basmalah Pictures, Images and Photos
07/15/24 - Our Islamic Story

Choose your Language

Firman Allah dalam Kisah Nabi Adam  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kisah Nabi Adam dimulai dengan, "Dan, (ingatlah) tatkala Tuh...

Firman Allah dalam Kisah Nabi Adam 


Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kisah Nabi Adam dimulai dengan, "Dan, (ingatlah) tatkala Tuhan Engkau berfirman..." Apa maknanya? Firman Allah merupakan Kehendak-nya berdasarkan Ilmu dan kebijaksanaan-Nya.

Firman Allah adalah takdir-Nya di alam semesta. Firman-Nya merupakan hukum alam dan kehidupan. Semua peristiwa dan kejadian pada manusia dan alam semesta sesuai dan segaris dengan Firman-Nya.

Tak ada yang melenceng. Tak ada yang keluar dari orbit Firman-Nya. Tak ada peristiwa yang tidak sesuai dengan Firman-Nya. Keberlakuan Firman-Nya, abadi dan tak ada yang bisa mengubahnya.

Bukankah untuk menjadikan sesuatu Allah cukup berfirman, "Kun fa yakun."  Maka Firman-Nya merupakan kenyataan. Dalam seluruh kemukjizatan para Nabi dan Rasul, bukankah Allah cukup berfirman saja?

Firman Allah merupakan ketetapan yang pasti terjadi. Waktunya sesuai dengan Kehendak-Nya. Manusia hanya beriman, berhijrah dan berjihad. Manusia hanya bersabar dan bertakwa saja.

Karakter malaikat dan makhluk selain iblis yang bersujud. Manusia yang pembelajar dan mudah tergelincir. Iblis yang terus menggelincirkan manusia. Tanaman yang menjadi ujian. Sesama manusia sebagai pasangan. Pasti akan terus berlaku.  Sebab itulah hukum kehidupan.

Di bumi, Allah akan menurunkan petunjuk-Nya. Dengan petunjuk itu manusia tidak akan takut dan bersedih, semuanya terus menjadi kenyataan. Tak ada jalan selain yang difirmankan Allah.

Kemunculan Awal Para Tokoh  dalam Kisah Nabi Adam di Surat Al-Baqarah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kisah Nabi Adam di surat Al-Baq...

Kemunculan Awal Para Tokoh  dalam Kisah Nabi Adam di Surat Al-Baqarah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kisah Nabi Adam di surat Al-Baqarah merupakan induk bagi kisah Nabi Adam di surat-surat berikutnya. Kisah Nabi Adam mengkisah interaksi Allah dengan makhluk-Nya. Yaitu, malaikat, manusia, syetan, surga, tumbuhan dan bumi. Bagaimana Allah menghadir sosok makhluk-Nya?

Allah tidak menampilkan tokoh kisah secara bersamaan. Tetapi bertahap. Saat kemunculan tokoh, dibarengi dengan peristiwa yang tersendiri, tetapi berhubungan. Juga, perannya. Pada peristiwa tertentu, tokoh-tokoh tersebut dihadirkan bersamaan.

Allah menghadirkan malaikat pada awal kisah. Dalam fragmen, Allah berfirman untuk menjadi di bumi seorang khalifah. Lalu, malaikat meresponnya. Lalu Allah menegaskan Maha Kehendak dan Ilmu-Nya, "Sesungguhnya, Aku (Allah) lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui (malaikat)." Malaikat hadir dengan ketaatannya.

Setelah itu, Allah menghadirkan sosok Nabi Adam yang telah diajarkan oleh Allah nama-nama semuanya. Diajarkan  Allah tentang segala hal yang dibutuhkan dalam mengembaan amanah kekhalifahan di muka bumi yang tidak diajarkan kepada selain manusia. Manusia hadir dengan ditunjukkan kemampuan belajar dan memahami sesuatu.

Setelah itu, Allah menghadirkan tokoh Iblis ketika Allah memerintahkan makhluk selain Adam yang hadir saat itu untuk bersujud kepada Adam. Iblis hadir  dengan pembangkangannya.

Setelah itu, dihadirkan tokoh lain yang sama dengan Adam yaitu istrinya di sebuah tempat yang dinamakan surga. Juga, sebuah pohon yang dilarang untuk didekati. Istrinya sebagai pendamping. Siti Hawa, surga dan pohon terlarang dimunculkan secara bersamaan. Surga sebagai tempat tinggal dan pohon sebagai ujian.

Setelah itu, dimunculkan sebuah tempat setelah Adam tergelincir, yaitu bumi. Bumi menjadi tempat tinggal dan menikmati kesenangan hingga batas yang ditentukan sebagai pengganti surga. Di bumi, Allah akan menurunkan petunjuk-Nya.

Waktu dan Tempat Peristiwa dalam Kisah Nabi Adam? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kapan kisah Nabi dimulai?  Sangat mudah dipahami. Y...


Waktu dan Tempat Peristiwa dalam Kisah Nabi Adam?


Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kapan kisah Nabi dimulai?  Sangat mudah dipahami. Yaitu, setelah malaikat dan jin diciptakan. Setelah alam semesta diciptakan. Ayat-ayat  sebelum kisah Nabi Adam di surat Al-Baqarah memaparkan persediaan yang telah disiapkan Allah di muka bumi.

Namun dimana lokasi kejadiannya? Di langitkah? Di surgakah? Di bumikah? Al-Qur'an tidak menyebutkan. Ini yang diperdebatkan. 

Ada ulama tafsir yang tidak mementingkan dan memperdulikan dimana tempat peristiwa tersebut. Sebab, tujuan dikisahkan para nabi dan rasul, untuk dijadikan bimbingan dan petunjuk dalam menghadapi tantangan hidup. Bukan menggali waktu dan tempatnya. Namun ada juga yang mencoba menggalinya.

Buya Hamka, dalam Tafsir Al-Azhar, menjelaskan ada dua pendapat mengenai hal ini. Pertama, Ulama Salaf. Mereka menerima wahyu itu dengan tidak bertanya-tanya dan berpanjang soal.

Allah telah menceritakan dengan wahyu tentang suatu kejadian di alam gaib, dengan kata yang dapat dipahami manusia, tetapi akal tidak mempunyai daya upaya untuk masuk lebih dalam ke arena gaib itu. Sebab itu, terimalah dengan iman.

Kedua, Ulama Khalaf. Yaitu, digunakan penafsiran yang masuk akal, tetapi tidak melampaui garis yang layak bagi manusia sebagai makhluk. Jadi, apa yang dikisahkan Allah tidak sebagaimana yang manusia pikiran.

Pertemuan Allah dengan malaikat pada awal kisah Nabi Adam itu, tidak terjadi di sebuah tempat, bila ini terjadi di sebuah tempat, tentu bertempatlah Allah swt. Bukan pula malaikat duduk berhadapan dengan  Allah, bila demikian, tentulah sama kedudukannya antara makhluk dan Allah. Titik akhir ulama salah dan khalaf adalah sama,  yaitu mengimaninya.

Agar Tertarik dengan Kisah Nabi Adam Oleh: Nasrulloh Baksolahar Saat memulai kisah Nabi Adam di Al-Qur'an, pada surat Al-Baq...

Agar Tertarik dengan Kisah Nabi Adam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Saat memulai kisah Nabi Adam di Al-Qur'an, pada surat Al-Baqarah ayat 30,  Allah berfirman, "Dan (ingatlah), ketika Tuhan engkau berkata kepada Malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah." Apa yang dirasakan hati dari awal kisah Nabi Adam ini?

Banyak firman Allah yang hanya ditujukan kepada malaikat. Namun firman ini sangat unik, bukan perintah atau larangan, tetapi menginformasikan penciptaan makhluk lain yang sangat khusus dan mulia di sisi Allah. Bukankah kemuliaan seseorang sudah tersebar walaupun sosoknya belum  atau tidak dihadirkan?

Awal firman Allah, "Dan, (ingatlah) ketika...." menunjukkan bahwa fitrah manusia selalu akan mencari-cari dengan sekuat kemampuan dan kekuatannya untuk mengetahui peristiwa ini, momentum ini, kisah ini, untuk menentramkan hati dan akalnya akan siapakah diri ini? Bila tidak ada pun, manusia akan membuatnya sendiri.

Al-Qur'an menggugah kesadaran manusia, akan waktu tertentu yang istimewa, peristiwa tertentu yang luar biasa, tempat tertentu yang amat bersejarah bagi manusia. Inilah sejarah awal penciptaan manusia. Inilah sejarah awal keberadaan manusia di muka bumi.

Bukankah setiap suku menulis asal usulnya? Bukankah setiap bangsa menulis tentang awal keberadaannya? Bukankah Babat Tanah Jawa pun menulis tentang silsilahnya? Bukankah para raja-raja pun mengabadikan silsilahnya?

Al-Qur'an pun memulai dengan Firman-Nya, "Dan, (ingatlah) ketika Tuhan Engkau..." Allah menyebutkan dan memperkenalkan  diri-Nya dengan panggilan "Tuhan Engkau" untuk menegaskan bahwa manusia tidak dibawah kekuasaan apa pun, tidak dibawah pengaruh siapapun. Penciptaannya bukan pesanan siapa pun. Tetapi, atas kehendak Tuhannya.

Mengapa Allah menyebutkan diri-Nya dengan "Rabbuka"? Inilah rahmat dan kelembutan Allah pada manusia. Sebab makna "Rabb" adalah yang menciptakan, memelihara, memenuhi kebutuhan, membimbing, mendidik dan memimpin manusia. Manusia diciptakan untuk memimpin bumi, itulah bukti nyata rahmat dan kelembutan Allah.

Merekonstruksi Asal Usul Manusia, Bisakah? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bisakah manusia merekonstruksi sebuah kisah dari temuan bu...

Merekonstruksi Asal Usul Manusia, Bisakah?


Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bisakah manusia merekonstruksi sebuah kisah dari temuan bukti arkeologi dengan tepat? Bila bisa, mengapa Al-Qur'an harus menjelaskan kembali kisah kaum Aad, Tsamud, dan Luth? Padahal bukti-bukti arkeolognya sangat mudah ditemukan?

Allah memaparkan kembali kisah masa lalu, karena dengan segala bukti-bukti yang berserakan yang telah dan akan ditemukan sekalipun; tidak akan bisa direkonstruksi secara tepat dan benar, akan sangat banyak hipotesis yang bermunculan dan belum terjawab.

Seandainya, seluruh ilmuwan  sejarah dunia berkumpul untuk merekonstruksi bukti arkeologi di tempat kaum Tsamud, Aad dan Luth berada, maka mereka tidak akan bisa memaparkan sedetail dan sangat bermanfaat seperti yang Al-Qur'an jelaskan.

Para sejarawan yang mengumpulkan bukti-bukti sejarah berupa fosil, benda, catatan dan wawancara, dari bukti, tempat dan museum yang sama saja,  rekonstruksi sejarahnya tetap berbeda-beda. Inilah ketidaktahuan manusia akan masa lalu. Sebab, masa lalu memang gaib bagi manusia.

Bila keberadaan bukti-bukti saja; tidak bisa merekonstruksi kisah dan sejarah secara tepat dan benar, bagaimana bila tidak ada bukti-buktinya? Apalagi bila buktinya pernah ada tetapi tidak dimengerti lagi dan hancur karena ditelan waktu dan iklim?

Manusia itu makhluk langit bukan bumi. Jadi sekuat dan sehebat apapun pikiran dan teknologi pelacak bukti-bukti sejarah, tidak akan bisa mengungkapkannya. Karena buktinya tidak ada di bumi. Bukankah manusia pun tidak bisa melacak jejaknya sendiri di kandungan rahim ibunya?

Kisah Nabi Adam untuk memuaskan kedahagaan dan kebutuhan dasar manusia yang ingin selalu tahu asal usulnya dan mengapa berada di muka bumi. Tanpa perlu ekstra keras untuk menggalinya. Itulah rahmat Allah swt pada manusia.

Penelitian yang Bersumber di Bumi, Tidak Bisa Mengungkap Asal Usul Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar Allah mengetahui yang gaib...

Penelitian yang Bersumber di Bumi, Tidak Bisa Mengungkap Asal Usul Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Allah mengetahui yang gaib maupun yang nyata. Salah satu rukun Iman adalah beriman pada Al-Qur'an dan yang gaib. Apakah meyakini kisah Nabi Adam di Al-Qur'an? Ataukah lebih meyakini asal mula manusia berdasarkan teori permulaan manusia menurut  pemikiran manusia?

Sudah menjadi fitrah dasar manusia untuk mengetahui leluhurnya. Mengetahui, bagaimana manusia bisa berada di bumi? Hingga Aristoteles pun membuat teori. Para ahli kimia membuat teori. Hingga para arkeolog pun melakukan riset setiap menemukan  kerangka manusia, berapakah usia kerangka tersebut? Setelah pertanyaan ini tuntas, barulah diteliti lalu dikaitkan dengan kerangka yang ditemukan di daerah lain.

Semua teori yang ada hanya sampai pada hipotesis. Setiap teori, memiliki para pendukung dan penentangnya. Semuanya saling berargumentasi atas teorinya. Semuanya tak memiliki pola yang tetap untuk sampai kepada kesimpulan dan fakta yang kokoh dan tak terbantahkan.

Apakah manusia akan bisa menemukan teori yang tak tergoyahkan dari penelitian yang bersumber dari bumi? Dari analisa fosil, batu, tanah dan benda peninggalan? Dari analisa kimia dan mikroorganisme?

Tidak akan bisa. Sebab manusia memang tidak berasal dari bumi. Tetapi dari langit. Manusia itu makhluk langit.  Hanya saja, bahan mentah manusia memang berasal dari bumi yaitu tanah. 

Salah satu kemukjizatan para Nabi dan Rasul adalah dapat mengungkapkan kisah dan peristiwa yang terkubur sangat lama, namun tetap orisinal, walaupun tidak melakukan riset dan penelitian. Salah satu mukjizat Al-Qur'an adalah diungkapkannya kembali kisah masa lalu, padahal Rasulullah saw tidak hadir dalam peristiwa tersebut.

Kisah Nabi Adam menjawab dahaga keinginan tahuan manusia akan nenek moyang pertamanya. Keberadaannya di muka bumi. Asal penciptaannya. Tidak itu saja, tetapi juga peran dan tanggung jawabnya. Ini tidak akan bisa ditemukan dari penelitian yang bersumber dari bumi.

Cara Allah Berkisah dalam Al-Qur'an Kisah-kisah dalam Al-Qur'an dipaparkan dalam tempat dan situasi-situasi yang relevan...

Cara Allah Berkisah dalam Al-Qur'an


Kisah-kisah dalam Al-Qur'an dipaparkan dalam tempat dan situasi-situasi yang relevan. Dengan relevansi yang semacam ini maka akan dibatasilah pemaparan kisah-kisah itu. Dibatasi pula bingkainya, lukisannya dan metode penuturannya.

Sehingga kisah tersebut sesuai benar dengan suasana kejiwaan, pikiran dan nilai estetis penyampaiannya. Dengan demikian, terpenuhilah peran tematisnya, tercapai sasaran psikologisnya dan tertuang pula irama ritmisnya.

Banyak yang menyangka bahwa telah terjadi pengulangan dalam kisah-kisah Qur'an, karena sebuah kisah kadang-kadang diulang pemaparannya dalam bermacam-macam-macam surah.

Akan tetapi, orang yang mau memandangnya dengan jeli dan teliti, niscaya dia akan mendapatkan kepastian bahwa tidak ada satu pun kisah atau episode cerita yang diulang dalam bentuk yang sama, baik dalam segi kapasitasnya maupun dalam metode penyampaiannya. Setiap terjadi perulangan episode, pasti ada nuansa baru yang menghilangkan hakikat pengulangan tersebut.

Dan, ada pula yang terpeleset, lalu mengira bahwa penyebutan peristiwa dan pengulangan itu hanya untuk kesusastraan semata tanpa terkait dengan realitas.

Namun, bagi yang mau memperhatikan Al-Qur'an ini dengan fitrahnya yang lurus dan mata hati yang terbuka maka hubungan tema-nyalah yang menentukan ditampilkannya kisah itu pada tempat-tempat yang sesuai, sebagaimana halnya metoda penyampaian yang khusus pula.

Al-Qur'an adalah kitab dakwah, Undang-undang dan sistem kehidupan, bukan buku cerita, hiburan dan sejarah. Dalam rangka dakwah, maka dikemukakan cerita-cerita pilihan dalam ukuran dan metode yang sesuai dengan kondisi dan rangkaian ayat-ayatnya. Yang juga, mencerminkan keindahan sastranya yang jujur, pemaparan yang bagus, kebenaran yang kokoh dan penyampaian yang indah.

Kisah para nabi dan rasul dalam Al-Qur'an, memaparkan parade iman di jalannya yang luas membentang. Menampilkan kisah dakwah kepada agama Allah dan tanggapan manusia terhadapnya dari generasi ke generasi.

Kisah para nabi dan rasul dalam Al-Qur'an juga menampilkan tabiat iman di dalam jiwa orang pilihan ini dan menampilkan tabiat yang menggambarkan hubungan mereka dan Tuhan yang telah mengistimewakan mereka dengan karunia yang besar ini.

Dan, menelusuri rombongan yang mulia ini di jalannya yang terang, yang membuahkan keridhaan, kebercahayaan, kejernihan hati serta menimbulkan perasaan akan ketinggian nilai unsur yang mulia ini, yaitu unsur iman dan kebagusan dalam wujudnya.

Kisah-kisah ini juga mengungkapkan hakikat pola pikir iman dan membedakannya di dalam perasaan dari semua pola pikir lainnya. Karena itu, kisah-kisah dalam Al-Qur'an merupakan bagian besar dalam kitab dakwah yang mulia ini.

Sumber:
Sayid Qutb, Tafsir Al-Azhar jilid 1, GIP

Para Pengikut Jejak Syetan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Allah memerintahkan syetan untuk bersujud kepada Adam, namun ditolaknya. ...

Para Pengikut Jejak Syetan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Allah memerintahkan syetan untuk bersujud kepada Adam, namun ditolaknya. Allah pun tidak lagi memerintahkannya untuk beribadah. Syetan memilih jalan yang dipilihnya sendiri. Yaitu, memuaskan nafsu kedengkiannya.

Untuk mencapai tujuannya, syetan meminta beragam fasilitas. Kematiannya ditangguhkan hingga hari Kiamat. Leluasa menjerumuskan manusia. Allah pun mempersilahkan untuk mengerahkan pasukan infrantri dan kavalerinya. Bahkan bekerjasama dengan harta dan anak-anak manusia. Bisa memasukkan bisikan hiasan yang indah ke dada manusia.

Syetan hidup sesuai kemauannya, pilihannya, jalannya dan obsesinya sendiri. Seolah-olah bebas melakukan apa pun di dunianya sendiri. Apakah berhasil misi syetan? Itulah dunia tipu dayanya. Namun Allah pembuat tipu daya terbaik. Allah mengutus para Nabi dan kitab suci. Allah Maha Pengampun dan Maha Luas Rahmat-Nya.

Ternyata para Mukhlasin tak bisa diperdaya oleh syetan. Mereka yang berdosa lalu bertaubat akan diampuni Allah. Mereka yang masih bermaksiat dan berbuat zalim masih ditunggu untuk bertaubat dan kembali ke jalan yang lurus hingga kematiannya tiba.

Bagaimana dengan penjajah Israel? Segala kejahatan direstui dan diizinkan dunia. Segala kezalimannya dianggap untuk membela diri. Mengoreksinya dianggap gerakan antisemit. Mengirim persenjataan untuk genosida dipuji untuk menjaga perdamaian di Timur Tengah.

Mengusir dan membunuh rakyat Palestina. Merampas tanah dan rumah rakyat Palestina. Merupakan perbuatan sah melawan terorisme. Sehingga tak ada satu kekuatan dunia yang bisa menahannya. Penjajah Israel bisa melakukan apa saja sesuai keinginannya, rencananya, dan pikirannya. Apakah akan berhasil obsesinya?

Semua prilaku syetan yang bisa melakukan apa saja. Yang dibebaskan     melakukan apa saja. Yang diberi fasilitas yang dimaui. Yang diberikan keleluasaan dan kekuatan untuk menipu dan memperdaya. Pada akhirnya, obsesinya tak terwujud. Begitu pula bagi manusia yang mengikuti jejaknya.

Sequel Kisah Nabi Adam yang Saling Berkaitan di Al-Qur'an  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kisah Nabi Adam tidak saja di surat Al...

Sequel Kisah Nabi Adam yang Saling Berkaitan di Al-Qur'an 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kisah Nabi Adam tidak saja di surat Al-Baqarah, tetapi diceritakan di surat lainnya dalam Al-Qur'an. Ada 7 kisah Nabi Adam yang tersebar di Al-Qur'an. Yaitu, Al-Baqarah, Al-Araf, Al-Isra, Al-Hijr,  Al-Kahfi, Taha, dan Shaad. Apakah semuanya hanya pengulangan?

Induk kisah Nabi Adam yang tersebar di Al-Qur'an terdapat di surat Al-Baqarah. Titik tekan kisah ini pada sosok Nabi Adam sebagai khalifah yang akan menjalani di bumi. Semuanya  bekal dan tantangan  utama yang akan dihadapi Nabi Adam dipaparkan di Al-Baqarah.

Bagaimana dengan surat yang lainnya? Al-Baqarah tidak menjelaskan bagaimana kehidupan di bumi. Apa penyebab Syetan tidak bersujud dan sombong?

Surat Al-Baqarah hanya menjelaskan bahwa syetan berhasil memperdayakan Nabi Adam, namun bagaimana strategi syetan bisa memperdayakan Nabi Adam? Apa yang terjadi pada Nabi Adam setelah diperdayakan sebelum dikeluarkan? Surat Al-Baqarah tidak menjelaskan.

Surat Al-Baqarah hanya menjelaskan bahwa Nabi Adam menerima beberapa kalimat. Kalimat apa yang diterima? Mengapa sampai Nabi Adam diterima taubatnya?

Surat Al-Baqarah hanya menjelaskan bahwa Nabi Adam dan syetan setelah turun di muka bumi menjadi musuh. Keduanya hidup sampai waktu yang ditentukan. Namun tidak dijelaskan waktu ditentukannya. Mengapa bisa menjadi musuh yang abadi? 

Kisah Nabi Adam di surat selain Al-Baqarah untuk mendetailkan, memperinci, memperdalam, menggali dan menegaskan kisah Nabi Adam di surat Al-Baqarah. Juga sebagai sequel Kisah Nabi Adam itu sendiri. Seperti sebuah filem seri yang sisi kehidupan dan peristiwanya terus diperdalam untuk memberikan hikmah kehidupan yang lebih mendalam.

Kisah Para Nabi dan Rasul, Kisah Sequel dari Kisah Nabi Adam Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Mengapa Nabi Adam menjadi kisah pertama...

Kisah Para Nabi dan Rasul, Kisah Sequel dari Kisah Nabi Adam


Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Mengapa Nabi Adam menjadi kisah pertama yang disampaikan Allah  Al-Qur'an? Kisah Nabi Adam adalah kisah yang pasti dialami oleh semua manusia. Bagi yang beriman, kafir maupun munafik. Dari yang zalim hingga yang terkutuk. 

Penguasa maupun yang jelata. Ilmuwan maupun yang bodoh. Hartawan maupun yang miskin. Sipil maupun militer. Semua profesi kehidupan. Ini kisah untuk semua kalangan yang telah hadir dan akan hadir di alam semesta ini. 

Kisah Nabi Adam merupakan kisah interaksi antara hamba dengan Rabbnya. Antara manusia dengan dirinya. Antara manusia dengan dengan manusia, manusia dengan semua makhluk yang ada di kehidupan ini. Seperti alam semesta, malaikat, dan Iblis.  

Kisah Nabi Adam juga memberikan bimbingan bagaimana berinteraksi dengan petunjuk, peringatan, perintah, larangan dan sifat-sifat-Nya. Juga, bagaimana akibat dari ragam interaksi tersebut di kehidupan akhirat dan dunia.

Bagaimana menjalankan peran sebagai khalifah di bumi? Apa sumber referensi dalam menegakkan peran khalifah? Bagaimana agar peran khalifah menjadi nilai generasi selanjutnya? Kisah Nabi Adam menjadi pondasi komprehensif dalam menjalankan peran khalifah.

Kisah para nabi dan rasul dari Nabi Nuh hingga Muhammad saw adalah kisah sequel dari kisah Nabi Adam. Kisah bagaimana hasil interaksi dengan Allah dan seluruh tokoh yang dihadirkan Allah dalam kisah Nabi Adam.

Bila di kehidupan ini hanya ada satu kisah tentang manusia. Maka, kisah Nabi Adam sudah cukup membimbing perjalanan manusia hingga kematiannya dan kehancuran alam semesta ini.



Tema Ayat di Surat Al-Baqarah Sebelum Kisah Nabi Adam Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kisah Nabi Adam pada surat Al-Baqarah dimulai d...

Tema Ayat di Surat Al-Baqarah Sebelum Kisah Nabi Adam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kisah Nabi Adam pada surat Al-Baqarah dimulai dari ayat 30 hingga 39. Berarti, apa yang dijelaskan di ayat sebelumnya? Surat-surat dalam Al-Qur'an saling terhubung dan menyatu, tak terpisahkan, apalagi bila dalam satu surat. Sebuah surat terkait dengan surat sebelumnya, apalagi ayat-ayat dalam satu surat.

Oleh karena itu, salah satu cara para ulama tafsir dalam memperdalam pemahaman terhadap sebuah surat adalah dengan membahas hubungan surat tersebut dengan surat sebelumnya. Karena itu pula, maka cara memahami Kisah Nabi Adam dalam surat Al-Baqarah, salah satunya, dengan memahami ayat-ayat sebelum Kisah Nabi Adam dipaparkan.

Menurut Quraish Shihab, dalam tafsir Al-Misbah, tema sebelum Kisah Nabi Adam di surat Al-Baqarah adalah berbicara secara umum tentang perjalanan hidup manusia hingga berakhir dengan perhitungan yang dilakukan Allah di akhirat, demikian juga penciptaan langit dan bumi serta sarana yang telah disiapkan-Nya sebelum manusia tercipta.

Menurut Buya Hamka, dalam Tafsir Al-Azhar, tema sebelum Kisah Nabi Adam di surat Al-Baqarah, adalah Allah menyadarkan manusia tentang, bagaimana manusia kufur kepada Allah, padahal dari mati, Allah hidupkan kembali kemudian Allah matikan, setelah itu dihidupkan kembali untuk memperhitungkan amal.

Bagaimana akan kufur kepada Allah, padahal seluruh isi bumi telah disediakan untuk manusia. Allah lebih dulu menyiapkan persediaan sarana kehidupan di bumi dan langit untuk menerima kedatangan manusia. Bila demikian adanya, pikirkan siapakah manusia itu? Buat apa manusia diciptakan? Untuk tujuan inilah kisah Nabi Adam dihadirkan.

Sayid Qutb, dalam Tafsir Fizilalil Qur'an, konteks sebelum Kisah Nabi Adam adalah menjelaskan parade kehidupan, bahkan parade alam wujud secara keseluruhan. Kemudian membicarakan bumi, dalam rangka menampakkan nikmat-nikmat Allah kepada manusia, dan menetapkan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu di bumi ini untuk manusia. Di dalam suasana ini, datanglah Kisah penciptaan Adam untuk menjadi khalifah di bumi.

Amru Khalid, dalam kitabnya Khowathir Qur'aniyah, Allah mengkasifikan manusia menjadi tiga kelompok di muka bumi yaitu Mukmin, Kafir dan Munafik, salah satu kelompoknya berhak menjadi pemimpin dunia. Sedangkan Kisah Nabi Adam merupakan contoh kepemimpinan yang pernah ada di bumi.

Penjajah Israel Gurunya Perlawanan rakyat Palestina Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Gaza dikepung dengan tembok, baik ke atas maupun...

Penjajah Israel Gurunya Perlawanan rakyat Palestina

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Gaza dikepung dengan tembok, baik ke atas maupun ke bawah hingga 30 meter dengan baja yang tidak bisa ditembus. Kedua sisi tembok tersebut dibuat 1 km sebagai daerah keamanan. Bila ada yang mencurigakan, maka militer Israel akan menghancurkannya. Akses ke luar hanya satu pintu melalui Raffah. Yang buka tutupnya ditentukan oleh Mesir yang pro penjajah Israel dan penjajah Israel sendiri. Sangat sempurna mengunci Gaza.

Penjajah Israel membuat strategi "diet" bagi masyarakat Gaza. Diberi makan hanya sebatas untuk bertahan hidup. Maka sekutu penjajah Israel pun membentuk badan pengungsi untuk rakyat Palestina. Bantuan yang bisa masuk hanya sebatas untuk mengganjal perut saja.

Seluruh barang dan material yang bisa diubah menjadi senjata atau teknologi, tak diijinkan masuk. Bagaimana cara rakyat Palestina menghadapinya? Akhirnya dibuatlah terowongan untuk membantu distribusikan bahan makanan.

Amerika memasukkan semua gerakan perlawanan rakyat Palestina sebagai teroris. Maka dianggap legal untuk menghancurkannya.  Bila rakyat Palestina sudah dianggap kuat, maka penjajah Israel pun menyerang Gaza melalui roket dan rudalnya, dengan alasan untuk membunuh sosok teroris dan markasnya. Semuanya legal menurut hukum internasional.

Bila gerakan perlawanan sudah sangat membahayakan, maka agresi serangan darat pun dilakukan. Penjajah Israel secara berkala melakukan ini walaupun tidak dengan sekala penuh. Sebab hanya agar Palestina tetap lemah dan menjadi momok. Namun bagaimana rakyat Palestina memandangnya?

Yang dilakukan penjajah Israel justru mengajarkan rakyat Palestina tentang strategi perang. Membaca apa yang menjadi target penjajah. Bagaimana strategi penyerangan penjajah. Apa infrastruktur militer yang digunakan. Bagaimana pergerakan pasukannya.  Juga membaca niat dan pola berpikir penjajah. Inilah kunci memenangkan pertempuran.

Akhirnya, terowongan pun bisa diubah menjadi infrastruktur militer tanpa bisa dideteksi oleh peralatan canggih dan modern. Infrastruktur militer pun dibangun untuk melawan infrastruktur penjajah Israel yang canggih. Infrastruktur sederhana yang bisa menghancurkan titik terlemahnya. Pergerakan pasukan yang bisa menghancurkan pasukan penjajah Israel yang berlindung di dalam mesin-mesin perangnya.

Awalnya Hanya Pelempar Batu ke Tank Markava Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Tank Markava penjajah Israel dibuat karena kehancuran pa...

Awalnya Hanya Pelempar Batu ke Tank Markava

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Tank Markava penjajah Israel dibuat karena kehancuran pasukan tank penjajah Israel saat perang Yan Kaffur pada 1973. Pasukan ini paling mengalami kehancuran. Bila Amerika, Inggris dan sekutunya tidak membantu penjajah Israel, bisa jadi penjajah bisa lenyap. Belajar dari kehancuran ini, maka didesain tank yang paling aman.

Tank yang dibuat dengan bantuan dana dan pakar militer Amerika, penjajah Israel membuat tank Markava. Tank ini bisa membawa pasukan di dalamnya untuk memasuki wilayah pertempuran hingga ke dalam. Memiliki persenjataan yang bisa secara otomatis menghadap serangan yang mengarah kepadanya. Namun bagaimana takdir tank ini di Palestina?

Saat intifadah mulai bergelora, terutama di Gaza,  anak-anak kecil Palestina melempari tank-tank penjajah Israel, yang merangsek dan menghentikan gerakan ini, dengan bebatuan. Bebatuan memang tidak bisa menghancurkan tank, tetapi bagi anak-anak kecil menjadi kisah kepahlawanan di antara mereka.

Tank-tank yang didesain oleh ilmuwan militer dan seharga ratusan milyar rupiah, seolah-olah tak berarti bagi anak-anak Palestina. Hanya dilawan dengan lemparan batu. Apakah mereka memang tidak mengerti? Seperti Musa kecil yang memilih bara api bukan roti? Tetapi bukankah anak kecil memiliki rasa ketakutan juga?

Melempar batu bukanlah permainan remeh. Melempar batu berubah menjadi lemparan dengan ketapel. Bukankah ini cara Nabi Daud yang dianggap lemah melawan Jalut yang besar dan perkasa? Untuk melawan pasukan besar Jalut, cukup mengalahkan Jalut saja. Setelah itu pasukan Jalut lari tunggang langgang.

Keberanian akan perlawanan. Keberanian menghadapi tantangan yang tak terkalahkan.  Mental gagah berhadapan dengan mesin perang. Mengasah keahlian ketepatan melempar. Itulah yang sedang dipertontonkan oleh anak-anak kecil Palestina dengan batunya.  Isyarat ini tak terbaca oleh penjajah Israel.

Sekarang, anak-anak itu sudah menjadi pemuda yang gagah berani. Mereka tidak lagi melempar batu dengan tangan atau ketapel. Sekarang mereka melempari tank Markava dengan roket Yasin 105 yang dirakitnya sendiri di tanah Palestina. Sekarang tank Markava menjadi mainan, seperti saat mereka kecil yang melempari tank Markava dengan bebatuan. Tank merupakan lambang kebanggaan kekuatan pasukan darat. Sekarang, hancur lebur maka mental berperang mereka pun hancur.

Berlindung Kepada Tuhan yang Menguasai Waktu Subuh Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Allah memerintahkan manusia untuk berlindung kepa...

Berlindung Kepada Tuhan yang Menguasai Waktu Subuh

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Allah memerintahkan manusia untuk berlindung kepada-Nya yang menguasai waktu subuh (fajar), begitulah firman-Nya di Surat Al-Falaq. Ada apa dengan waktu subuh atau fajar? Bukankah Umat Nabi Muhammad saw diberkahi di waktu pagi?

Sebelum dan sesudah subuh atau fajar, banyak ibadah shalat sunnah yang dianjurkan. Dari shalat Tahajud, Fajar, Syuruq hingga Duha. Keutamaannya sangat luar biasa. Mengapa? Apakah sekedar persiapan memulai hari agar lebih berenergi dan meraih berkah? Namun mengapa perintahnya justru meminta perlindungan? Marilah membuka sejarah apa yang terjadi di waktu tersebut.

Allah menyelamatkan pengikut Nabi Luth sebelum Subuh. Malaikat mengingatkan kepada Nabi Luth dan pengikutnya agar berjalan ke tempat yang telah diperintahkan, jangan ada yang menoleh kebelakang dan teruslah berjalan jangan pernah berhenti.

Untuk mengontrol perjalanannya, agar tidak ada yang tertinggal. Agar irama perjalanannya terkendali, Nabi Luth berada di barisan belakang untuk mengawasinya. Malaikat menjelaskan juga bahwa yang durhaka akan ditumpas habis di waktu Subuh.

Saat Subuh tiba, yang durhaka diazab dengan suara keras yang mengguntur. Bagian atas kota itu terbalik ke bawah dan juga dihujani dengan batu dari tanah yang keras. Seperti itulah azab kepada kaum Nabi Luth yang durhaka.

Azab Allah juga diturunkan pada Ashabul Aikah, kaumnya Nabi Syuaib, dan Ashabul Hijr, kaumnya Nabi Shaleh, di waktu pagi. Pagi yang sejuk dan tentram, ternyata berubah menjadi sangat mengerikan. Rumah-rumah yang kokoh, tinggi, megah dan indah, yang terbuat dari batu gunung yang keras, seketika hancur dengan suara keras yang mengguntur. Tak ada yang bisa menolong dari apa yang telah mereka usahakan.

Berlindung di waktu Falaq, Subuh atau Fajar, caranya dengan shalat, berdoa, beristighfar dan berdzikir. Di waktu ini Allah membimbing manusia dengan shalat subuh dengan beragam shalat sunah seperti Tahajud, Fajar, Syuruq dan Dhuha.  Sebab, sangat banyak kaum yang diazab Allah di waktu ini.

Saat Tajikistan Melarang Simbol Islam Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Presiden Tajikistan ingin menghampus jejak-jejak Islam di negr...

Saat Tajikistan Melarang Simbol Islam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Presiden Tajikistan ingin menghampus jejak-jejak Islam di negrinya dengan dalih pelestarian budaya. Apakah akan berhasil? Mengapa tidak belajar pada negara-negara yang pernah melakukan hal ini?

Bukankah serangan militer yang dahsyat pun, tidak bisa menghapuskannya? Padahal sudah mendapatkan restu dari dunia. Padahal negara-negara besar bersekutu untuk menghancurkannya. Mengapa tidak belajar darinya?

Dulu, setelah perang dunia 2, Turki sebuah negara yang disekulerkan. Undang-undangnya disekulerkan. Budaya dan bahasanya disekulerkan. Shalat dan azan pun harus berbahasa Turki. Tulisan berbahasa Arab pun dilenyapkan. Sistem politik dan militer pun disekulerkan. Militernya menjadi penjaga sekularisme sehingga dapat melakukan apa saja demi menjaga sekularisme.

Apa yang terjadi? Dalam sejumlah pemilu, setelah sekularisme ditopang negara dan militer, partai Islam beberapa kali memenangkan pemilu walaupun pada akhirnya dikudeta oleh militer. Itulah fakta, bahwa agama tidak bisa disingkirkan selamanya.

Di Indonesia pernah terjadi sebuah periode, dimana umat Islam disingkirkan dari tanah kekuasaan, kemiliteran  dan perekonomian. Yang paling mudah dilihat, tuduhan subversif dan penjara, menjadi sangat biasa bagi tokoh Islam. Yang termudah untuk dilihat, jilbab pernah dilarang di sekolah milik pemerintah. Bagaimana sekarang?

Di Mesir, gerakan Islam diberangus. Tokohnya dibunuh dan dipenjara. Namun, saat ada kesempatan untuk muncul, dia akan menjadi gerakan yang tak terbendung sehingga membawa Muhammad Mursi sebagai presiden, walaupun pada akhirnya dikudeta militer atas ijin Barat.

Di Eropa, bukankah golongan politik sayap kanan yang mendapat dukungan luas? Bukankah ide sekularisme dari Eropa? Di Eropa, pertumbuhan Islam sangat tertinggi. Di Rusia, di era Stalin, Islam diberangus. Sekarang, bagaimana? Di Bosnia, Islam hendak diberangus dari jantung Eropa, bagaimana sekarang? 

Mengapa di negri muslim sendiri justru dilarang? Padahal sejarah pemberangusan Islam selalu gagal.

Obsesi dan Sumberdaya yang Bersumber dari Kedengkian Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Hidup dalam kedengkian. Obsesi yang bersumber d...

Obsesi dan Sumberdaya yang Bersumber dari Kedengkian

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Hidup dalam kedengkian. Obsesi yang bersumber dari kedengkian. Seluruh sumber daya digunakan untuk mencapai target kedengkian. Sumber daya yang luar biasa hanya digunakan untuk kedengkian. Bagaimana hasilnya?

Syetan meminta umur yang panjang hingga hari kiamat. Fokus hidup dan sumber dayanya hanya menggoda dan menjerumuskan manusia saja. Syetan diberikan keleluasaan untuk masuk ke dalam tubuh manusia melalui darah. Bisa menembus hati manusia dengan membisikkan sesuatu.

Syetan bisa "mengendarai" hawa nafsu manusia. Yang membuat manusia menuhankan hawa nafsunya. Memiliki kemampuan yang buruk menjadi indah. Bisa membuat manusia seperti bola yang bisa mempermainkan manusia sesukanya.

Syetan bisa "mengendarai" hawa nafsu manusia. Yang membuat manusia menuhankan hawa nafsunya. Memiliki kemampuan yang buruk menjadi indah. Bisa membuat manusia seperti bola yang bisa mempermainkan manusia sesukanya.

Syetan bisa memperdaya manusia dengan bujuk rayu, janji, tipuan dan ajakan. Dapat mengerahkan pasukan infanteri dan kavelarinya. Juga, bersekutu dengan harta dan anak untuk menjerumuskan manusia. Apakah obsesinya ini berhasil?

Syetan hanya berhasil menggoda dan menjerumuskan pada manusia yang menjadikan syetan sebagai teman dan yang memperturutkan hawa nafsunya. Selain itu, tipu daya dan kekuatan syetan sangat lemah. Pada akhirnya, obsesi yang bersumber dari kedengkian hanya menghasilkan kelelahan, keletihan dan menambah kedengkian saja. Tak ada obsesi yang bisa diwujudkan.

Apakah ini hanya berlaku pada syetan? Perhatikan prilaku Yahudi di Madinah yang dengki karena Nabi terakhir tidak muncul dari golongannya. Lalu membuat ragam tipuan, hasutan, bekerjasama dengan para kabilah Arab dan Munafikin. Ternyata seluruh upayanya gagal. Rasulullah saw dan Sahabat tetap kokoh di Madinah.

Yahudi berusaha membunuh, meracuni hingga menyerang dengan pasukannya. Namun akhirnya, mereka yang terusir dari Madinah dengan kekalahan terhina. Kedengkian tidak akan pernah bisa mewujudkan apa pun walaupun ditopang oleh sumberdaya dan kekuatan terhebat di kolong jagat.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (174) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)