basmalah Pictures, Images and Photos
08/08/24 - Our Islamic Story

Choose your Language

Dakwah dan Kemunculan Mata Air Oleh: Nasrulloh Baksolahar Perjalanan ke Kawah Ratu tak perlu khawatir dengan persediaan air. Di ...

Dakwah dan Kemunculan Mata Air

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Perjalanan ke Kawah Ratu tak perlu khawatir dengan persediaan air. Di sepanjang perjalanan, air mengalir dengan jernih, sejuk dan menyegarkan. Kandungan mineral air pegunungan lebih tinggi dan baik. Apakah bisa diminum? Bisa, selama tidak berubah rasa, bau dan warnanya.

Selama menjaga alam semesta, tak perlu khawatir dengan air. Selama berkhidmat pada Allah, tak perlu khawatir dengan ketersediaan air. Mengapa? Air hadir untuk melayani manusia yang bertakwa dan berdakwah.

Nabi Ibrahim berjalan ke Mekah. Daerah yang tandus dan kering. Tak ada kehidupan. Mengapa tiba-tiba muncul air zamzam? Kehadirannya untuk menjalankan perintah Allah. Membangun kembali rumah Allah. 

Para pengembara Arab sangat heran, mengapa tiba-tiba muncul air? Saat kezaliman merebak di era Bani Kuzaah  berkuasa, air zamzam di Mekah menghilang. Ditemukan kembali di era kakeknya Rasulullah saw, Abdul Muthalib.

Pemuda Musa dikejar oleh Firaun. Lari dari kezaliman mereka. Saat tiba di Madyan, ternyata menemukan sumur air. Nabi Musa membantu putrinya Syeikh Madyan. Saat perjalanan dari Mesir ke Palestina atas perintah Allah, tongkat Nabi Musa yang diketukkan ke batu bisa mengeluarkan 12 mata air. Taatlah kepada Allah, maka Allah akan mempertemukannya dengan sumber air.

Nabi Ayyub sangat sabar menghadapi ujian dari Allah. Ditimpa penyakit yang parah. Kekayaan dan anak-anaknya musnah. Dalam kesabaran yang luar biasa, Allah mengirimkan air dari sebuah sumur. Dari air itu, penyakitnya  sembuh, kekayaan dan anak-anaknya kembali.

Hilangnya air dari sebuah wilayah tanda kezaliman penduduknya. Keringnya sumber air, bertanda kedurhakaannya pada Allah. Bahkan air dari langit pun tidak turun. Berdakwahlah. Bertakwalah. Tegakkan keadilan. Maka, air dari langit dan bumi akan bermunculan untuk menopang dakwahnya.

Arab atau Bani Israel, yang Tangguh  Menempuh Perjalanan?  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Allah memuji suku Quraisy (Arab) karena ke...

Arab atau Bani Israel, yang Tangguh  Menempuh Perjalanan? 


Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Allah memuji suku Quraisy (Arab) karena ketangguhannya melakukan perjalanan antar negara bahkan benua. Bahkan ketangguhannya pada iklim yang sangat ekstrim. Yaitu, panas dan dingin. Tidak menunggu waktu yang aman dan nyaman dalam melakukan perjalanan.

Buya Hamka, dalam bukunya Sejarah Umat Islam, bangsa Arab sudah melakukan perjalanan hingga ke Cina. Bahkan di Maluku Utara, mereka menyatakan bahwa leluhur mereka adalah bangsa Arab.

Dalam surat Al-Hijr, Allah memuji bangsa Arab karena mereka terbiasa melakukan perjalanan ke sejumlah situs-situs arkeolog dari beragam bangsa yang telah diazab oleh Allah. Ini menunjukkan ketangguhan perjalanan mereka.

Adakah perjalanan para Sahabat dengan Rasulullah saw yang meminta "fasilitas" dari langit? Para Sahabat berjalan dengan kali melepuh karena sangat panasnya pasir. Makan hanya dengan satu butir kurma sehari. Bergantian menaiki hewan tunggangan. Namun, tak pernah meminta "fasilitas" dari langit. Bagaimana dengan Yahudi?

Selepas kejaran dari Firaun? Namun Israel meminta beragam fasilitas dari langit untuk sampai ke Palestina. Perjalanannya dinaungi awan. Meminta makanan dari langit berupa Manna dan Salwa. Bila ingin minum, cukup mengetuk batu dengan tongkat Nabi Musa. Namun, apa hasilnya? Tetap berkeluh kesah.

Jauh setelah era Nabi Musa. Di era Thalut, sebelum Nabi Dawud, Bani Israel melakukan perjalanan pertempuran. Apa yang terjadi? Mereka tak sanggup dengan sedikit air. Mereka diperintahkan minum seteguk, namun minum sepuasnya.

Bila sekarang penjajah Israel menjajah Palestina, itu hal yang aneh. Bila bangsa Arab tidak berani dengan penjajah Israel dan sekutunya, itu sangat aneh. Sebab, bangsa Arab pada dasarnya bangsa yang tangguh.

Turun Gunungnya Para Ulul Azmi Oleh: Nasrulloh Baksolahar Turun gunung, itulah ungkapan bagi para pendekar putih yang mulai berk...

Turun Gunungnya Para Ulul Azmi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Turun gunung, itulah ungkapan bagi para pendekar putih yang mulai berkiprah. Gunung medan penempaan  jiwa dan menimba ilmu. Gunung menjadi tempat berkhalwat untuk membersihkan hati dan menajamkan akal. Gunung membentuk tubuh yang bugar dan kuat.

Yang menempa Rasulullah saw pun gunung. Sejarah yang fenomenal bermula dari gunung. Bukankah wahyu pertama kali datang di gunung, Jabal Nur? Bukankah keselamatan Hijrah ke Madinah karena sebuah gunung, Jabal Tsur? Bukankah pertempuran yang mendidik jiwa muslimin berada di gunung, Uhud?

Nabi Musa mendapatkan wahyu pertama di gunung, Lembah Thuwa. Mendapatkan perintah Allah yang memuat tuntunan dalam mengelola kaumnya dari sebuah gunung Tursina. Dari gunung Nabi Musa memulai dakwah dan mendidik kaumnya.

Nabi Nuh mengalami ujian dakwah yang sangat berat selama seribu kurang lima puluh tahun. Dalam berdakwah, Nabi Nuh pun membangun kapal. Saat badai dan banjir menerpa, Nabi Nuh berlayar dengan perahunya. Dimana tempat perhentiannya? Di sebuah gunung, Ararat.

Dari gunung, Nabi Nuh dan keturunannya. Dari gunung, kaumnya, tumbuhan dan hewan yang diselamatkan Allah menyebar ke seluruh muka bumi. Melanjutkan dakwah Nabi Nuh.

Bagaimana setelah naik gunung dan berkemah? Bagaimana energi yang diperoleh setelah berinteraksi dengan gunung? Apakah akan seperti Nabi para Ulul Azmi? Apakah kiprahnya akan seperti Nabi Nuh, Nabi Musa dan Rasulullah saw?

Ataukah seperti kaum Nabi Syuaib, gunung menjadi tempat kemewahan dan berbangga? Kita sendiri yang menentukan.

Naik Gunung, Persiapan Akhir Zaman Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apa fenomena Akhir Zaman? Penuh dengan huru hara. Penuh dengan kek...

Naik Gunung, Persiapan Akhir Zaman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apa fenomena Akhir Zaman? Penuh dengan huru hara. Penuh dengan kekacauan. Paginya beriman, sorenya kafir, dan juga sebaliknya. Saat kekacauan, apa pilihannya? Mencari ketentraman. Di mana tempatnya? Di gunung.

Menjaga gunung berarti bersiap menghadapi huru hara hari Kiamat. Gunung memiliki sumber daya untuk bertahan hidup. Ada air, bagan yang menjadi api, tumbuhan, tanah yang subur, dan udara yang segar. Bukankah kota semakin padat dengan penduduk, teknologi yang bising dan pengap?

Belajar naik gunung berarti bertahan hidup dengan sumber daya terbatas. Bukankah semakin hari manusia berebut sumber daya?  Bagaimana hidup tanpa perebutan sumber daya? Belajarlah berkemah.

Saat naik gunung, bukankah diajarkan sumber karbohidrat dan protein alternatif? Bila terus dikembangkan akan membangun negri yang memiliki kedaulatan pangan. Bukankah keberhasilan melawan penjajah karena banyaknya alternatif pangan.

Apa sabda Rasulullah saw untuk menghadapi huru hara hari Kiamat? Menanam pohon, mengurus tanah, memelihara ternak dan mematahkan pedang. Mendaki gunung, berarti berinteraksi dengan tanah, pohon, air dan ternak.

Perhatikan karakter tanah. Perhatikan karakter tumbuhan. Perhatikan beragam aneka tumbuhan dan tanah dalam setiap perbedaan ketinggian gunung. Itulah awal memahami apa yang harus ditanam dan diternak.

Naik gunung dan berkemah sebuah training menghadapi dunia yang carut marut dan penuh huru hara. Bukan untuk lari dan menyendiri ke gunung! Tetapi memahami alam. Bagaimana hidup tanpa dukungan teknologi? Bukankah orang kaya di dunia, justru berebut ke sektor pengolahan tanah, tumbuhan dan ternak?

Memahami Topografi Gunung bagi Pertempuran  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Yang memahami topografi alam, maka akan memenangi pertemp...

Memahami Topografi Gunung bagi Pertempuran 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Yang memahami topografi alam, maka akan memenangi pertempuran. Topografi alam dapat digunakan sebagai benteng perlindungan, pertahanan juga penyerangan. 

Perhatikan arah dari Bogor ke Sukabumi? Bagaimana topografi alam dimanfaatkan untuk menyerang Belanda. Perhatikan tugu pahlawan di Maseng dan Bojong Kokosan? Jalan yang berkelok, menanjak dan diapit bukit digunakan untuk menghancurkan tentara sekutu NICA.

Syeikh Yusuf al-Makasari, Sultan Ageng Tritayasa dan Pangeran Purbaya memanfaatkan gunung Halimun sebagai benteng pertahanan. Para Ajengan dan Santri, memanfaatkan Bogor Barat yang dipenuhi gunung dan perbukitan untuk bertahan dan melawan Belanda.

Perang Jawa mengapa bisa bertahan lama? Mengapa menguras kekayaan VOC Belanda hingga bangkrut? Pangeran Diponegoro dan tentaranya memanfaatkan Jawa Tengah bagian selatan untuk melawan Belanda. Memanfaatkan pohon Sawo sebagai sumber pangan yang tak dipahami oleh penjajah Belanda.


Setiap jalan yang menurun dan menanjak. Setiap jenis tanah yang keras maupun lunak. Setiap cekungan  maupun yang menonjol. Setiap sungai  maupun lembah. Setiap pohon dan tumbuhan adalah benteng pertahanan dan penyerangan.

Tentara Salib V yang dipimpin oleh kaisar Louis kalah karena terjebak di lumpur. Tentara Mongol yang hebat dikalahkan karena terjebak di bawah perbukitan. Khalid bin Walid memanfaatkan topografi alam untuk menguras daya tahan tentara Persia.

Naik gunung bukan sekedar menikmati suasana gunungnya saja, tetapi juga pahamilah topografinya. Apakah bermanfaat untuk pertempuran saja? Memahami topografi berarti mengoptimalkan sumberdayanya. 

Naik Gunung, Pelatihan Kekuatan Tempur Dakwah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Sangat mudah mengukur kesehatan. Sangat mudah mengukur ...

Naik Gunung, Pelatihan Kekuatan Tempur Dakwah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Sangat mudah mengukur kesehatan. Sangat mudah mengukur kebugaran dan kekuatan fisik. Seberapa kuat berjalan kaki? Seberapa lama bertahan dalam perjalanan?

Para penghulu dakwah memiliki karakter yang sama. Yaitu, mampu bertahan dalam perjalanan yang panjang di semua medan. Bertahan dalan kelelahan, kelemahan, dan ketidakpastian dengan keterbatasan sumber daya.

Nabi Adam harus melanglang buana. Berjalan dari Hindustan hingga ke Hijaz. Nabi Nuh dan keturunannya berjalan dari kapalnya menuju ke seluruh penjuru dunia.

Nabi Ibrahim, bapaknya para Nabi dan Rasul, menjadi penjelajah benua. Berjalan dari Irak ke Palestina. Dari Palestina ke Mesir dan lalu kembali ke Palestina. Berjalan pulang pergi dari Palestina ke Hijaz hingga empat kali.

Nabi Musa berjalan dari Mesir ke Madyan. Dari Madyan ke Mesir. Dari Mesir ke Palestina lalu ke Sinai. Nabi Isa selama hidupnya melakukan pengembaraan, tak pernah menetap. Nabi pertama hingga para Ulul Azmi, mereka adalah pejalan kaki yang tangguh.

Nabi Muhammad dilahirkan dari suku Quraisy. Apa yang dibanggakan dari suku ini? Kekuatan menempuh perjalanan di musim panas dan dingin. Mampu berjalan di segala medan dan iklim ke Syam dan Yaman.

Rasulullah saw dan para Sahabatnya, memiliki kekuatan perjalanan yang lebih baik dari suku Quraisy, buktinya tak ada yang bisa menangkap mereka saat berhijrah. Berjalanlah, sebab itulah perjalanan  para penempuh dakwah.

Naik Gunung, Latihan Dasar Kekuatan Fisik Oleh: Nasrulloh Baksolahar Perjalanan menuju Gunung Bunder, dari Cibatok ke lokasi kem...

Naik Gunung, Latihan Dasar Kekuatan Fisik

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Perjalanan menuju Gunung Bunder, dari Cibatok ke lokasi kemping, banyak berpapasan dengan prajurit TNI yang sedang berlatih militer. Mereka berjalan berbaris sambil membawa senjata dan perbekalan. Terlihat, ada satu yang akan pingsan.

Dahulu, sering terlihat, para prajurit berlatih tempur dengan berjalan kaki di jalan-jalan utama dari Bogor ke Jakarta. Mengapa berjalan kaki menjadi latihan dasar prajurit, selain penggunaan senjata? Kekuatan senjata tergantung dari kekuatan fisik yang menggunakan senjatanya.

Dasar kekuatan para pendekar bukan jurus-jurusnya. Bukan ilmu kanuragannya. Tetapi kekuatan fisiknya. Kehebatan para olahragawan bukan pada keterampilannya. Kekuatan pesepakbola bukan pada teknik membawa bola dan tendangannya, tetapi pada kekuatan fisiknya.

Kekuatan fisik seperti pondasi. Tak terlihat tetapi menjadi penopang bagi seluruh komponen yang dibangun di atasnya. Struktur bangunan menjadi fokus bagi yang mengaudit sebuah gedung. Sebab, kekuatan gedung pada yang tak terlihat.

Apa latihan fisik yang paling mudah? Perhatikan para prajurit TNI yang sedang ditempa di Gunung Bunder. Mereka harus memiliki kekuatan untuk  menikmati perjalanan kaki.

Kaki adalah akar. Akar yang memberikan nutrisi ke seluruh bagian pohon. Gerakan kaki memberikan energi gerak kepada seluruh komponen tubuh. Oleh sebab itu, kecerdasan anak pun tergantung pula dari motoriknya.

Berjalanlah sebab inilah pondasi kekuatan fisik. Naik gununglah untuk melihat kekuatan fisik dari aktivitas keseharian kita.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (351) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (25) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (213) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (127) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)