Kemukjizatan Air
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Tanpa air, adakah kehidupan ini? Secara materi, kehidupan itu harus ditopang oleh air. Jasad seluruh makhluk-Nya mengandung air.
Tanah yang gersang dan tandus, bisa subur hanya dengan air. Planet di luar angkasa, terus diteliti, apakah mengandung air? Bila ada, maka manusia bisa bermigrasi ke planet lain.
Kisah Ibunda Hajar dan Nabi Ismail, merubah daerah yang kering kerontang menjadi kota yang menjadi target tujuan di Hijaz karena air. Dengan penguasaan air zamzam, keturunan Nabi Ismail menjadi suku terpandang dan berwibawa. Mekah menjadi target penguasaan beragam suku bangsa.
Seberapa nilai air? Harun Al-Rasyid, khalifah termashyur Bani Abbasiyah, ditanya oleh Ibnu Sammak, "Seandainya di bumi ini hanya ada segelas air, apa yang akan dilakukan khalifah?" Sang khalifah menjawab, "Akan ditukar dengan kekuasaannya demi mendapatkan segelas air."
Gambaran surga pun, berkisah tentang air yang mengalir. Kisah pemilik kebun di surat Al-Kahfi yang kaya raya, disebabkan memiliki kebun yang airnya mengalir. Kisah kaum Saba yang makmur karena keberhasilannya mengelola air dengan membangun bendungan. Balasan yang beristighfar pun berupa air yang mengalir.
Mukjizat Rasulullah saw yang berulang terjadi adalah dapat mengalirkan air dari jemarinya. Memperbanyak air dari sebuah kantung kecil untuk para sahabatnya hingga berjumlah ratusan. Domba yang tidak mengeluarkan air susu, setelah putingnya diusap Rasulullah saw, langsung bisa mengeluarkan air susu yang berlimpah.
Nabi Musa dengan tongkatnya, bisa mengeluarkan mata air dari bebatuan. Di era ilmu dan teknologi yang tercanggih. Bisakah manusia melakukan ini semua? Bisakah hujan diturunkan sesuai kehendaknya? Bisakah menciptakan air?
Di era Nabi Ayub, air bisa menyembuhkan seluruh penyakitnya. Bahkan bisa mengembalikan seluruh keturunan dan kekayaannya. Ada apa dengan air?
0 komentar: