Tuduhan Antisemit, Untuk membungkam Ekspresi Melawan Penjajahan di Palestina?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Departemen Organisasi dan Hubungan dengan Warga Israel di Diaspora WZO, merilis survei khusus terhadap diaspora warga Israel yang tinggal di luar negeri. Survei ini dilakukan pada Oktober 2024. Yang diteliti, perasaan mereka pasca satu tahun serangan 7 Oktober.
Hasilnya, hanya 20% warga diaspora Yahudi yang memiliki hubungan positif dengan lingkungan sekitar. Berarti, 80%-nya, tidak. Ini berarti, terjadi penurunan 50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya persepsi permusuhan, ketidakamanan, dan berkurangnya dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat. Mereka merasa tidak nyaman mengidentifikasi diri sebagai warga Israel karena ketakutan pribadi, tantangan sosial, dan meningkatnya rasa kerentanan di lingkungan lokal mereka.
Apakah ini akibat meluasnya gerakan antisemit? Apakah sikap hilangnya harga diri di kalangan Yahudi karena negaranya melakukan genosida dan pemimpinnya sebagai penjahat perang? Apakah seni pembungkaman, yang mendukung kemerdekaan Palestina dituduh antisemit?
Mari melihat melihat kasus yang terjadi di Universitas Cornell Amerika pada awal November 2024, seorang Profesor pakar kolonialisme membuat silabus mata pelajaran tentang "Gaza, Indigeneity, Resistance." Namun, tiba-tiba diserang sebagai gerakan Antisemit?
Kontroversi ini bermula dari peluncuran mata kuliah yang akan diajarkan semester depan oleh Prof. Eric Cheyfitz dari Jurusan Sastra Amerika. Menurut silabus, mata kuliah ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendefinisikan istilah-istilah seperti "perlawanan" dan "genosida" dalam konteks perang di Gaza.
Namun, Prof. Menachem Rosensaft, seorang dosen hukum Yahudi di Cornell dan mantan wakil presiden Kongres Yahudi Dunia, mengirim email kepada Presiden Universitas Cornell, Prof. Kotlikoff, dengan mengklaim bahwa kursus tersebut, yang disampaikan Prof Eric Cheyfitz, bersifat antisemit dan dapat memicu kekerasan terhadap mahasiswa Yahudi dan Israel.
Bila mata kuliah ilmiah tentang Gaza, yang disampaikan oleh pakar kolonialisme saja dikecam sebagai gerakan antisemit, bagaimana dengan gerakan lainnya seperti demonstrasi yang menentang genosida di Palestina?
Sepertinya cap gerakan antisemit oleh Barat dan pendukung genosida penjajah Zionis Israel telah digunakan untuk membungkam mereka yang bersuara tentang kemerdekaan Palestina.
Dapat dikatakan juga, terisolasinya diaspora Yahudi di sejumlah negara karena bentuk perlawanan terhadap penjajahan di Palestina dari masyarakat lokal?
0 komentar: