basmalah Pictures, Images and Photos
08/24/24 - Our Islamic Story

Choose your Language

Persoalan Pribadi Sang Firaun Oleh: Nasrulloh Baksolahar Sang raja Mesir yang menganggap dirinya tuhan, apakah tidak memiliki pe...

Persoalan Pribadi Sang Firaun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Sang raja Mesir yang menganggap dirinya tuhan, apakah tidak memiliki persoalan yang sangat personal? Persoalan ini yang sangat menekan dirinya sebagai raja. Yang berpengaruh pada keberlangsungan kekuasaannya. Bukankah para penguasa, persoalan terbesarnya tentang kekuasaan pula?

Sang raja Mesir tak memiliki anak. Bukankah anak itu penyejuk hati? Bukankah anak itu sumber kebahagiaan? Kekuasaan tanpa anak. Kekayaan tanpa anak. Bagaimana rasanya? Inilah yang menekan kejiwaan Firaun.

Oleh sebab itu, saat di pinggir istana, di tepian sungai Nil mengapung perahu dengan suara tangisan bayi yang keras, nurani keluarga Firaun tersentuh, untuk melihatnya. Kemudian memungutnya.

Maka dia dipungut oleh keluarga Fir'aun agar (kelak) dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sungguh, Fir'aun dan Haman bersama bala tentaranya adalah orang-orang yang berdosa. (Al-Qasas: 8)

Saat dilihat, ternyata postur tubuh sang bayi sangat cocok menjadi sosok raja yang perkasa. Bukankah kelak, bayi Musa menjadi pemuda dengan satu pukulan bisa membunuh? Dikejar ke negri Madyan tak tersusul oleh pasukan Firaun? Menang bersaing mengambil air? Mampu mengelola lahan pertanian dan peternakan yang luas? Karakter ini sudah terbaca oleh keluarga Fir'aun  saat melihat bayi Musa.

Dan istri Fir'aun berkata, "(Dia) adalah penyejuk mata hati yang memenuhi dan bagimu. Janganlah engkau membunuh, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita ambil dia menjadi anak," sedang mereka tidak menyadarinya. (Al-Qasas: 9)

Musa kecil menjadi kebanggaan Firaun. Dia menggendongnya dihadapan para pembesarnya. Namun kerisauannya muncul kembali, saat Musa memegang janggutnya. Apa Musa kecil menjadi pelanjut kekuasaannya atau yang mengambil alih kekuasaannya? Untuk itulah, Firaun mengujinya dengan diminta memakan roti atau bara api.

Kerisauan Firaun terus berlanjut tentang keberlangsungan kekuasaannya yang berawal dari belum memiliki keturunan. Inilah persoalan krusial para penguasa. 

Menghancurkan Penjajah Israel, Cukup Ditakuti Saja Oleh: Nasrulloh Baksolahar Yahudi tidak mampu berperang kecuali bila ada yang...

Menghancurkan Penjajah Israel, Cukup Ditakuti Saja

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Yahudi tidak mampu berperang kecuali bila ada yang melindunginya. Kecuali, bila dilindungi di dalam benteng-benteng yang kokoh. Kelak, benteng-bentengnya pun akan dihancurkannya sendiri.

Yahudi memang pintar membangun infrastruktur militer dan kekayaan. Membuat sesuatu yang paling modern dan tercanggih. Namun persoalan terbesarnya, mereka tidak tahu dan tidak benar dalam cara menggunakannya.

Para pemukim illegal yahudi di Tepi Barat, sudah diberi senjata, namun saat bentrok di Tepi Barat, masih dilindungi polisi dan tentara penjajah Israel. Masih membawa infrastruktur militer padahal yang dilawan sipil.

Di Gaza, tentara penjajah Israel menyusup harus membawa tank tercanggih dan kendaraan militer teraman di dunia. Turun dari tank dan kendaraan tempur, mereka berlindung di gedung-gedung. Bukankah sangat mudah dihancurkan?

Penjajah Israel hanya bisa menghancurkan melalui  pesawat, drone, tank dan helikopter. Hanya bisa menembaki para pengungsi, wartawan, dan dokter saja. Namun, tak berani bertempur saling berhadapan.

Iran dan Hizbullah tak perlu melakukan serangan darat. Cukup sesering mungkin melakukan serangan dengan roket. Berhasilnya roket menembus daerah pendudukan Israel sudah cukup menakutkan. Sebab, kecanggihan sistem pertahanan penjajah Israel yang dibanggakan ternyata gagal. Ini sudah cukup menghancurkan moralitas pemukim illegal yahudi.

Houti di Yaman teruslah menyerang kapal sekutu penjajah Israel. Penduduk Arab dan internasional cukuplah melakukan demonstrasi. Semuanya sudah cukup menakutkan bagi penjajah Israel. Boikot dan memutuskan hubungan diplomatik sudah lebih dari cukup untuk menakuti penjajah Israel. Dengan cara ini pun, mereka akan hancur dengan sendirinya.

Penjajah Israel, Saat Solusi Hanya Senjata  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penjajah Israel terus memburu para pemimpin perlawanan un...

Penjajah Israel, Saat Solusi Hanya Senjata 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Penjajah Israel terus memburu para pemimpin perlawanan untuk membunuhnya. Tak hanya yang ada di Palestina, tetapi juga di Lebanon bahkan Iran. Bahkan mengancamnya hingga di seluruh dunia. Bukankah ada ilmuwan Palestina yang dibunuh di Malaysia dan Tunisia?

Penjajah Israel memang memiliki senjata persisi yang mampu mengarahkan senjata ke objek yang dituju dengan tepat sasaran. Memiliki teknologi pengumpulan big data dari google dan microsoft, dari satelit dan pesawat mata-mata, dengan pengolahan kecerdasan buatan. Persoalannya bukan di ranah ini, tetapi apakah keputusannya benar? Apakah strateginya benar?

Keputusan yang salah yang didukung oleh sumberdaya tak terbatas, analisis yang dalam, infrastruktur yang kuat, manusia yang hebat hanya menghasilkan kehancuran. Keputusan yang benar yang didukung oleh sumberdaya yang terbatas, tetap akan membuahkan hasil, walaupun membutuhkan proses yang lambat.

Di Tepi Barat yang lemah, tiba-tiba menjadi sangat kuat. Perlawanannya semakin kuat, terpadu dan terorganisir setelah mereka melihat keteguhan saudaranya di Gaza. Setelah penjajah Israel mempersenjatai pemukim illegal yahudi untuk merampas tanah dan rumah, membangun kompleks perumahan illegal dan tembok-tembok yang menutup pergerakan rakyat Palestina.

Di Gaza, perlawanan terus menekan penjajah Israel. Hingga hampir setahun, tak bisa ditumpas. Efeknya, perekonomian semakin hancur, dua pelabuhan laut sudah mulai rontok. Pelabuhan udara mulai sepi. Kompensasi atas efek perang terus meningkat. Padahal tanda-tanda kemenangan belum juga terlihat.

Penjajah Israel semakin lupa diri. Terus meminta bantuan bom dan persenjataan lebih banyak untuk mempercepat kemenangan. Terus memaksa rakyatnya untuk menjadi tentara cadangan yang diterjunkan ke medan perang. Sudah dikerahkan 500.000 orang, tetapi tak cukup?

Bukankah perang hanya menghancurkan? Termasuk bagi pemenangnya? Bukankah perang karena dorongan kemarahan sangat mudah dipatahkan karena tak memiliki strategi yang jitu? Sebab kemarahan hanya membuahkan penghancuran semata tanpa berfikir yang mendalam.



Liku-liku Kebenaran Janji Allah pada Ibunda Musa Oleh: Nasrulloh Baksolahar Janji Allah itu benar. Masih meragukankah? Bila ragu...

Liku-liku Kebenaran Janji Allah pada Ibunda Musa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Janji Allah itu benar. Masih meragukankah? Bila ragu, bukalah kisah Ibunda Musa. Bagaimana Allah mengembalikan bayi Musa ke pangkuannya, padahal sang bayi dihanyutkan ke sungai Nil yang besar dan alirannya deras?

Bukankah bila terhanyut di sungai Nil yang besar, deras dan dalam, tak ada seorang pun yang bisa menolongnya? Namun, Allah memerintahkan untuk menghanyutkannya ke sungai Nil. Antara logika manusia dan perintah Allah bertolak belakang, mengikuti yang mana? Ibunda Musa tetap mengikuti perintah Allah. Inilah kemenangan pertama atas gejolak hatinya. 

Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa, "Susuilah dia (Musa), dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul." (Al-Qasas: 7)

Kenyataan berikutnya sangat mendebarkan. Bayinya dipungut oleh keluarga Fir'aun. Bukankah bayinya memang menjadi sasaran pembunuhan Firaun? Dilepaskan ke sungai untuk menghindari kekejaman Firaun, namun mengapa justru dengan mudah berada di pangkuan Fir'aun?

Maka dia dipungut oleh keluarga Fir'aun agar (kelak) dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sungguh, Fir'aun dan Haman bersama bala tentaranya adalah orang-orang yang berdosa. (Al-Qasas: 8)

Ternyata Fir'aun yang gagah perkasa memiliki persoalan yang serius. Dia belum dikaruniai anak. Bagaimana tiba-tiba sang istrinya bermaksud kelak bisa mengangkatnya menjadi anak? 

Dan istri Fir'aun berkata, "(Dia) adalah penyejuk mata hati yang memenuhi dan bagimu. Janganlah engkau membunuh, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita ambil dia menjadi anak," sedang mereka tidak menyadarinya. (Al-Qasas: 9)

Allah berjanji bahwa kelak bayi Musa akan kembali ke pangkuannya. Namun, sekarang sang istri Fir'aun justru akan mengangkatnya menjadi anak? Bagaimana sang ibu yang lemah merebutnya dari tangan sang raja Mesir? Yang pengawalannya sangat ketat? Kenyataan ini yang membuat sang ibu hampir lupa diri.

Dan hati ibu Musa menjadi kosong. Sungguh, hampir saja dia menyatakannya (rahasia tentang Musa), seandainya Kami tidak teguhkan hatinya, agar dia termasuk orang-orang yang beriman (kepada janji Allah). (Al-Qasas: 10)

Allah meneguhkan hati sang ibu agar tidak membongkar jati diri sang bayi. Sang ibu ditentramkan dengan janji Allah. Sang ibu memilih bertawakal daripada menggunakan logika dan perasaannya. Episode kehidupan belum tuntas, kehidupan berjalan sesuai rancangan Allah, bukan logika alur manusia. Ibunda Musa memerintahkannya putrinya untuk memantau adiknya, yaitu bayi Musa.

Dan dia (ibunya Musa) berkata kepada saudara perempuan Musa, "Ikutilah dia (Musa)." Maka dia melihat (Musa) dari jauh, sedang mereka tidak menyadarinya, (Al-Qasas: 11)

Rencana Allah sangat lembut. Tak bisa ditangkap oleh nalar manusia. Tiba-tiba, bayi Musa tidak mau menyusu kepada siapapun. Bukankah ini sangat janggal? Begitulah kehendak-Nya yang hanya berfirman, "Kun fayakun." Dalam kondisinya ini, kakak perempuan bayi Musa memberikan solusinya. Yaitu, agar sang bayi menyusui pada seseorang. 

dan Kami mencegah dia (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyususi(nya) sebelum itu; maka berkatalah dia (saudaranya Musa), "Maukah aku menunjukkan kepadamu, keluarga yang akan memeliharanya dan mereka dapat berlaku baik padanya?" (Al-Qasas: 12)

Seseorang itu ternyata Ibundanya bayi Musa itu sendiri. Itulah kebenaran janji Allah. Mana mungkin dibuang untuk kembali? Padahal sang bundanya tak melakukan apa pun agar bayinya kembali? Sang bayi datang sendiri tanpa rekayasanya. Tetapi, mengikuti rekayasa Allah. 

Maka kami kembalikan dia (Musa) kepada ibunya, agar senang hati dan tidak bersedih hati, dan agar dia mengetahui bahwa janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya. (Al-Qasas: 13)

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (351) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (25) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (213) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (127) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)