basmalah Pictures, Images and Photos
08/29/24 - Our Islamic Story

Choose your Language

Kiat Rekrutmen dan Membina  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya, Allah SWT...

Kiat Rekrutmen dan Membina 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya, Allah SWT jika mencintai seorang hamba maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata, `Wahai Jibril, Aku mencintai orang ini, maka cintailah dia!'

Maka, Jibril pun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata, `Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh kalian semua.' Maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian, orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini." (HR Bukhari).

Mujahid berkata, "Sesungguhnya seorang hamba jika ia hadapkan hatinya kepada Allah, maka Allah akan hadapkan hati orang-orang beriman kepada dirinya."

"Para waliyullah dicintai penghuni langit dan bumi. Kecuali orang-orang munafik dan musyrik saja yang tidak mencintainya,” tegas KH Luqman Hakim, pakar tasawuf.

Mengapa orang bergabung dengan dakwah? Bukan karena kepiawaian dalam ilmu merekrut dan membina. Bukan karena keluasan ilmu pengetahuandan wawasan serta luasnya jaringan pergaulan. Tetapi Allah yang menggerakkan hatinya. Mengapa sulit merekrut dan membina? Karena dari kacamata Allah, kita tidak pantas untuk merekrut dan membina.

Bagaimana agar bisa merekrut dan membina? Bagaimana agar manusia berbondong-bondong dalam dakwah ini? Jadilah manusia bumi yang dicintai penduduk langit. Maka Allah akan memerintahkan Jibril agar manusia bumi mendekati dan bersama dengan sosok yang dicintai penduduk langit.

Bagaimana agar manusia melingkar bersama kita? Hadapkan hati sepenuhnya kepada Allah, maka hati orang yang beriman akan menghadapkan hatinya padanya. 

Membedah Tujuan Surat Al-Baqarah Mengkaji tujuan surat dapat membantu memahami ayat-ayatnya secara berurutan dan dapat mengungka...

Membedah Tujuan Surat Al-Baqarah


Mengkaji tujuan surat dapat membantu memahami ayat-ayatnya secara berurutan dan dapat mengungkapkan korelasi antar beragam tema yang terkandung di dalamnya.

Uniknya, sebagaimana dikatakan ulama bahwa bagian-bagian Al-Qur'an dinamai surat karena setiap surat mempunyai satu tujuan. Ayat-ayat yang terdapat di dalamnya ibarat pagar atau bingkai yang melingkari atau mengelilingi tujuan tersebut.

Dengan demikian, setiap surat memiliki satu pokok bahasan dam satu tujuan. Lalu, apa tujuan surat Al-Baqarah? Pokok bahasan apa yang menghimpun 286 ayat yang tersebar di dua juz setengah dari Al-Qur'an ini?

Tujuan utama surat Al-Baqarah adalah pengangkatan khalifah di bumi. Sederhananya, "Wahai muslimin, kalianlah penanggungjawab bumi." Oleh karena itu, bagi sahabat surat Al-Baqarah, sadarilah bahwa kita bertanggung jawab atas bumi dan ketahuilah bahwa surat inilah manhajnya.

Seolah-olah Al-Qur'an berkata kepada kita, "Sesungguhnya bumi ini milik Allah, Dialah Penguasa alam semesta yang telah menciptakan kalian, dan menguasakan bumi pada kalian agar mengaturnya sesuai dengan manhaj-Nya."

Allah swt telah menguasakan bumi kepada berbagai umat secara silih berganti, di sepanjang sejarah. Di antara mereka ada yang berhasil dan ada juga yang gagal, hingga sampailah giliran itu kepada umat Nabi Muhammad. 

Dan, Allah swt tidak pernah memihak siapapun termasuk kepada umat Nabi Muhammad saw. Andai mereka gagal mengemban tanggung jawab, niscaya Allah akan menggantinya seperti digantinya umat-umat terdahulu.

Surat Al-Baqarah ditaruh di depan setelah Al-Fatihah, agar surat ini memberikan rambu-rambu manhaj dalam membangun dan membimbing umat dalam mengelola, memakmurkan dan memperbaiki bumi.

Sumber: 
Amru Khalid, Khowathir Qur'aniyah, al-I'tisham

Hanya Menunggu  Kehancuran  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penguasa yang zalim pasti akan dihancurkan sebelum kiamat. Allah akan men...

Hanya Menunggu  Kehancuran 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Penguasa yang zalim pasti akan dihancurkan sebelum kiamat. Allah akan menurunkan azab. Mereka melarikan diri dari negrinya. Mereka seperti tanaman yang telah ditunai. Tidak akan bangkit lagi kekuasaannya.

Siapakah penguasa yang lari keluar dari negrinya karena telah merusak negrinya? Siapakah penguasa yang bersembunyi karena ketakutan akan kemarahan rakyatnya? Kaisar Persia telah lari memohon bantuan ke Cina. Kaisar Romawi Timur di Baitul Maqasid telah lari ke Konstantinopel, mereka tak pernah kembali.

Para penjajah keluar dari negri jajahannya. Lalu mereka berusaha kembali untuk menjajah, seperti Belanda yang membonceng tentara sekutu yang berkekuatan para pemenang perang dunia 2 ke Indonesia. Bisakah? Mereka seperti tanaman yang telah dituai.

Kezaliman bukan tanda kehebatan. Genosida bukan tanda kemenangan dan kekuatan. Tetapi awal kehancuran. Penghancuran rumah ibadah dan pembakaran kitab suci, merupakan tanda puncaknya kezaliman. Setelah itu, apa yang terjadi? Hanya kehancuran.

Potret penjajah Israel dengan dukungan Amerika, Inggris, Jerman dan sekutunya, merupakan tanda kehancurannya. Sebab, mereka telah melakukan kerusakan dan kekejaman yang paling sadis di abad ini.

Saat kezaliman dihancurkan, Allah telah menyiapkan generasi baru. Seperti larinya Amerika dan Uni Soviet dari Afghanistan, Allah telah menyiapkan generasi baru. Mendidik generasi baru tak boleh berhenti, itulah cara agar kezaliman dapat dihancurkan.

Penjajah Israel, Amerika, Inggris, Jerman dan sekutunya, hanya tinggal menunggu kehancurannya. Para pelaku kezaliman dan kerusakan hanya menunggu tahap akhir kehidupan. Itulah takdir kehidupan yang telah tertulis. 

Tugasku Hanya Melangkahkan Kaki Syeikh Fathul Mushili bercerita, Suatu hari, ketika sedang berjalan di Padang Sahara, seorang pe...

Tugasku Hanya Melangkahkan Kaki


Syeikh Fathul Mushili bercerita,

Suatu hari, ketika sedang berjalan di Padang Sahara, seorang pemuda berjalan didekatku dan lisannya tak henti berdzikir, padahal ia belum genap berusia baligh.

Aku pun mengucapkan salam kepadanya dan ia menjawab salamku. Lantas aku bertanya kepadanya,

"Hendak kemana engkau, wahai anak muda?"

"Ke Baitullah," jawabnya.

"Apa yang sedang engkau baca?" tanyaku.

"Al-Qur'an," jawabnya.

'Bukankah engkau belum baligh dan belum mendapat catatan dosa?" Ucapku.

"Kusaksikan kematian merenggut nyawa orang yang jauh lebih muda dariku, maka kusiapkan bekal untuk menyambutnya," jawabnya.

"Langkamu pendek, sedangkan jalan yang akan engkau tempuh sangat jauh," ujarku.

"Tugasku hanya melangkahkan kaki, Allah-lah yang akan menyampaikannya," ujarnya.

"Mana bekalmu dan kendaraanmu?" Tanyaku.

"Bekalku adalah keyakinanku, adapun kendaraanku adalah harapanku," jawabnya.

Setelah itu, pemuda itu mempercepat langkah kakinya dan tak lama kemudian dia lenyap dari pandanganku dan aku baru melihatnya kembali setibanya di Mekah.


Sumber:
Habib Novel Alaydrus, Manusia Langit, Raudah Publishing 

Jalan Kemenangan yang Dicampakkan Oleh: Nasrulloh Baksolahar Orang kafir dan munafik pasti hancur, namun mereka melawan agar tid...

Jalan Kemenangan yang Dicampakkan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Orang kafir dan munafik pasti hancur, namun mereka melawan agar tidak hancur. Maka, pengerahan sumber daya, infrastruktur, ilmu dan teknologinya agar tidak hancur, akan berakhir sia-sia. Mereka tetap akan hancur.

Umat Islam pasti dimenangkan Allah. Anehnya, justru tidak mempercayainya.  Tidak teguh pada agama dan perjuangannya. Membuang sumber kekuatan dan kemenangannya. Malah justru, memilih jalan-jalan kekafiran.

Umat islam sangat aneh, dianugerahkan agama yang pasti menang, justru memilih dan berkomitmen pada ideologi yang pasti hancur. Diberi jalan perjuangan yang pasti menang, justru memilih yang pasti hancur.

Rasulullah saw selalu memberikan berita kemenangan pada kafir Quraisy bila mengikuti dakwahnya, namun mereka menolak. Orang di luar Mekah  menerima dakwahnya, lalu berkata, "Datanglah kembali setelah mendapatkan berita kemenangan."

Khalid bin Walid dan Amr bin Ash menyadari bahwa kemenangan berada di muslimin, bukan pada kekafiran. Maka, setelah perjanjian Hudaibiyah mereka berhijrah ke Madinah.

Sekarang, mengapa muslimin tidak meyakini ajarannya? Padahal sejarah dari Nabi Adam hingga hari ini telah membuktikan kemenangan yang nyata? Mengapa tidak berjuang bersama dakwahnya? Padahal sudah pasti kemenangannya?

Jangan pernah silau dengan kekuatan kekafiran. Kelak, nasibnya seperti Firaun, Haman dan Qarun. Melangkahlah seperti Nabi Musa, tetap teguh dengan langkahnya. Kelak, kemenangan itu tiba.

Tepi Barat Mulai Menyala Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penjajah Israel melakukan serangan besar-besaran ke Tepi Barat. Ini yang ter...

Tepi Barat Mulai Menyala

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Penjajah Israel melakukan serangan besar-besaran ke Tepi Barat. Ini yang terbesar sejak 2002. Mereka mengerahkan ribuan tentara darat dan udara. Menggunakan infrastruktur seperti ke Gaza. Ini tanda gerakan perlawanan sudah merata.

Bagaimana periodisasi perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda? Pertama kali dipimpin oleh sultan. Belanda mengalahkannya dengan menjanjikan kekuasaan kepada penguasa yang lemah untuk melawan terhadap sultan. Yang terjadi, bermunculan penguasa yang menghambakan diri pada penjajah.

Perlawanan kedua dipimpin oleh para ulama. Perlawanan ini berlangsung sangat lama dan panjang. Para ulama di Nusantara membangun pesantren dan lembaga pendidikan. Ulama Nusantara di Mekah membentuk kader-kader ulama. Di Mekah, penjajah Belanda tidak bisa melakukan intervensi.

Ulama Nusantara di Mekah membuat risalah, kitab dan surat-surat untuk para penguasa dan murid-muridnya. Para murid-muridnya memiliki satu jaringan keilmuan yang sama yaitu ulama Nusantara di Mekah. Inilah yang mengokohkan ikatan perjuangan. Sebab, mereka memiliki guru yang sama.

Para ulama membentuk santri. Para santri membentuk pesantren-pesantren baru hingga ke pelosok. Inilah yang membuat  perang kemerdekaan menjadu perlawanan semesta oleh rakyat Indonesia. Setiap rakyat telah mendeklarasikan bahwa dirinya adalah mujahid.

Proses ini telah terjadi di Palestina. Setiap jiwa rakyat Palestina telah rela menumpahkan darahnya. Telah ikhlas menanggung semuanya resikonya. Mengorbankan semuanya untuk kemerdekaan Palestina.

Para ulamanya, sejak Al-Qassam, Al-Husain, dan Syeikh Yassin telah menyuburkan tanah Palestina dengan pemikiran, jihad dan darahnya. Maka, tumbuhlah tunas-tunas baru di sekitarnya dengan sosok seperti pohon utamanya. Tepi Barat telah menyala dan terus menyala. Gaza baru terus bermunculan di setiap rumah dan jiwa rakyat Palestina.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (351) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (25) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (214) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (130) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)