Pertanyaan Pertama Firaun kepada Nabi Musa Saat Tiba di Istananya
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk mendatangi Fir'aun di istananya. Dengan perasaan khawatir, keduanya bergegas ke istana. Setibanya di istana, dihadapan para pejabat Fir'aun. Terjadi dialog antara Fir'aun dengan Nabi Musa.
Apa pertanyaan pertama yang ditujukan Fir'aun kepada Nabi Musa? Bagaimana Nabi Musa menjawabnya? Dialog bersejarah ini diabadikan di dalam Al-Qur'an. Mengapa dialog ini diabadikan?
Agar seluruh manusia paham fitrah seluruh manusia, walaupun dia seorang diktator yang kejam. Fitrah yang tetap bersemayam walaupun kezaliman telah menjadi karakternya. Apa yang ditanyakannya?
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
قَالَ فَمَنْ رَّبُّكُمَا يٰمُوْسٰى
Dia (Fir‘aun) berkata, “Siapakah Tuhanmu berdua, wahai Musa?”
(Ṭāhā [20]:49)
قَالَ رَبُّنَا الَّذِيْٓ اَعْطٰى كُلَّ شَيْءٍ خَلْقَهٗ ثُمَّ هَدٰى
Dia (Musa) menjawab, “Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah menganugerahkan kepada segala sesuatu bentuk penciptaannya (yang layak), kemudian memberinya petunjuk.”
(Ṭāhā [20]:50)
قَالَ فَمَا بَالُ الْقُرُوْنِ الْاُوْلٰى
Dia (Fir‘aun) bertanya, “Bagaimana keadaan generasi terdahulu?”
(Ṭāhā [20]:51)
قَالَ عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْ فِيْ كِتٰبٍۚ لَا يَضِلُّ رَبِّيْ وَلَا يَنْسَىۖ
Dia (Nabi Musa) menjawab, “Pengetahuan tentang itu ada pada Tuhanku di dalam sebuah Kitab (Lauhulmahfuz). Tuhanku tidak akan salah ataupun lupa.
(Ṭāhā [20]:52)
الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ مَهْدًا وَّسَلَكَ لَكُمْ فِيْهَا سُبُلًا وَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۗ فَاَخْرَجْنَا بِهٖٓ اَزْوَاجًا مِّنْ نَّبَاتٍ شَتّٰى
(Dialah Tuhan) yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan dan meratakan jalan-jalan di atasnya bagimu serta menurunkan air (hujan) dari langit.” Kemudian, Kami menumbuhkan dengannya (air hujan itu) beraneka macam tumbuh-tumbuhan.
(Ṭāhā [20]:53)
كُلُوْا وَارْعَوْا اَنْعَامَكُمْ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى النُّهٰى ࣖ
Makanlah dan gembalakanlah hewan-hewanmu! Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal.
(Ṭāhā [20]:54)
۞ مِنْهَا خَلَقْنٰكُمْ وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرٰى
Darinya (tanah) itulah Kami menciptakanmu, kepadanyalah Kami akan mengembalikanmu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkanmu pada waktu yang lain.
(Ṭāhā [20]:55)
وَلَقَدْ اَرَيْنٰهُ اٰيٰتِنَا كُلَّهَا فَكَذَّبَ وَاَبٰى
Sungguh Kami benar-benar telah memperlihatkan kepadanya (Fir‘aun) tanda-tanda (kebesaran) Kami semuanya. Namun, dia mendustakan dan enggan (menerima kebenaran).
(Ṭāhā [20]:56)
Inilah salah kemukjizatan Al-Qur'an, mampu memaparkan para pelaku sejarah hidup hingga ke dialognya.
0 komentar: