Menerima Al-Qur’an bila Memahami Asmaulhusna
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Mengapa Al-Qur’an tidak agung di hati? Mengapa setiap bacaan Al-Qur'an tidak menggetarkan jiwa? Mengapa perintah dan larangan di Al-Qur’an tak menyebabkan ketundukan hati?
Mengapa Al-Qur’an tidak bisa menciptakan energi, inspirasi dan obsesi? Tidak mendorong keyakinan yang menghalau seluruh pernak-pernik kehidupan? Tidak menciptakan peradaban dunia?
Agar memahaminya, di surat Taha, Allah swt mengawalinya dengan memaparkan keagungan Al-Qur’an. Setelah itu memaparkan Asmaulhusna-Nya. Mengawali dengan peran Al-Qur’an dalam kehidupan, lalu memaparkan kesempurnaan, keagungan dan kemuliaan Allah swt. Untuk apa?
Agar manusia dengan rela, ridha, ikhlas dan berserah diri pada setiap firman-Nya. Awal memuliakan Al-Qur’an dengan memuliakan Allah terlebih dahulu.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
مَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لِتَشْقٰٓى ۙ
Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu (Nabi Muhammad) supaya engkau menjadi susah.
(Ṭāhā [20]:2)
اِلَّا تَذْكِرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى ۙ
(Kami tidak menurunkannya,) kecuali sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah).
(Ṭāhā [20]:3)
تَنْزِيْلًا مِّمَّنْ خَلَقَ الْاَرْضَ وَالسَّمٰوٰتِ الْعُلٰى ۗ
(Al-Qur’an) diturunkan dari (Allah) yang telah menciptakan bumi dan langit yang tinggi.
(Ṭāhā [20]:4)
اَلرَّحْمٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوٰى
(Dialah Allah) Yang Maha Pengasih (dan) bersemayam di atas ʻArasy.
(Ṭāhā [20]:5)
لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرٰى
Milik-Nyalah apa yang ada di langit, apa yang ada di bumi, apa yang ada di antara keduanya, dan apa yang ada di bawah tanah.
(Ṭāhā [20]:6)
وَاِنْ تَجْهَرْ بِالْقَوْلِ فَاِنَّهٗ يَعْلَمُ السِّرَّ وَاَخْفٰى
Jika engkau mengeraskan ucapanmu, sesungguhnya Dia mengetahui (ucapan yang) rahasia dan yang lebih tersembunyi (darinya).
(Ṭāhā [20]:7)
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ لَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى
Allah tidak ada tuhan selain Dia. Milik-Nyalah nama-nama yang terbaik.
(Ṭāhā [20]:8)
0 komentar: