Ujian Anak bagi Para Nabi dan Rasul
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Fokus hidup Para Nabi dan Rasul adalah berdakwah kepada umatnya. Namun, disela-sela kehidupannya, Para Nabi dan Rasul juga diuji dengan putra-putrinya. Ujian umat sekaligus ujian anak-anaknya.
Nabi Adam diuji dengan peristiwa pembunuhan Habil oleh Qabil. Qabil tidak bersedekah dengan sebaik-baiknya harta. Qabil iri dengan perjodohan Habil yang telah ditetapkan Allah.
Nabi Nuh diuji dengan istri dan anaknya. Ada anak Nabi Nuh yang tidak mau mengikuti ajarannya. Diajak untuk naik ke perahu, namun lebih memilih gunung yang tinggi untuk menghindari banjir. Kesedihan dan harapan Nabi Nuh terlihat dari doanya untuk anaknya.
Nabi Ibrahim diuji dengan lamanya penantian akan kelahiran Nabi Ismail dan Ishaq. Setelah mengarungi perjalanan antar benua. Saat di usia senja, barulah dianugerahkan putra. Setelah itu diuji untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail.
Nabi Daud diuji dengan keberhasilan putranya, Nabi Sulaiman, yang menjadi penguasa yang kekuasaannya tak tertandingi, memiliki pasukan militer yang kuat, teknologi yang tercanggih dan kekayaan yang melimpah ruah.
Begitu pun dengan Nabi Zakaria yang lama menanti kelahiran putranya, Nabi Yahya. Tidak itu saja, Nabi Zakaria merasakan bagaimana pedihnya mendengar sang putranya dibunuh oleh penguasa.
Nabi Yaqub diuji dengan perselisihan putranya. Muncul kedengkian dan kebencian diantara anak-anaknya. Tidak itu saja, Nabi Yakub merasakan kesedihan yang luar biasa karena putra kesayangannya hilang tak tahu rimbanya.
Nabi Ayyub diuji dengan kematian seluruh putra-putrinya. Tak satupun yang hidup, hingga Allah menggantikannya dengan yang lebih baik. Bagaimana dengan Rasulullah saw?
Anak lelaki Rasulullah saw seluruhnya wafat diusia anak-anak. Yang hidup hingga dewasa hanya putrinya saja. Putrinya yang disayangi diceraikan oleh suaminya, karena suami mereka menentang dakwah Rasulullah saw.
Setelah itu putri-putrinya wafat pasca dinikahkah dengan Utsman bin Affan. Yang masih hidup hanya tinggal Fatimah saja, saat Rasulullah saw wafat.
0 komentar: