukan persengkongkolan dengan Quraisy, kabilah Arab, dan Munafikin untuk mengepung Madinah. Padahal, mereka telah membuat perjanjian dengan penduduk Madinah untuk melawan musuh bila diserang. 

Malam harinya, pasukan Quraisy meninggalkan Madinah, Rasulullah saw bergegas ke rumah di pagi harinya. Baru tiba di rumah, ternyata malaikat Jibril memerintahkan untuk bersegera menyerbu benteng Yahudi bani Quraizhah. 

Rasulullah saw segera mengumpulkan  para Sahabatnya, setelah Dzuhur agar bergerak menuju benteng bani Quraizhah. Pesannya, tidak shalat Ashar kecuali di wilayah Quraizhah. Ini merupakan gerakan kilat. Agar lawan tidak sempat meminta bantuan pada sekutunya.

Belum sempat beristirahat sehabis perang Khandak. Dalam kondisi kelelahan yang berat. Dinginnya cuaca. Para Sahabat tetap menunaikan perintah Rasulullah saw. Mereka mengepung benteng bani Yahudi Quraizhah.

Secara militer, Yahudi bani Quraizhah lebih siap untuk bertempur. Kondisi mereka segar bugar. Mereka memiliki perbekalan makanan melimpah, air, sumur-sumur dan kokohnya perlindungan benteng-benteng mereka, dan sulitnya menyerang mereka.

Bani Quraizhah tidak berani keluar dari benteng. Bagaimana agar pertempuran tidak terjadi? Pemimpin bani Quraizhah meminta agar bani Quraizhah memeluk Islam. Tetapi, mereka menolak. Pemimpinnya, memerintahkan agar keluar untuk berperang, mereka menolak. Akhirnya,  mereka tidak melakukan apa pun.

Pada akhirnya, Yahudi bani Quraizhah mengirimkan utusan meminta kepada Rasulullah saw agar membiarkannya pergi dengan meninggalkan seluruh hartanya. Rasulullah saw menolak, kecuali mereka menyatakan menyerah tanpa syarat. Sebab, mereka telah berkhianat dan melancarkan serangan dari dalam, saat Quraisy mengepung dari luar. Akhirnya, mereka dihukum sesuai hukum Taurat atas permintaan mereka sendiri.

Saat Seorang Sahabat Meminum Khamr di Perang Khaibar Oleh: Nasrulloh Baksolahar Perang Khaibar merupakan perang yang paling keta...

Saat Seorang Sahabat Meminum Khamr di Perang Khaibar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Perang Khaibar merupakan perang yang paling ketat. Ada seorang muslim yang meminum khamr sedikit saja,  namanya Abdullah bin Hammar. Sebagai hukumannya, Rasulullah saw memukulnya dengan sandalnya. Rasulullah saw meminta yang menyaksikannya untuk memukulinya dengan sendal-sendal mereka.

Tiba-tiba datanglah Umar bin Khatab, lalu melaknatinya. Rasulullah saw bersabda, "Jangan kamu melaknatinya  karena dia sesungguhnya mencintai Allah dan Rasul-Nya." Sesudah itu, Abdullah pergi layaknya seorang muslim lainnya. Dia duduk bersama dengan kaum muslimin lainnya.

Abdullah bin Hammar menerima hukuman dengan lapang dada. Dia tidak lantas berencana pada malam harinya untuk membalas atas hukuman tersebut. Bukankah hukuman bagian dari penghapusan dosa? Menghilangkan siksaan-Nya?

Tujuan utama pemberian hukuman bukanlah untuk mengusir prajurit dari barisannya ataupun mengubahnya menjadi seorang pendendam yang terhina, tetapi hendak membersihkannya dari dosa agar selanjutnya dia patut menjadi prajurit sejati kembali.

Karena itu, tidak boleh ada kutukan, karena kutukan itu merupakan hukuman tersendiri yang melebihi hukuman yang semestinya, bahkan harus tetap dipuji agar dalam hatinya tetap hidup dan beriman. Dia tetap bagian manusia terhormat. Dengan demikian, dia tetap berada dan menyatu dalam barisan.

Setiap pasukan dan prajurit sangat perlu memiliki mental tersebut, siap menerima hukuman atas pelanggarannya dengan lapang dada, lalu teman-temannya dapat memahami falsafah sebuah hukuman. Jadi, tak lantas mengusirnya dan menghantam kejiwaannya, tetapi tetap sebagai kawan yang sudah bersih dari kesalahan dan dosanya, lalu mengijinkan bergabung kembali, sebagai prajurit yang tidak lagi berdosa.

Demikianlah mental pasukan Islam yang mendapat kemenangan di Khaibar atas Yahudi. Semuanya menjadi tolak ukur bagi kita. Mengapa pasukan muslim tak juga bisa mengalahkan penjajah Israel? Sebab masih terperangkap dengan syahwat perut, kelamin, dan memiliki. Itulah cara melemahkan pasukan muslim saat ini.

Syarat Memenangkan Pertempuran Marathon di Khaibar Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kota Khaibar terbagi dua bagian besar. Bagian pert...

Syarat Memenangkan Pertempuran Marathon di Khaibar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kota Khaibar terbagi dua bagian besar. Bagian pertama terdiri lima benteng besar, yaitu,
1. Benteng Na'im
2. Benteng Sha'ab
3. Benteng Qal'ah
4. Benteng Ubay 
5. Benteng Nizar

Bagian kota kedua terdiri dari 3 benteng besar, yaitu:
1. Benteng Qamush
2. Benteng Wathih
3. Benteng Sulalim

Selain ke delapan benteng tersebut, masih banyak benteng-benteng yang kecil, namun tidak sekokoh dan sekuat  kedelapan benteng tersebut. Untuk menundukkan satu persatu benteng tersebut, dibutuhkan waktu 2 bulan. Siapakah yang memiliki mental sekuat ini?

Setelah satu benteng dibebaskan. Maka Rasulullah saw dan para Sahabatnya harus pindah ke benteng yang lainnya. Dalam keadaan lelah dan letih, lapar dan haus, harus berpindah menghadapi benteng yang lainnya, padahal pasukan Yahudi di dalam bentengnya masih segar bugar, dan sangat siap bertempur dengan persenjataan lengkap dan tercanggih.

Dalam kondisi seperti ini, Rasulullah saw justru membuat banyak larangan yang berkaitan dengan syahwat perut, syahwat kelamin, dan syahwat memiliki. Para Sahabat dilarang menyalurkannya, di saat butuh penyaluran untuk membugarkan tubuhnya. Tak ada yang melanggar, kecuali hanya satu orang saja.

Kekuatan pertempuran marathon dimulai dari pertempuran melawan syahwatnya sendiri. Bila kuat mengelola syahwatnya, maka akan kuat pula mengikuti panjangnya perjalanan pertempuran. Siapakah yang bisa memiliki karakter ini?

Di perang Khaibarlah, Rasulullah saw paling banyak disabdakanya larangan. Seolah-olah ingin berkata kepada umatnya, bahwa untuk mengalahkan hegemoni Yahudi di dunia, dimulai dari  pengelolaan terhadap nafsu perut, nafsu syahwat da nafsu memiliki. Karena kehancuran muslimin menghadapi Yahudi karena tak tahan dengan ketiga nafsu ini. Yahudi menjebak kekuatan muslimin dengan tiga perangkat ini.

Gerakan Memutar Pasukan Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Untuk hijrah ke Madinah, gerakannya tidak harus langsung ke Ma...

Gerakan Memutar Pasukan Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Untuk hijrah ke Madinah, gerakannya tidak harus langsung ke Madinah. Rasulullah saw memutar sedikit ke arah Yaman. Mengitari Mekah dari belakang ke samping, setelah itu melanjutkan perjalanan ke Madinah dengan rute tak biasa.

Gerakan memutar memang sangat melelahkan. Rutenya lebih terjal dan rumit. Jarak dan waktu tempuh lebih panjang. Namun, meminalisir sumber daya, menyelamatkan pengorbanan nyawa, dan memperlenakan lawan.  

Untuk membebaskan Khaibar, Rasulullah saw tidak langsung ke Khaibar, tetapi bergerak dahulu ke kabilah Ghatafan dengan melakukan serangan kecil yang mengagetkan, namun pasukan besarnya, memutar sedikit ke arah Syam, lalu berbalik ke Khaibar.

Gerakan memutar di perang Khaibar untuk menghancurkan penyatuan kekuatan Ghatafan dan Yahudi di Khaibar. Juga, melenakan Yahudi, seolah-olah mereka merasa tidak lagi menjadi target sasaran. Keterlenaan Yahudi tersadar setelah pasukan Rasulullah saw telah mengepung mereka di pagi yang buta, saat mereka hendak pergi ke kebun.

Bagaimana agar niat itu tidak terbaca?   Fokuskan lawan pada gerakan fisik dan gerakan pasukan. Sibukkan dan takutkan lawan dengan gerakan yang mencengangkan dan menakutkan. Namun sebenarnya semua itu bukan tujuannya.

Menyerang pada saat lawan terjebak. Menyerang pada saat lawan lengah. Menyerang dari belakang. Menyerang pada saat lawan dalam kondisi yang paling terlemah, atau pada titik terlemahnya. Semuanya butuh kesabaran dan menunggu waktu yang tepat.

Siapakah yang bisa membaca hal ini? Siapakah yang mengkomandoi semuanya? Para pemimpin pasukan. Bukan prajurit yang bergerak sendirian tanpa komando. 

Strategi Gerakan Pasukan Rasulullah saw ke Benteng Yahudi Khaibar Oleh: Nasrulloh Baksolahar Rasulullah saw di Madinah menghadap...


Strategi Gerakan Pasukan Rasulullah saw ke Benteng Yahudi Khaibar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Rasulullah saw di Madinah menghadapi 3 front pertempuran sekaligus, yaitu Munafikin, Yahudi, kabilah Arab yang didominasi oleh Quraisy dan Ghatafan. Quraisy merupakan kabilah yang paling dihormati oleh seluruh kabilah Arab. Jadi, saat Quraisy menandatangani perjanjian Hudaibiyah, maka satu front terberat sudah bisa direndam.

Dari front pertempuran yang tersisa, siapakah front yang menjadi otak persekutukan mereka? Siapakah yang menjadikan 3 front menjadi satu front untuk memusuhi Muslimin? Pusatnya di Khaibar, benteng terkuat Yahudi di luar kota Madinah.

Sebab, Khaibar telah menjadi sarang segala perencanaan, persengkongkolan, pusat pengerahan militer, dan sumber segala kerusuhan dan pengobaran api peperangan dari pihak musuh, pantaslah jika ia menjadi sasaran pertama Muslimin setelah perjanjian Hudaibiyah ditandatangani.

Setiap penyerangan ke Yahudi ada syarat khususnya, untuk pembebasan Khaibar, syarat khususnya yang telah bai'at di perjanjian Hudaibiyah. Jadi jumlah pasukannya hanya 1.400 Sahabat saja. Padahal, Yahudi Khaibar memiliki puluhan benteng, persenjataan terlengkap dengan populasi Yahudi terbesar di Jazirah Arab.

Munafikin, Abdullah bin Saba, segera membocorkan keberangkatan Rasulullah saw ke Khaibar. Dia menulis surat, "Tidak usah takut karena jumlah dan peralatan kalian cukup banyak, sedangkan pasukan Muhammad tidak seberapa, tidak bersenjata pula kecuali sedikit."

Yahudi memang memiliki mental tidak  mau mengambil resiko. Mereka segera meminta bantuan kepada kabilah Arab Ghatafan dengan janji, sebagian panen kurma Khaibar akan diberikan ke Mereka. Ternyata, Rasulullah saw mengarahkan pasukannya tidak langsung ke Khaibar  tetapi ke Ghatafan.

Pasukan Ghatafan pun berbalik ke kabilahnya. Rasulullah saw melakukan serangan kecil ke Ghatafan, lalu memutar ke Khaibar. Dengan strategi ini, Ghatafan tidak membantu Yahudi Khaibar karena takut diserang. Yahudi Khaibar pun merasa aman dari serangan.Ternyata, di pagi hari buta, pasukan Muslimin telah mengepung benteng Khaibar. Yahudi Khaibar tidak menyadari bahwa mereka telah terkepung.

Antara Pasukan Thalut dan Pasukan Khaibar Oleh: Nasrulloh Baksolahar Pasukan Thalut terdiri dari Bani Israel yang meminta kepada...

Antara Pasukan Thalut dan Pasukan Khaibar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Pasukan Thalut terdiri dari Bani Israel yang meminta kepada Nabinya untuk berperang sebab sudah tak kuat lagi dengan penderitaan karena kezaliman penguasa. Namun, mereka berselisih saat Thalut diangkat menjadi pemimpin, padahal itu merupakan sabda Nabinya.

Bukan hanya itu, saat pasukan tersebut diuji dengan sebuah sebuah sungai, sang pemimpin Thalut berkata, "Allah akan menguji kamu dengan satu sungai. Maka barang siapa meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barang siapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali menciduk seciduk dengan tangan."

Tetapi Bani Israel meminumnya kecuali sebagian kecil dari mereka. Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, "Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya."

Bagaimana dengan pasukan Rasulullah saw yang berhasil membebaskan benteng-benteng Khaibar milik Yahudi? Benteng besar yang dibebaskan sebanyak 5 buah. Benteng kecil berjumlah puluhan. Rasulullah saw menuntaskan pembebasan ini dalam waktu dua bulan. Bagaimana kondisi perbekalan logistiknya?

Dikisahkan, kesusahan dan kelaparan yang menerjang Muslimin sudah sangat parah, sehingga tidak ada jalan  untuk menghilangkan lapar yang akut itu kecuali dengan menyembelih keledai piaran mereka. Namun, pada saat daging keledai telah dimasukkan ke periuk-periuk yang airnya sudah mendidih. Saat daging telah siap disantap. Tiba-tiba, datang larangan Rasulullah saw untuk memakan daging keledai peliharaan.

Apa reaksi para Sahabat? Seluruhnya menumpahkan periuk-periuk tersebut.  Padahal, tidak ada lagi makanan yang dimakan, tak ada lagi sebutir kurma pun yang tersisa. Tak ada yang memprotes, mencabut senjata, atau meninggalkan medan pertempuran.

Pasukan Muslimin sangat teguh dan disiplin dalam mematuhi perintah yang sulit maupun yang mudah, yang disukai maupun yang dibenci. Senantiasa melepaskan dominasi perutnya meskipun berada dipuncak kelaparan dan harus berperang. Itulah ketangguhan mental yang sangat tinggi yang menyebabkan datangnya pertolongan Allah. Bukankah itu karakter rakyat Palestina saat ini?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (352) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (25) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (131) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)