Tak Ada Kawasan yang Terkendali Penuh, Pasca Badai Al-Aqsa
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Dua peristiwa yang meluluhlantahkan paradigma keamanan Penjajah Zionis Israel. Yaitu, Badai Al-Aqsa dan jatuhnya rezim Assad di Suriah. Dua peristiwa ini tak pernah diprediksi sebelumnya. Menciptakan kawasan yang terkendali penuh ternyata tak bisa.
Sebelum Badai Al-Aqsa, Penjajah Zionis Israel merasa semuanya terkendali. Gaza tak terlihat melakukan manuver. Suriah tak terlihat senyap, tak ada perlawanan besar terhadap rezim Assad.
Yordania dan Mesir sudah terikat dengan perjanjian damai. Hizbullah di Lebanon terikat dengan gencatan senjata. Negara-negara lapis kedua di perbatasan jajahan Zionis Israel sudah diikat dengan perjanjian Abraham oleh Amerika. Semuanya terkendali.
Sekarang, di perbatasan Yordania pun tidak merasa tentram pasca Badai Al-Aqsa, sebab ada beberapa orang secara personal berhasil menyusup ke wilayahnya. Untuk menjaga keamanan perbatasan dengan Yordania sedang dibangun satu brigade keamanan dan tembok perbatasan seperti di Gaza agar "Badai Al-Aqsa" tidak terjadi dari Yordania.
Dengan Mesir? Internal Mesir seperti api dalam sekam. Kedepannya bisa jadi penuh gejolak, sebab Abbas As-Sisi mengambil kekuasaan melalui kudeta berdarah. Walaupun, penguasa Mesir sangat keras kepada pro Palestina. Setelah hancurnya rezim Assad, Abbas As-Sisi pernah tampil ke hadapan publik, bahwa tangannya bukan tangan yang berdarah.
Hizbullah, walaupun suplai senjata dari Iran sudah dihancurkan. Walaupun gencatan senjata ke dua sudah disepakati. Bukan berarti tidak bisa membangun kekuatan kembali di masa depan. Bukankah, perlawanan di Tepi Barat yang sudah dikendalikan luar biasa ketatnya, namun masih bisa memberikan perlawanan?
Sebelum Badai Al-Aqsa, semuanya kawasan merasa terkendali oleh penjajah Zionis. Namun setelah 7 Oktober 2023, kewaspadaan terhadap setiap kawasan di sekitar perbatasan penjajahan Zionis Israel menjadi fokus utama.
Penjajah Zionis Israel bisa berubah menjadi negara yang berbasis pada militer total? Yang solusinya berbasis pada militer?.
0 komentar: