Kelak, Semua Manusia Ingin Menjadi Muslim
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Derajat tertinggi adalah mereka yang berserah diri kepada Allah. Dari berserah diri ini muncul karakter yang utama, seperti ridha, tawakal, sabar, taat, istiqamah dan ragam kemuliaan lainnya. Siapa yang membentuknya?
Bukan dirinya. Bukan sistem pendidikannya. Bukan kemauannya. Bukan timbangan dorongan sukses dan bahagia. Tetapi, Allah swt yang membentuk dan mendidiknya. Allah swt yang membimbing dan memimpinnya.
Berserah diri berarti taat kepada Allah swt. Taat kepada Allah swt melalui ibadah dan syariat-Nya. Dalam ibadah dan syariat-Nya terdapat penempaan diri. Seperti Allah swt yang telah menempa para Nabi, Rasul dan para wali-walinya.
Berserah diri hanya butuh kerendahan hati. Membuang ego diri. Memahami kesempurnaan dan kemuliaan Allah. Hanya butuh keyakinan akan keberkahan dari syariat dan takdir-Nya.
Berserah diri membuat hidupnya berkualitas tinggi. Letupan hatinya, bisikannya, pikirannya, perbuatan dan amalnya menjadi yang terbaik. Semua bukan bentukannya, bukan rekayasanya, tetapi nilai-nilai yang terkandung dari ketaatannya kepada Allah.
Ingin menjadi orang hebat berkharisma? Ingin menjadi orang sukses dan bahagia? Ingin bisa menyelesaikan persoalan hidup dengan mudah? Hanya cukup berserah diri saja. Semuanya akan lahir dan terbentuk dari berserah diri.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
الۤرٰ ۗتِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ وَقُرْاٰنٍ مُّبِيْنٍ ۔
Alif Lām Rā. Itulah ayat-ayat Kitab, yaitu (ayat-ayat) Al-Qur’an yang memberi penjelasan.
(Al-Ḥijr [15]:1)
رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ كَانُوْا مُسْلِمِيْنَ
Orang-orang yang kufur itu sering kali (nanti di akhirat) menginginkan, sekiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim.
(Al-Ḥijr [15]:2)
ذَرْهُمْ يَأْكُلُوْا وَيَتَمَتَّعُوْا وَيُلْهِهِمُ الْاَمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَ
Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan, bersenang-senang, dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong). Kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya).
(Al-Ḥijr [15]:3)
وَمَآ اَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ اِلَّا وَلَهَا كِتَابٌ مَّعْلُوْمٌ
Kami tidak membinasakan suatu negeri, kecuali sudah ada ketentuan yang ditetapkan baginya.
(Al-Ḥijr [15]:4)
0 komentar: