Badai Al-Aqsa dan Kekalahan Ahli Sihir Fir'aun
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Nabi Musa kembali ke Mesir. Ini sungguh sangat mencengangkan Fir'aun dan kalangan istana. Bukankah sudah tidak ada lagi beritanya dari seluruh penjuru Mesir? Bukankah seluruh dinas rahasia sudah disebar untuk melacak keberadaannya? Tiba-tiba dengan sangat berani mendatangi istana.
Nabi Musa datang bukan untuk menyerahkan diri. Tetapi menyeru kepada sesuatu yang selama ini telah menjadi prinsip dasar Mesir. Yaitu, membuang ketuhanan selain Allah, bukankah ini berarti perlawanan langsung yang mengarah kepada Fir'aun?
Strategi Fir'aun adalah bagaimana mempermalukan Nabi Musa? Bagaimana menangkap Nabi Musa dengan legalitas hukum tanpa ada gejolak? Caranya, mengalahkan Nabi Musa dengan cara mengumpulkan seluruh para ahli sihir, dihadapan seluruh rakyat di hari raya pada waktu duha.
Namun apa yang terjadi? Ternyata ahli sihirnya yang kalah. Legitimasi menangkap Nabi Musa pupus. Strategi kemudian adalah membumihanguskan Nabi Musa dan para pengikutnya. Segala resiko ditanggungnya walaupun ada dari kalangan istana yang telah menasihatinya agar jangan membunuh Nabi Musa dan pengikutnya.
Seperti itulah Netanyahu memperlakukan Rakyat Gaza. Disangka Gaza sudah ditundukan dengan agresi secara periodik yang bertujuan menghancurkan kekuatan Gaza yang baru tumbuh. Seluruh wilayah Gaza diblokade total baik, darat, laut dan udara. Bantuan kemanusiaan dan kesehatan yang diizinkan sebatas agar tidak mati karena kelaparan saja.
Tiba-tiba Badai Al-Aqsa menerjang. Mempermalukan badan intelejen dan militer penjajah Zionis Israel. Bukankah bagi Zionis, militer itu tuhan? Bukankah bisa menembus perbatasan wilayah jajahannya itu sangat mempermalukan "ketuhanan" militernya? Bukankah, seluruh negara takut kepada mereka karena militernya yang dianggap tak terkalahkan?
Gaza telah mempermalukan penjajah Zionis Israel di hadapan dunia, seperti malunya Fir'aun yang seluruh ahli sihirnya dikalahkan Nabi Musa. Maka tindakan Netanyahu pun seperti tindakan Fir'aun. Yaitu, membumihanguskan Nabi Musa dan pengikutnya.
Walaupun Netanyahu berhasil menjepit Gaza dan membumihanguskannya. Walaupun Fir'aun berhasil menjepit Nabi Musa ke tepian Laut Merah. Apa yang terjadi? Firaun terhempas gelombang. Bagaimana dengan Netanyahu?
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اِلٰى فِرْعَوْنَ وَهَامٰنَ وَقَارُوْنَ فَقَالُوْا سٰحِرٌ كَذَّابٌ
kepada Fir‘aun, Haman, dan Qarun. Lalu, mereka berkata, “(Musa) itu seorang penyihir lagi pendusta.”
(Gāfir [40]:24)
فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ بِالْحَقِّ مِنْ عِنْدِنَا قَالُوا اقْتُلُوْٓا اَبْنَاۤءَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ وَاسْتَحْيُوْا نِسَاۤءَهُمْ ۗوَمَا كَيْدُ الْكٰفِرِيْنَ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ
Ketika dia (Musa) datang kepada mereka membawa kebenaran dari Kami, mereka berkata, “Bunuhlah anak laki-laki orang-orang yang beriman bersama dia dan biarkan hidup perempuan-perempuan mereka.” Tidaklah tipu daya orang-orang kafir itu kecuali sia-sia belaka.
(Gāfir [40]:25)
وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُوْنِيْٓ اَقْتُلْ مُوْسٰى وَلْيَدْعُ رَبَّهٗ ۚاِنِّيْٓ اَخَافُ اَنْ يُّبَدِّلَ دِيْنَكُمْ اَوْ اَنْ يُّظْهِرَ فِى الْاَرْضِ الْفَسَادَ
Fir‘aun berkata (kepada pembesar-pembesarnya), “Biar aku yang membunuh Musa dan suruh dia memohon kepada Tuhannya. Sesungguhnya aku khawatir (bahwa) dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di bumi.”
(Gāfir [40]:26)
وَقَالَ مُوْسٰىٓ اِنِّيْ عُذْتُ بِرَبِّيْ وَرَبِّكُمْ مِّنْ كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لَّا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ ࣖ
Musa berkata, “Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari Perhitungan.”
(Gāfir [40]:27)
0 komentar: