Bumi Hangus Gaza Terus Berlanjut, yang Traum Justru IDF
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Knesset Penjajah Zionis Israel baru saja memperpanjang status darurat negara hingga 16 Desember 2025 berdasarkan rekomendasi kabinet keamanan. Kondisi ini membuat Netanyahu bisa melakukan apapun tanpa persetujuan dari Knesset. Arti lainnya, agresi ke Gaza akan masih terus berlanjut.
Tidak hanya tentang perpanjangan waktu darurat, Knesset pun menambah pagu anggaran untuk belanja pertahanan dengan membolehkan defisit anggaran 6,6 persen menjadi 7,7 persen dari Produk Nasional Bruto. Perang Gaza sangat melelahkan dan menguras energi penjajah Zionis Israel.
Pertanyaannya, sampai kapan penjajah Zionis Israel mampu meladeni perang Gaza? Bukankah kesabaran itu hanya milik yang beriman? Bukankah Al-Qur'an menjadikan kesabaran sebagai dasar pasukan kecil bisa mengalahkan pasukan besar?
Amerika dan Uni Soviet tidak kuat melakukan perang panjang di Afghanistan. Mereka telah menghabiskan ratusan kuadran trilyun. Di 2024, Rusia dan Iran tidak kuat mempertahankan rezim Assad yang harus menghadapi oposisi sejak 2011.
Dana perang yang besar yang melimpah. Infrastruktur militer yang canggih dan megah. Pasukan yang terlatih dan banyak. Tidak bisa menjadi andalan untuk bisa berperang dalam waktu yang panjang. Sebab, kemampuan bertahan ditentukan oleh kesabaran, sedangkan kesabaran itu hanya milik yang beriman.
Penjajah Zionis Israel hanya bisa bertempur dalam waktu singkat saja. Seperti pada peristiwa Nakba, Perang Arab 6 hari, Perang Yam Kippur, dan agresi ke Lebanon. Serangan super kilat bumi hangus, setelah itu barulah serang darat datang untuk menuntaskanya dalam hitungan hari. Strategi ini selalu berhasil. Namun tidak, bagi Gaza.
Walaupun Gaza sudah dibumihanguskankan sejak Oktober 2023. Namun, perlawanan tak terduga selalu menyisakan banyak korban yang bergelimpangan bagi Zionis Israel. Banyak perwira Zionis Israel yang mengundurkan diri dari perang Gaza karena kelelahan dan faktor keuangan keluarga.
Kelelahan, trauma dan sakit mental terus menghantui tentara Zionis Israel. Mereka akan terus diserang, dikepung dan dihantui penyakit ini tanpa henti. Mengapa? Karena kesabaran itu milik yang beriman.
0 komentar: