Dua Model Pergantian Rezim Kepemimpinan dalam Sirah Nabawiyah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Pergantian rezim penguasa bisa melalui proses internal yang normal seperti pengangkatan Thalut, peralihan rezim dari Thalut ke Nabi Dawud lalu ke Nabi Sulaiman. Peralihan rezim untuk mengokohkan dan melanjutkan capaian rezim sebelumnya.
Namun, bagaimana peralihan rezimnya tetap damai, walaupun sebelum terjadi pertentangan dan perbedaan ideologi dan senjata? Atau rezim yang baru merupakan tokoh eksternal yang kurang dikenal luas oleh masyarakat di wilayah tersebut?
Dalam sirah Nabawiyah terdapat dua tipe bergantian rezim dalam kondisi ektrem tersebut. Pertama, pergantian rezim model Hijrah ke Madinah. Dimana Rasulullah saw, pihak eksternal, dianggap asing dan memiliki ideologi asing, namun dijadikan pemimpin secara sukarela oleh suku Aus dan Khazraj yang terbesar secara demografi.
Padahal sebelumnya telah ada tokoh kuat, seperti Abdullah bin Ubay, yang akan dijadikan pemimpin Madinah. Juga, ada kelompok minoritas yang sangat mendominasi, yaitu Yahudi. Sedangkan suku Aus dan Khazraj yang merupakan kelompok besar secara demografi namun menjadi objek hegemoni Yahudi.
Bagaimana proses pergantian rezim yang damai dalam kondisi ini? Bagaimana mengakomodasi kekuatan yang telah ada? Rasulullah saw menetapkan aturan yang jelas dan adil diantara kelompok yang ada. Rasulullah saw membangun kebersamaan yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan persoalan yang krusial dan berat. Rasulullah saw mempersaudarakan seluruh komponen bangsa yang ada. Semuanya dirangkum dalam Piagam Madinah.
Kedua, pergantian rezim model Futuh Mekah. Padahal rezim Mekah sebelumnya sangat kejam dan bengis, melakukan pengusiran juga memberangus dengan kekuatan militer. Bagaimana peralihan rezim yang damai dalam kondisi ini?
Saat memasuki Mekah, Rasulullah saw memberikan pengampunan massal, termasuk kepada para pemimpinnya. Bukankah mereka keluarga dan satu suku dengan para Sahabatnya juga? Hanya 10 orang yang dimasukkan daftar hukuman mati oleh Rasulullah saw.
Keberhasilan pergantian rezim model Futuh Mekah terlihat dari pertempuran Hunain. Dimana, berbondong-bondong masyarakat Mekah ikut berperang bersama Rasulullah saw. Bahkan mereka memberikan pinjaman dan secara sukarela menyiapkan infrastruktur militernya.
0 komentar: