basmalah Pictures, Images and Photos
Desember 2024 - Our Islamic Story

Choose your Language

Gaza Utara, Selalu Muncul Model Perlawanan Baru Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Di Gaza Utara, Israel belum mengalahkan Hamas, menur...

Gaza Utara, Selalu Muncul Model Perlawanan Baru

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Di Gaza Utara, Israel belum mengalahkan Hamas, menurut Brigjen. (purn.) Yossi Kuperwasser. "Kita belum sampai pada titik mengalahkan Hamas sepenuhnya," katanya kepada ILTV pada hari Minggu, 29/12/24.

"Lebih banyak kekuatan perlu diinvestasikan dalam upaya ini." Komentar Kuperwasser muncul setelah penjajah Zionis Israel Israel melancarkan operasi besar di Jabaliya selama akhir pekan ini.

Masih dii Gaza Utara, pasukan IDF telah memasuki dan meninggalkan Beit Hanoun beberapa kali. Hanya dua hari yang lalu (29/12/24) , roket ditembakkan dari Beit Hanoun ke arah Yerusalem dan sekitarnya; pada hari Minggu, roket diluncurkan dari sana ke arah Sderot.

Jadi, apa yang terjadi di Gaza Utara? Menurut Amichai Attali pada Ynetnews.com 30/12/24, "Hampir 15 bulan setelah perang, Israel terus berdansa tango dengan musuh terlemah kita (Hamas). Kita maju selangkah, membayar harga yang mahal dengan korban dan luka-luka, tetapi kemudian secara tidak dapat dijelaskan mundur dua langkah, mengosongkan daerah itu dan membiarkan Hamas kembakital"

"Kemudian, kita dengan cepat mengambil langkah maju yang sama, menanggung biaya yang sama, tetapi kemudian mundur lagi setelah merebut kembali wilayah itu dengan biaya yang mahal."

Di tengah kekejaman penjajah Zionis Israel, justru muncul model perlawanan jenis baru yang dilakukan oleh sipil. Yaitu, perlawanan dari Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan. 

Dilansir Anadolu Agency (30/12/2024), Direktur rumah sakit itu Abu Safiyya tidak meninggalkan pasien dan rekan-rekannya sendirian saat mempertahankan rumah sakit hingga saat-saat terakhir agar Kamal Adwan dapat terus beraktivitas meski diserang tentara Israel.

Momen ketika Dokter Abu Safiyya berjalan sendirian menuju tank Israel dengan mengenakan jas putih di jalanan yang rusak parah pada 27 Desember menjadi sebuah simbol perjuangan.

Ini adalah salah satu gambar terakhir Abu Safiyya sebelum dia ditahan tentara Israel dan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui. Foto Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan yang berjalan sendirian menuju tank Israel dibagikan ribuan kali di media sosial.

Sebelumnya, model perlawanan Badai Al-Aqsa dimulai dari Gaza Utara juga.

Kisah Thalut, Fenomena Interaksi Nasib IDF dan Carut Marut Penguasanya  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Saat Tentara IDF bertempur di...

Kisah Thalut, Fenomena Interaksi Nasib IDF dan Carut Marut Penguasanya 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Saat Tentara IDF bertempur di banyak front demi kelanggengan politik penguasa. Saat warga Zionis Israel menginginkan gencatan senjata untuk menyelamatkan para sandera. Konflik diantaranya penguasa justru sangat tajam.

Saat 600 para perwira IDF mengundurkan diri karena kelelahan berperang dan terhimpit dengan kesulitan ekonomi. Saat ratusan ribu warganya terkena penyakit gangguan mental karena perang di banyak front. Bagaimana hiruk-pikuk kekuasaannya?

Ini seperti kisah Thalut. Saat baru akan memulai berperang. Para pembesar Bani Israel justru ribut tentang siapakah yang layak menjadi raja?

Media-media Zionis Israel mencatat beragam konflik-konflik internal di ranah kekuasaannya:

1. Netanyahu dengan Jaksa Agung

Jaksa Agung Gali Baharav-Miara mengatakan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Senin bahwa pilihannya untuk penjabat komisaris layanan sipil tidak memenuhi kriteria untuk jabatan tersebut dan akibatnya ada hambatan hukum untuk melakukan pengangkatan tersebut.

Ini adalah tindakan terbaru dari serangkaian tindakan yang diambil oleh jaksa agung terhadap pemerintah saat ini, yang membangkitkan kemarahan sebagian besar kabinet, dan mendorong upaya para menteri pemerintah untuk menggulingkannya.


2. Kepolisian dengan Mentri Keuangan 

Mentri keuangan bermaksud memotong anggaran 2025 untuk kepolisian. Kebijakan ini ditentang oleh mitra koalisnya, Ben Gvir, sang Mentri Keamanan. Hal ini ditentang juga oleh Kepolisian penjajah Zionis Israel dengan mengeluarkan pernyataan yang menyerang Kementerian Keuangan karena diduga merugikan penegakan hukum secara umum dan unit antiterorisme kepolisian Yamam secara khusus.

"Dalam keputusan sepihak Kementerian Keuangan, diputuskan untuk membekukan anggaran yang ditujukan untuk membangun gedung bagi Yamam, yang para pejuangnya bekerja tanpa lelah demi keamanan Negara Israel dan warganya," pernyataan itu menuduh, menyebut keputusan itu tidak dapat dibenarkan.


3. Kabinet Ultra-Ortodoks dengan Mahkamah Agung

Dalam putusan penting pada bulan Juni, Mahkamah Agung memutuskan dengan suara bulat bahwa pemerintah harus memasukkan siswa yeshiva ultra-Ortodoks ke dalam militer karena tidak ada lagi kerangka hukum untuk melanjutkan praktik yang telah berlangsung puluhan tahun yang memberi mereka pengecualian menyeluruh dari dinas militer.

Partai-partai ultra-Ortodoks menuntut undang-undang yang kontroversial yang secara umum mempertahankan pengecualian besar-besaran dari IDF atau dinas nasional lainnya bagi pria ultra-Ortodoks. Netanyahu, yang mayoritas pemerintahannya bergantung pada dukungan UTJ dan partai ultra-Ortodoks kedua, Shas, telah berusaha memenuhi tuntutan mereka, dalam menghadapi pertentangan politik dan publik yang sengit, terutama mengingat beban yang belum pernah terjadi sebelumnya pada IDF, terutama termasuk para prajurit cadangan, lebih dari 14 bulan dalam perang multi-front.


4. Pajak dinaikkan

Anggaran negara 2025, yang saat ini sedang dibahas di Knesset , mencakup paket kenaikan pajak dan pemotongan belanja senilai hampir NIS 40 miliar untuk mencoba mengendalikan defisit anggaran yang sekarang mencapai 8,5 persen dari PDB. Berdasarkan anggaran baru, warga Israel dijadwalkan membayar lebih banyak pajak sambil menerima lebih sedikit layanan publik dan pemerintah. Ini termasuk peningkatan kontribusi Asuransi Nasional, yang membebani rumah tangga rata-rata hingga NIS 2.000 ($544) setahun


5. Bonus besar kepada para birokrat papan atas


Kabinet menyetujui bonus pensiun hari Minggu hingga seperempat juta shekel ($68.000) untuk direktur jenderal kementerian, wakilnya, dan direktur senior lainnya.

Bonus juga akan diberikan hingga 300 pegawai negeri senior tambahan, yang akan membebani kas negara jutaan dolar dalam pengeluaran ekstra setiap tahunnya, menurut laporan media Ibrani.

Langkah ini dilakukan pada saat pemerintah sedang mengencangkan ikat pinggang di tempat lain, untuk membiayai perang di Gaza dan Lebanon.


Hiruk pikuk ini tentu saja sangat mempengaruhi mental bertempurnya tentara IDF. Untuk apa berperang? Itulah yang tak dimiliki jawabannya. Wajar saja, bila rekrutment tentara IDF yang baru sangat sulit. Wajar saja, bila mereka yang beristirahat dari perang, tidak mau kembali berperang. Seperti dalam kisah Thalut, banyak pasukannya yang melarikan diri dari perang.

Dalam kondisi ini, bisakah penjajah Zionis Israel memenangkan pertempuran?

Ketentraman dalam Berjihad  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Berjihadlah. Berkaryalah. Bersungguh-sungguhlah. Teruslah memperbaharui j...

Ketentraman dalam Berjihad 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Berjihadlah. Berkaryalah. Bersungguh-sungguhlah. Teruslah memperbaharui jihad, hingga jihad menjadi karakter utama. Jihad menjadi rutinitas yang menjadi kebiasaan dan menyatu dalam hidup ini.

Jangan ada ketakutan dan kekhawatiran dalam berjihad. Jangan hiraukan akan tantangan dan hambatan. Jangan mundur walaupun gelombang lautan setinggi gunung akan menerjang. Mengapa? Sebab Allah swt berfirman:

Dan berperanglah kamu di jalan Allah, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Mendengar dan Mengetahui. (Al-Baqarah: 244)

Inilah jaminan Allah, bahwa Allah selalu mendengar dan mengetahui seluruh sepak terjang kita dan rencana jahat musuh. Allah senantiasa mendengarkan dan mengetahui semua hal yang diucapkan maupun yang tersimpan di hatimu dalam menempuh jalan jihad.

Berkorbanlah, tanggunglah semua resiko yang dijalani. Jangan lemah dan takut dalam berkorban di jalan jihad. Jangan ada kekikiran dan berat dalam mensupport jihad. Mengapa?

Barangsiapa yang meminjami Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah ysng menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya kamu dikembalikan. (Al-Baqarah: 245)

Bila Allah menjamin kemenangan dalam berjihad. Bila Allah yang menyiapkan seluruh sarananya dalam berjihad. Tugas manusia hanya menjalankannya. Semua pengorbanan akan diganti oleh Allah. Adakah keraguan di jalan jihad ini?

Sakitnya Netanyahu, Mengikuti Jejak Para Pembantai dan Penghianat Rakyat Palestina? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Netanyahu, PM Pen...

Sakitnya Netanyahu, Mengikuti Jejak Para Pembantai dan Penghianat Rakyat Palestina?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Netanyahu, PM Penjajah Zionis Israel, baru saja dikabarkan akan menjalani operasi prostat di tengah persidangan beragam kasus yang menjerat dirinya dan pembantaian yang terus berlangsung di Gaza. Apakah ini rekayasa untuk menghindari persidangan? Ataukah benar-benar sakit?

Sakitnya Netanyahu tidak hanya kali ini saja, Pada Juli 2023, dokter memasangkan alat pacu jantung di tubuhnya karena jatuh pingsan, sudah bertahun-tahun dirinya mengalami kondisi yang menyebabkan detak jantungnya tidak teratur. Pada 31 Maret 2024 pun, Netanyahu di operasi hernia dengan pembiusan total.

Sejarah kronis sakitnya para pembantaian rakyat Palestina, juga dirasakan pendahulunya yaitu Ariel Sharon. Dia mengalami koma selama 8 tahun. Sakit yang dideritanya, dari obesitas, stroke, kelainan jantung, gagal ginjal, dan penumpukan protein di daerah otak yang menyebabkan pendarahan di otak. Saat kematian menjemputnya, tubuhnya sudah seperti tengkorak saja.

Gamal Abdul Nasser, Presiden Mesir, membunuh dan mempenjarakan kawan dan lawan politiknya. Juga, secara diam-diam melakukan kerjasama dengan penjajah Zionis Israel, walau didepan publik dia seolah-olah menjadi lawan Zionis Israel. Perang yang dilakukannya terhadap Zionis Israel pun menurut ilmuwan Yahudi, Ilan Pappe, merupakan perang kepalsuan. 

Akhirnya, Gamal Abdul Naser menderita penyakit gula Bronze selama 8 tahun dan hidup hanya dengan satu ginjal. Gula Bronze  sebagai penyakit yang menyerang 80% masyarakat Yahudi. Penyakit ini adalah penyakit keturunan dan bukti kuat bahwa penyakitnya bersumber dari Yahudi.

Dr Rifai Kamil, dokter yang menyaksikan kematian Pribadi Gamal Abdul Naser berkata, "Sesungguhnya Gamal Abdul Naser mati karena mall praktek (kesalahan pengobatan). Dia menderita penyakit gula dan hidup hanya dengan satu ginjal. 

Kematian Mustafa Kemal, kaki tangan Yahudi penghancur Kekhalifahan Turki Utsmani. Yang menyebabkan Yahudi bebas merampas tanah Palestina. Menurut Britannica, disebabkan oleh penyakit sirosis hati. Kondisi ini terjadi ketika hati mengalami kerusakan jaringan parah dan mengalami penggantian jaringan normalnya dengan jaringan parut.

Meskipun gejala penyakit sirosis hati sering kali tidak muncul sampai stadium lanjut, Kemal diketahui telah menderita sakit hati. Dia pun sering kali mengalami serangan depresi dan ketegangan saraf. Sayangnya, sirosis hati yang dideritanya baru didiagnosis pada Januari 1938.

Pada Maret 1938, Kemal terkena pneumonia, yang kemungkinan menjadi komplikasi dari kondisi hatinya yang sudah lemah. Kesehatannya semakin merosot, dan pada bulan Juni, ia hampir tidak bisa berdiri.

Itulah akhir sekelumit mereka yang membantai dan penyebab pembantaian terhadap rakyat Palestina.

Penulisan Berita Gaza oleh Media Zionis Israel  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apa syarat penulisan berita?  Salah satunya adalah se...

Penulisan Berita Gaza oleh Media Zionis Israel 


Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Apa syarat penulisan berita?  Salah satunya adalah seimbang. Artinya,
Isi berita tak boleh berpihak pada salah satu sisi saja, namun keduanya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kecemasan publik.

Jadi dalam penulisan berita harus selalu mencantumkan dua pihak yang saling bersebarangan bila itu sebuah konfilk. Atau beberapa pihak yang memiliki keterkaitan dengan peristiwa yang diberitakan.

Berita bukan sekedar memberikan informasi, tetapi juga bisa mengarah kepada propaganda. Mempengaruhi mindset dan opini. Oleh sebab itu, pertempuran bukan bukan sekedar membangun infrastruktur militer, tetapi juga infrastruktur informasi.

Mari kita membedah pemberitaan dua media Zionis Israel, yaitu Time of Israel (TOI) dan Jerusalem Post (JP) dengan VOA Indonesia yang memiliki program radio, televisi, situ web dari Voice of America (VOA) untuk Indonesia, yang mengudara dari Washington, DC, Amerika, yang memberitakan serangan tentara penjajah Zionis Israel (IDF) ke Rumah Sakit (RS) Kamal Adwan di Gaza.

TOI dan JP hanya mengambil sumber berita yang berasal dari IDF saja. Muatan beritanya menjadi;

1. Rumah Sakit telah menjadi sarang teroris

2. IDF telah memberikan jalur evakuasi kepada pasien sebelum operasi militer dilakukan
3. Sudah mengoordinasikan tindakan ini bersama otoritas kesehatan setempat dan organisasi internasional,

Sedangkan pemberitaan yang dilakukan oleh VOA Indonesia dalam meliput serangan IDF ke RS diambil dari dua sumber yang berbeda. Yaitu, Direktur Rumah Sakit dan Jubir IDF. Muatan beritanya menjadi:

1. Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia, menggambarkan kondisi di rumah sakit tersebut "sangat berbahaya dan mengerikan" akibat serangan tembakan yang dilakukan oleh pasukan Israel

2. Seorang juru bicara militer Israel membantah bahwa rumah sakit tersebut menjadi sasaran.

Dari dua model penulisan ini, siapakah yang layak dipercaya? Siapakah yang validasinya lebih akurat dan kuat? Siapakah yang memenuhi persyaratan berita?

Dengan model pemberitaan yang dilakukan oleh media Israel ini, maka pantas saja bila narasi penjajah Zionis Israel kalah telak dalam melawan narasi Palestina. Pembunuhan ratusan wartawan oleh IDF bisa jadi karena narasi kebohongan tentang perang Gaza sedang ditutupi. 

Sumber contoh berita :
https://m.jpost.com/breaking-news/article-835115

https://www.voaindonesia.com/amp/direktur-rs-di-gaza-serangan-israel-terhadap-rumah-sakit-mengerikan-/7911156.html

https://www.timesofisrael.com/liveblog_entry/idf-launches-new-raid-on-north-gaza-hospital-after-hamas-operative-move-in/

Buah Berbisnis Itu Bersedekah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Berbisnis adalah ibadah, juga jihad. Berbisnis hanya untuk menjalankan...

Buah Berbisnis Itu Bersedekah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Berbisnis adalah ibadah, juga jihad. Berbisnis hanya untuk menjalankan peran untuk memakmurkan bumi. Hanya itu. Berbisnis bukan pemburuan kekayaan.

Bukankah panen yang dicuri adalah sedekah? Bukankah buah yang dimakan oleh burung merupakan sedekah? Bukankah buah yang busuk lalu dimakan oleh makhluk tanah adalah sedekah?

Kesibukan berbisnis dapat memalingkan dari kekosongan waktu. Dapat menghilangkan waktu yang luang. Bukankah Rasulullah saw menasihati agar berhati-hatilah pada waktu senggang?

Berbisnis berarti berfikir tentang urusan manusia. Peduli kepada kesulitan manusia. Bukankah yang tak peduli pada urusan umat itu bukan umat Rasulullah saw?

Berbisnis itu untuk memudahkan urusan manusia. Bukankah yang memudahkan urusan manusia akan dimudahkan urusannya oleh Allah? 

Dalam kisah tiga pemuda yang terkurung di goa. Yang bisa menggeser batu dari pintu gua sehingga ketiganya bisa keluar karena aktivitas bisnis yang jujur. Yang menunaikan hak semua orang yang terlibat dalam bisnis tersebut. Berbisnis bagian sebab datangnya pertolongan Allah.

Berbisnis yang sukses adalah bisnis yang bertujuan untuk mewujudkan kehendak Allah dalam berbisnis, bukan mewujudkan ego manusia. Bisnis adalah lapangan dakwah untuk mewujudkan peran sebagai khalifah.

Tak Ada Kawasan yang Terkendali Penuh, Pasca Badai Al-Aqsa  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Dua peristiwa yang meluluhlantahkan parad...

Tak Ada Kawasan yang Terkendali Penuh, Pasca Badai Al-Aqsa 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Dua peristiwa yang meluluhlantahkan paradigma keamanan Penjajah Zionis Israel. Yaitu, Badai Al-Aqsa dan jatuhnya rezim Assad di Suriah. Dua peristiwa ini tak pernah diprediksi sebelumnya. Menciptakan kawasan yang terkendali penuh ternyata tak bisa.

Sebelum Badai Al-Aqsa, Penjajah Zionis Israel merasa semuanya terkendali. Gaza tak terlihat melakukan manuver. Suriah tak terlihat senyap, tak ada perlawanan besar terhadap rezim Assad.

Yordania dan Mesir sudah terikat dengan perjanjian damai. Hizbullah di Lebanon terikat dengan gencatan senjata. Negara-negara lapis kedua di perbatasan jajahan Zionis Israel sudah diikat dengan perjanjian Abraham oleh Amerika. Semuanya terkendali.

Sekarang, di perbatasan Yordania pun tidak merasa tentram pasca Badai Al-Aqsa, sebab ada beberapa orang secara personal berhasil menyusup ke wilayahnya. Untuk menjaga keamanan perbatasan dengan Yordania sedang dibangun satu brigade keamanan dan tembok perbatasan seperti di Gaza agar "Badai Al-Aqsa" tidak terjadi dari Yordania.

Dengan Mesir? Internal Mesir seperti api dalam sekam. Kedepannya bisa jadi penuh gejolak, sebab Abbas As-Sisi mengambil kekuasaan melalui kudeta berdarah. Walaupun, penguasa Mesir sangat keras kepada pro Palestina. Setelah hancurnya rezim Assad, Abbas As-Sisi pernah tampil ke hadapan publik, bahwa tangannya bukan tangan yang berdarah.

Hizbullah, walaupun suplai senjata dari Iran sudah dihancurkan. Walaupun gencatan senjata ke dua sudah disepakati. Bukan berarti tidak bisa membangun kekuatan kembali di masa depan. Bukankah, perlawanan di Tepi Barat yang sudah dikendalikan luar biasa ketatnya, namun masih bisa memberikan perlawanan?

Sebelum Badai Al-Aqsa, semuanya kawasan merasa terkendali oleh penjajah Zionis. Namun setelah 7 Oktober 2023, kewaspadaan terhadap setiap kawasan di sekitar perbatasan penjajahan Zionis Israel menjadi fokus utama. 

Penjajah Zionis Israel bisa berubah menjadi negara yang berbasis pada militer total? Yang solusinya berbasis pada militer?.

Dampak Genosida di Palestina Bagi Warga Yahudi Oleh: Nasrulloh Baksolahar Narasi Antisemit tidak relevan lagi. Sebab, Penjajah Z...

Dampak Genosida di Palestina Bagi Warga Yahudi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Narasi Antisemit tidak relevan lagi. Sebab, Penjajah Zionis Israel telah menjadi pelaku utama genosida di abad ini terhadap rakyat Palestina. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tak bisa mencegahnya. Amerika, Inggris dan Jerman justru membantunya. Dunia hanya mengecam, namun diam. Apa dampaknya bagi warga Yahudi?

Genosida penjajah Zionis Israel justru menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidakamanan bagi warga Yahudi. Baik di daerah jajahannya di Palestina maupun yang berdiaspor. Narasi perasaan sebagai "korban Antisemit" tidak bisa dijual lagi. 

1. Pemukim Yahudi di Pendudukan Israel Utara

Hizbullah melakukan serangan terhadap pendudukan Zionis Israel di utara sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Gaza yang terus dibombardir oleh Zionis Israel. Bagaimana dampaknya?

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh sumber-sumber media Ibrani menunjukkan kalau 33 persen (sepertiga) pemukim Yahudi yang dievakuasi dari Israel utara tidak ingin kembali ke rumah mereka.

Hal itu merujuk pada laporan situs media Israel, Walla, merujuk perkembangan situasi gencatan senjata Militer Israel dengan Gerakan Hizbullah Lebanon yang sudah berlangsung selama sekitar dua pekan.

Ancaman serangan Hizbullah di waktu mendatang menjadi faktor utama para pemukim Yahudi di wilayah Palestina Utara yang diduduki Israel ini enggan untuk kembali.

Terlebih, agresi militer tentara Israel (IDF) selama dua bulan sebelum gencatan senjata di sepakati, tidak menghasilkan apapun bagi pelemahan kelompok perlawanan Lebanon tersebut.

2. Yahudi yang Bediaspora

Genosida penjajah Zionis Israel telah mendapat perlawanan dari masyarakat sipil dunia. Bagaimana dampaknya terhadap Yahudi yang berdiaspora? 

Departemen Organisasi dan Hubungan dengan Warga Israel di Diaspora WZO, merilis survei khusus terhadap diaspora warga Israel yang tinggal di luar negeri. Survei ini dilakukan pada Oktober 2024. Yang diteliti, perasaan mereka pasca satu tahun serangan 7 Oktober.

Hasilnya, hanya 20% warga diaspora Yahudi  yang memiliki hubungan positif dengan lingkungan sekitar. Berarti, 80%-nya, tidak. Ini berarti, terjadi penurunan 50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya persepsi permusuhan, ketidakamanan, dan berkurangnya dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat. Mereka merasa tidak nyaman mengidentifikasi diri sebagai warga Israel karena ketakutan pribadi, tantangan sosial, dan meningkatnya rasa kerentanan di lingkungan lokal mereka.

3. Warga Yahudi tidak nyaman tinggal di daerah jajahannya 

Serangan drone dan rudal oleh Faksi Perlawanan Palestina Hamas, Yaman Hauthi dan Lebanon Hizbullah yang bisa menembus hingga ke Tel Aviv sebagai kepeduliannya terhadap genosida penjajah Zionis Israel di Gaza, memberikan rasa ketakutan tersendiri. Apa dampaknya?

Kota-kota Israel menghadapi malam-malam penuh kekhawatiran di tengah ancaman rudal Houthi
Hampir setengah dari warga Israel terbangun karena alarm. Dalam waktu kurang dari seminggu, separuh penduduk Israel telah dibangunkan empat kali oleh alarm yang dipicu peluncuran rudal Houthi dari Yaman.

Times of Israel pada 20/12/24 mengkisahkan bagaimana pendapat orang kaya di daerah jajahan Zionis Israel. "Meninggalkan Israel lebih mudah, bahwa itu hanya untuk saat ini. Namun, dia tahu lebih baik." Menurut Shira Z. Carmel seorang penyanyi kelahiran Israel.

Sejak Badai Al-Aqsa, semakin banyak warga Israel yang relatif kaya yang meninggalkan Israel karena telah hancurnya rasa aman dan sekaligus menghancurkan janji pendirian Zionis Israel; yang menjadi tempat perlindungan yang aman bagi orang Yahudi di dunia.

4. Yahudi di Eropa 

Harian Ynetnews.com pada 25/12/24 melaporkan bahwa 57% orang Yahudi Eropa mempertimbangkan untuk hengkang. Lonjakan "antisemitisme" yang mengkhawatirkan di Eropa
Konferensi Gerakan Antisemitisme di Wina mempertemukan para pemimpin masyarakat setempat untuk memperingatkan tentang meningkatnya sentimen antisemit dan memberikan solusi karena sebagian besar orang Yahudi Eropa mempertimbangkan untuk beremigrasi.

"Kebanyakan antisemit yang saya kenal tidak menganggap diri mereka antisemit. Mereka menanggapinya sama seperti kita: mereka mengadakan konferensi dan percaya bahwa mereka membela hak asasi manusia, mengira mereka sebenarnya penentang terbesar antisemitisme," kata David Hirsch, seorang profesor sosiologi di Goldsmiths College, University of London dan pendiri Engage, sebuah gerakan yang memerangi boikot akademis terhadap Israel .

Genosida penjajah Zionis Israel di Palestina ternyata meruntuhkan korban Antisemitnya. Masyarakat dunia tidak mempercayai lagi narasi korban Antisemitnya.



 

Bumi Hangus Gaza Terus Berlanjut, yang Traum Justru IDF Oleh: Nasrulloh Baksolahar Knesset Penjajah Zionis Israel baru saja memp...

Bumi Hangus Gaza Terus Berlanjut, yang Traum Justru IDF

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Knesset Penjajah Zionis Israel baru saja memperpanjang status darurat negara hingga 16 Desember 2025 berdasarkan rekomendasi kabinet keamanan. Kondisi ini membuat Netanyahu bisa melakukan apapun tanpa persetujuan dari Knesset. Arti lainnya, agresi ke Gaza akan masih terus berlanjut.

Tidak hanya tentang perpanjangan waktu darurat, Knesset pun menambah pagu anggaran untuk belanja pertahanan dengan membolehkan defisit anggaran 6,6 persen menjadi 7,7 persen dari Produk Nasional Bruto. Perang Gaza sangat melelahkan dan menguras energi penjajah Zionis Israel.

Pertanyaannya, sampai kapan penjajah Zionis Israel mampu meladeni perang Gaza? Bukankah kesabaran itu hanya milik yang beriman? Bukankah Al-Qur'an menjadikan kesabaran sebagai dasar pasukan kecil bisa mengalahkan pasukan besar?

Amerika dan Uni Soviet tidak kuat melakukan perang panjang di Afghanistan. Mereka telah menghabiskan ratusan kuadran trilyun. Di 2024,  Rusia dan Iran tidak kuat mempertahankan rezim Assad yang harus menghadapi oposisi sejak 2011. 

Dana perang yang besar yang melimpah. Infrastruktur militer yang canggih dan megah. Pasukan yang terlatih dan banyak. Tidak bisa menjadi andalan untuk bisa berperang dalam waktu yang panjang. Sebab, kemampuan bertahan ditentukan oleh kesabaran, sedangkan kesabaran itu hanya milik yang beriman.

Penjajah Zionis Israel hanya bisa bertempur dalam waktu singkat saja. Seperti pada peristiwa Nakba, Perang Arab 6 hari, Perang Yam Kippur, dan agresi ke Lebanon. Serangan super kilat bumi hangus, setelah itu barulah serang darat datang untuk menuntaskanya dalam hitungan hari. Strategi ini selalu berhasil. Namun tidak, bagi Gaza.

Walaupun Gaza sudah dibumihanguskankan sejak Oktober 2023. Namun, perlawanan tak terduga selalu menyisakan banyak korban yang bergelimpangan bagi Zionis Israel. Banyak perwira Zionis Israel yang mengundurkan diri dari perang Gaza karena kelelahan dan faktor keuangan keluarga.

Kelelahan, trauma dan sakit mental terus menghantui tentara Zionis Israel.  Mereka akan terus diserang, dikepung dan dihantui penyakit ini tanpa henti. Mengapa? Karena kesabaran itu milik yang beriman.

Lidah Nabi Harun dan Hancurnya Narasi Fir'aun  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kekuatan Fir'aun bukan saja pada Haman, Qarun ...

Lidah Nabi Harun dan Hancurnya Narasi Fir'aun 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kekuatan Fir'aun bukan saja pada Haman, Qarun dan pasukannya, tetapi kemampuannya dalam bersilat lidah. Bagaimana mendapatkan dukungan walaupun dipenuhi kezaliman? Bagaimana meyakinkan rakyat Mesir bahwa dia tuhan? Bagaimana seolah-olah menjadi korban, walaupun dia berkuasa?

Kebenaran mukjizat Nabi Musa diputarbalikan sebagai sihir yang nyata. Kekuatan sihir Nabi Musa akan digunakan untuk mengusir rakyat Mesir dari negrinya. Bukankah selama ini Nabi Musa dan pengikutnya yang dibunuh dan disiksa?

Bukankah karakter Nabi tidak pernah berlaku zalim? Seperti sosok Nabi Yusuf yang bukan warga Mesir pun, namun mendedikasikan hidupnya untuk Mesir. 

Seruan Nabi Musa tentang ketauhidan dikatakan sebagai seruan asing yang sebelumnya tidak pernah ada. Bukankah sebelumnya terdapat Nabi Yusuf yang menyerukan ketauhidan?

Ketika Musa mendatangi mereka (Firʻaun dan pengikutnya) dengan (membawa) mukjizat Kami yang nyata, mereka berkata, “Ini hanyalah sihir yang dibuat-buat dan kami tidak pernah mendengar (ajakan) ini dari nenek moyang kami dahulu.”
(Al-Qaṣaṣ [28]:36)

Untuk menghancurkan narasi kebohongan Firaun ini, Nabi Musa meminta agar Harun dijadikan Nabi pula.

Adapun saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripadaku. Maka, utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)-ku. Sesungguhnya aku takut mereka akan mendustakanku.”
(Al-Qaṣaṣ [28]:34)

Tujuannya, menghancurkan narasi Fir'aun yang menyesatkan yang bisa mempengaruhi banyak orang. Juga untuk mengokohkan kebenaran yang telah disampaikan oleh Nabi Musa.

Dia (Allah) berfirman, “Kami akan menguatkanmu dengan saudaramu dan Kami akan berikan kepadamu berdua hujah (mukjizat). Maka, mereka tidak akan dapat mencapaimu. (Berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami. Kamu berdua dan orang yang mengikutimu adalah para pemenang.”
(Al-Qaṣaṣ [28]:35)

Badai Al-Aqsa dan Kekalahan Ahli Sihir Fir'aun  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nabi Musa kembali ke Mesir. Ini sungguh sangat me...

Badai Al-Aqsa dan Kekalahan Ahli Sihir Fir'aun 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Nabi Musa kembali ke Mesir. Ini sungguh sangat mencengangkan Fir'aun dan kalangan istana. Bukankah   sudah tidak ada lagi beritanya dari seluruh penjuru Mesir? Bukankah seluruh dinas rahasia sudah disebar untuk melacak keberadaannya? Tiba-tiba dengan sangat berani mendatangi istana.

Nabi Musa datang bukan untuk menyerahkan diri. Tetapi menyeru kepada sesuatu yang selama ini telah menjadi prinsip dasar Mesir. Yaitu, membuang ketuhanan selain Allah, bukankah ini berarti perlawanan langsung yang mengarah kepada Fir'aun?

Strategi Fir'aun adalah bagaimana mempermalukan Nabi Musa? Bagaimana menangkap Nabi Musa dengan legalitas hukum tanpa ada gejolak? Caranya, mengalahkan Nabi Musa dengan cara mengumpulkan seluruh para ahli sihir, dihadapan seluruh rakyat di hari raya pada waktu duha.

Namun apa yang terjadi? Ternyata ahli sihirnya yang kalah. Legitimasi menangkap Nabi Musa pupus. Strategi kemudian adalah membumihanguskan Nabi Musa dan para pengikutnya. Segala resiko ditanggungnya walaupun ada dari kalangan istana yang telah menasihatinya agar jangan membunuh Nabi Musa dan pengikutnya. 

Seperti itulah Netanyahu memperlakukan Rakyat Gaza. Disangka Gaza sudah ditundukan dengan agresi secara periodik yang bertujuan menghancurkan kekuatan Gaza yang baru tumbuh. Seluruh wilayah Gaza diblokade total baik, darat, laut dan udara. Bantuan kemanusiaan dan kesehatan yang diizinkan sebatas agar tidak mati karena kelaparan saja.

Tiba-tiba Badai Al-Aqsa menerjang. Mempermalukan badan intelejen dan militer penjajah Zionis Israel. Bukankah bagi Zionis, militer itu tuhan? Bukankah bisa menembus perbatasan wilayah jajahannya itu sangat mempermalukan "ketuhanan" militernya? Bukankah, seluruh negara takut kepada mereka karena militernya yang dianggap tak terkalahkan?

Gaza telah mempermalukan penjajah Zionis Israel di hadapan dunia, seperti malunya Fir'aun yang seluruh ahli sihirnya dikalahkan Nabi Musa. Maka tindakan Netanyahu pun seperti tindakan Fir'aun. Yaitu, membumihanguskan Nabi Musa dan pengikutnya.

Walaupun Netanyahu berhasil menjepit Gaza dan membumihanguskannya. Walaupun Fir'aun berhasil menjepit Nabi Musa ke tepian Laut Merah. Apa yang terjadi? Firaun terhempas gelombang. Bagaimana dengan Netanyahu?


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


اِلٰى فِرْعَوْنَ وَهَامٰنَ وَقَارُوْنَ فَقَالُوْا سٰحِرٌ كَذَّابٌ

kepada Fir‘aun, Haman, dan Qarun. Lalu, mereka berkata, “(Musa) itu seorang penyihir lagi pendusta.”
(Gāfir [40]:24)


فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ بِالْحَقِّ مِنْ عِنْدِنَا قَالُوا اقْتُلُوْٓا اَبْنَاۤءَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ وَاسْتَحْيُوْا نِسَاۤءَهُمْ ۗوَمَا كَيْدُ الْكٰفِرِيْنَ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ

Ketika dia (Musa) datang kepada mereka membawa kebenaran dari Kami, mereka berkata, “Bunuhlah anak laki-laki orang-orang yang beriman bersama dia dan biarkan hidup perempuan-perempuan mereka.” Tidaklah tipu daya orang-orang kafir itu kecuali sia-sia belaka.
(Gāfir [40]:25)

وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُوْنِيْٓ اَقْتُلْ مُوْسٰى وَلْيَدْعُ رَبَّهٗ ۚاِنِّيْٓ اَخَافُ اَنْ يُّبَدِّلَ دِيْنَكُمْ اَوْ اَنْ يُّظْهِرَ فِى الْاَرْضِ الْفَسَادَ

Fir‘aun berkata (kepada pembesar-pembesarnya), “Biar aku yang membunuh Musa dan suruh dia memohon kepada Tuhannya. Sesungguhnya aku khawatir (bahwa) dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di bumi.”
(Gāfir [40]:26)


وَقَالَ مُوْسٰىٓ اِنِّيْ عُذْتُ بِرَبِّيْ وَرَبِّكُمْ مِّنْ كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لَّا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ ࣖ

Musa berkata, “Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari Perhitungan.”
(Gāfir [40]:27)

Tuduhan Antisemit, Untuk membungkam Ekspresi Melawan Penjajahan di Palestina? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Departemen Organisasi d...

Tuduhan Antisemit, Untuk membungkam Ekspresi Melawan Penjajahan di Palestina?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Departemen Organisasi dan Hubungan dengan Warga Israel di Diaspora WZO, merilis survei khusus terhadap diaspora warga Israel yang tinggal di luar negeri. Survei ini dilakukan pada Oktober 2024. Yang diteliti, perasaan mereka pasca satu tahun serangan 7 Oktober.

Hasilnya, hanya 20% warga diaspora Yahudi  yang memiliki hubungan positif dengan lingkungan sekitar. Berarti, 80%-nya, tidak. Ini berarti, terjadi penurunan 50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya persepsi permusuhan, ketidakamanan, dan berkurangnya dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat. Mereka merasa tidak nyaman mengidentifikasi diri sebagai warga Israel karena ketakutan pribadi, tantangan sosial, dan meningkatnya rasa kerentanan di lingkungan lokal mereka.

Apakah ini akibat meluasnya gerakan antisemit? Apakah sikap hilangnya harga diri di kalangan Yahudi karena negaranya melakukan genosida dan pemimpinnya sebagai penjahat perang? Apakah seni pembungkaman, yang mendukung kemerdekaan Palestina dituduh antisemit?

Mari melihat melihat kasus yang terjadi di Universitas Cornell Amerika pada awal November 2024, seorang Profesor pakar kolonialisme membuat silabus mata pelajaran tentang "Gaza, Indigeneity, Resistance." Namun, tiba-tiba diserang sebagai  gerakan Antisemit? 

Kontroversi ini bermula dari peluncuran mata kuliah yang akan diajarkan semester depan oleh Prof. Eric Cheyfitz dari Jurusan Sastra Amerika. Menurut silabus, mata kuliah ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendefinisikan istilah-istilah seperti "perlawanan" dan "genosida" dalam konteks perang di Gaza.

Namun, Prof. Menachem Rosensaft, seorang dosen hukum Yahudi di Cornell dan mantan wakil presiden Kongres Yahudi Dunia, mengirim email kepada Presiden Universitas Cornell, Prof. Kotlikoff, dengan mengklaim bahwa kursus tersebut, yang disampaikan Prof Eric Cheyfitz, bersifat antisemit dan dapat memicu kekerasan terhadap mahasiswa Yahudi dan Israel.

Bila mata kuliah ilmiah tentang Gaza, yang disampaikan oleh pakar kolonialisme saja dikecam sebagai gerakan antisemit, bagaimana dengan gerakan lainnya seperti demonstrasi yang menentang genosida di Palestina? 

Sepertinya cap gerakan antisemit oleh Barat dan pendukung genosida penjajah Zionis Israel telah digunakan untuk membungkam mereka yang bersuara tentang kemerdekaan Palestina.

Dapat dikatakan juga, terisolasinya diaspora Yahudi di sejumlah negara karena bentuk perlawanan terhadap penjajahan di Palestina dari masyarakat lokal?

Warga Kaya dan Diaspora Yahudi Semakin Tidak Tentram di Jajahan Zionis Israel Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kenneth Brander, seoran...


Warga Kaya dan Diaspora Yahudi Semakin Tidak Tentram di Jajahan Zionis Israel

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Kenneth Brander, seorang rabi yang juga Presiden dan Rosh Yeshiva Ohr Torah Stone di Jerusalem Post pada 22/12/24, mengungkapkan kekhawatiran kondisi Penjajah Zionis Israel. Dia mengkhawatirkan kutukan Nabi Amos akan terulang kembali.

Dia berkata, "Di balik konflik saat ini, muncul krisis yang lebih dalam yang mengancam tatanan masyarakat kita. Bahkan sebelum perang saat ini, satu dari lima warga Israel sudah hidup di bawah garis kemiskinan. Angka tersebut terus meningkat karena pemilik usaha kecil telah tergusur atau dimobilisasi, dan industri pariwisata hancur."

"Ditambah lagi dengan perpecahan masyarakat yang makin besar, karena segmen masyarakat tertentu menanggung seluruh beban pertempuran sementara segmen lainnya berupaya keras untuk berhenti, yang menyebabkan lebih banyak polarisasi di antara warga negara dan kubu politik."

"Namun, ini bukan sekadar kejadian kontemporer – ini adalah pengulangan nubuat Amos, salah satu nabi Israel paling awal. Amos mengecam masyarakat di mana orang kaya secara sistematis mengeksploitasi orang miskin dan perpecahan internal mengancam akan memecah belah masyarakat."

"Ribuan tahun kemudian, apakah tidak ada yang berubah? Inilah krisis abadi."

Tidak hanya sang rabi, masyarakat Yahudi baik di dalam negri maupun diasporanya merasakan ketidaktentraman. Survei Institut Demokrasi Israel (IDI), dipublikasikan pada 17/12/24,  menunjukkan sepertiga rakyat Zionis Israel tidak tentram lagi menetap di jajahan Zionis Israel.

Times of Israel pada 20/12/24 mengkisahkan bagaimana pendapat orang kaya di daerah jajahan Zionis Israel. "Meninggalkan Israel lebih mudah, bahwa itu hanya untuk saat ini. Namun, dia tahu lebih baik." Menurut Shira Z. Carmel seorang penyanyi kelahiran Israel.

Sejak Badai Al-Aqsa, semakin banyak warga Israel yang relatif kaya yang meninggalkan Israel karena telah hancurnya rasa aman dan sekaligus menghancurkan janji pendirian Zionis Israel; yang menjadi tempat perlindungan yang aman bagi orang Yahudi di dunia.

Tak hanya yang berada di dalam jajahan Zionis Israel, warga diaspora Yahudi di luar negri pun semakin kurang berminat untuk bermigrasi menetap di daerah jajahan Zionis Israel.

60 persen diaspora Yahudi menyatakan bahwa  jajahan Zionis Israel bukan tempat yang aman. 80 persennya baru tahap mempertimbangkan untuk tinggal di jajahan Zionis Israel.

Ynetnews.com pada 22/12/24 mengungkapkan survei terbaru, yang dilakukan oleh Organisasi Zionis Dunia,  mengungkapkan bahwa 75% warga Israel di luar negeri memang merasakan hubungan yang lebih kuat dengan komunitas Diaspora mereka setelah 7 Oktober; Namun, ketakutan akan permusuhan dan ketidakamanan tetap ada.

Fakta lain, hanya 40% yang menganggap Israel sebagai tempat yang aman untuk ditinggali. Selain itu, hanya 20% warga Israel di luar negeri yang tidak mempertimbangkan untuk kembali ke Israel.

Al-Qur'an memang benar. Yahudi akan terus tercerai berai berdiaspor. Apakah tentram menetap di tanah hasil rampasan?

"Pondasinya Tidak Stabil, Bangsa Yahudi Israel Dalam Bahaya", Pasca Badai Al-Aqsa  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  "K...

"Pondasinya Tidak Stabil, Bangsa Yahudi Israel Dalam Bahaya", Pasca Badai Al-Aqsa 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


"Kepercayaan yang kita miliki pada diri kita sendiri, pada rakyat kita, dan pada negara kita, selalu menjadi landasan bagi kita. Ketika kepercayaan terguncang, ketika fondasinya tidak stabil, bangsa ini dalam bahaya," kata Presiden Israel, Isaac Herzog, kepada Presiden Institut Demokrasi Israel (IDI) Yohanan Plesner setelah menerima hasil studi tersebut di kediaman presiden pada 17/12/24.

Studi tersebut menunjukkan kekhawatiran hancurnya demokrasi terus meningkat, pada sisi lain kepercayaan publik terhadap pemerintah dan Knesset merosot drastis pasca Badai Al-Aqsa yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Indeks tersebut menemukan bahwa 58 persen warga Israel meyakini demokrasi sedang terancam. Sedangkan  kepercayaan pada Knesset dan pemerintah anjlok tajam selama setahun terakhir, jatuh ke titik terendah masing-masing sebesar 13% dan 19%, pada bulan Mei 2024 di kalangan publik Yahudi, meskipun agak pulih menjadi 16% dan 25% pada bulan Oktober.

Survei lain yang dilakukan  Saluran 12 yang dipublikasikan pada 21/12/24 pun menunjukkan hal yang sama bahwa hanya 22 persen responden yang percaya pada pemerintah. Sedangkan secara personal, kepercayaan kepada Netanyahu hanya 29 persen saja.

Di tengah ketidakpercayaan masyarakat ini, para pemimpin negara, kubu koalisi sayap kanan, justru sangat aktif menyerang sistem pengawasan dan keseimbangan di negara tersebut, serta profesionalisme lembaga-lembaga utamanya. Terutama sistem peradilan yang terus diupayakan untuk dirombak walaupun upaya tersebut telah gagal pada tahun 2023.

Banyak menteri dalam pemerintahan saat ini telah berulang kali menyerang Mahkamah Agung selama setahun terakhir karena dianggap menentang "kehendak rakyat," terutama Menteri Kehakiman Yariv Levin, yang telah terlibat dalam pertikaian selama dua tahun dengan lembaga peradilan dan minggu lalu mengatakan bahwa ia akan menghidupkan kembali upayanya yang sangat memecah belah untuk membatasi kewenangan lembaga peradilan.

"Pelemahan yang tidak bertanggung jawab terhadap lembaga-lembaga yang telah menjadi sumber kekuatan dan kemakmuran Israel selama beberapa dekade merupakan fenomena yang berbahaya, terutama di masa perang. Padahal, para pemimpin kita memiliki banyak pekerjaan lain yang lebih utama yang harus dilakukan, dan waktu sangatlah penting," kata Plesner, Presiden IDI.

Pertikaian tersebut menimbulkan banyak pertengkaran:

A. Seorang mantan jaksa agung yang merekomendasikan agar para prajurit cadangan IDF menolak untuk menjadi sukarelawan untuk bertugas jika reformasi peradilan diluncurkan kembali;

B. Seorang mantan kepala rabbi yang menyerukan kepada kaum ultra-Ortodoks, seperdelapan dari populasi, untuk menolak mendaftar, menganjurkan ketidakpatuhan terhadap Undang-Undang Layanan Wajib;

C. Seorang menteri kehakiman dan anggota Knesset yang sedang menjabat yang secara terbuka mengutarakan kemungkinan menolak untuk tunduk pada putusan Pengadilan Tinggi.

D. Seorang menteri kabinet Israel telah menyatakan, dengan keberanian yang fanatik, bahwa ia tidak mengesampingkan "perubahan rezim."

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi Yedidia Stern, Presiden Jewish People Policy Institute dan profesor (emeritus) hukum di Universitas Bar-Ilan, yang berkomentar, "Hebatnya, Israel telah berhasil dalam tujuh front eksternal melawan musuh-musuhnya, tetapi hampir kalah dalam front kedelapan: front internal melawan dirinya sendiri."

"Harga kekalahan dalam perang internal bersifat struktural dan tidak dapat dengan mudah dikembalikan: lembaga-lembaga negara merusak kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga negara. Mayoritas pemerintah saat ini mengeksploitasi sistem demokrasi untuk mengikis fondasinya."

Dampak besar dari konflik internal yang tengah terjadi saat ini di internal penjajah Zionis Israel seperti yang diungkapkannya, "Menelan satu sama lain hidup-hidup.” Padahal sedang berperang. Apakah ini liku-liku kehancuran Penjajah Zionis Israel yang disebutkan oleh Syeikh Ahmad Yassin pendiri Hamas?

Menolak Bertempur di Gaza Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Jerusalem Post pada 20/12/24 memberitakan Perdana Menteri  Benjamin Netany...


Menolak Bertempur di Gaza

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Jerusalem Post pada 20/12/24 memberitakan Perdana Menteri  Benjamin Netanyahu  mengatakan bahwa dia tidak akan "setuju untuk mengakhiri perang sebelum kita menyingkirkan Hamas" dalam sebuah wawancara dengan  penulis editorial Wall Street Journal (WSJ) Elliot Kaufman, yang kemudian diterbitkan di surat kabar AS tersebut pada 19/12/24.

"Kami tidak akan membiarkan mereka (Hamas) berkuasa di Gaza, 30 mil dari Tel Aviv . Itu tidak akan terjadi," katanya di tengah seruan banyak pihak untuk menerima kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang langgeng di daerah kantong Palestina itu.

Opini di WSJ mencatat bahwa perdana menteri Penjajah Zionis Israel hanya membayangkan kesepakatan semacam itu akan bersifat parsial jika organisasi teroris Palestina itu masih utuh. Apakah pendapat Netanyahu selaras dengan keinginan rakyat Penjajah Zionis Israel? 

Times Of Israel pada 21/12/24 juga memberitakan hasil jajak pendapat Channel 13 yang menanyakan kepada responden bagaimana mereka mendefinisikan kemenangan dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza, hasilnya:

A.  68% mengatakan kemenangan hanya dapat diraih dengan memulangkan semua sandera,

B. 12% mengatakan kemenangan akan diraih dengan aneksasi Gaza dan penegakan kedaulatan Israel atas Jalur Gaza,

C. 4% mengatakan kemenangan akan diraih dengan kembalinya penduduk perbatasan ke rumah mereka,

D. 8% mengatakan kemenangan akan diraih dengan berdirinya kepemimpinan Palestina moderat di Gaza selain Hamas,

E. Dan, 8% mengatakan tidak tahu.

Dari hasil survei tersebut, hanya 12% responden yang mendefinisikan kemenangan perang di Gaza sesuai yang diinginkan juga oleh Netanyahu. Sedangkan 68% menginginkan keselamatan para sandera. Artinya, mayoritas rakyat Penjajah Zionis Israel menginginkan gencatan senjata sesegera mungkin.

Efek dari perbedaan ini menyebabkan sering terjadi gelombang demonstrasi yang menginginkan pemulangan sandera secepat mungkin. Pada sisi lain, Netanyahu selalu menghalangi terciptanya gencatan senjata yang sudah dimediasi oleh Qatar dan Mesir. 

Apakah pertempuran bumi hangus yang dilakukan oleh penjajah Zionis Israel atas Gaza  berhasil? Ternyata, tidak bisa menyelamatkan para sandera. Bahkan, para sandera tewas karena serangan yang mereka lakukan sendiri. Artinya,  penjajah Zionis Israel telah gagal di Gaza menurut persepsi rakyatnya sendiri. Apa akibatnya? 

Ternyata perang dan genosida ternyata ambisi pribadi Netanyahu. Wajar saja, bila rakyatnya mulai banyak yang menolak dan tidak mau memperpanjang wajib militer untuk bertempur di Gaza.

Penjajah Zionis Israel Cemas Hancur di Front Kedelapan  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penjajah Zionis Israel merasa yakin dengan se...

Penjajah Zionis Israel Cemas Hancur di Front Kedelapan 


Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Penjajah Zionis Israel merasa yakin dengan seluruh front pertempuran militer di Gaza, Tepi Barat, Lebanon, Yaman, Iran, Irak dan Suriah, namun ada kecemasan yang lebih besar dari itu. Yaitu, front ke delapan, pertikaian internal.

Di Suriah, seluruh fasilitas militer sudah dihancurkan secara persisi dengan bantuan data dari Assad yang kabur ke Rusia. Dataran tinggi Golan dan Gunung Harmoni sudah dianeksasi. 

Hizbullah sudah takluk karena jalur senjata dari Iran sudah diputus. Fasilitas strategis Yaman sudah dibombardir. Iran sedang menghadapi kesulitan internal karena pengaruhnya berkurang sejak oposisi Suriah mengalahkan rezin Assad. Iran melemah, maka faksi perlawanan Irak pun melemah pula.

Di Tepi Barat, Otoritas Palestina menjadi kepanjangan tangan Penjajah Zionis Israel untuk menghancurkan perlawanan. Di Gaza, merasa yakin bisa menghancurkan Hamas hingga ke akar-akarnya.

Dalam kondisi perang, Perdana Menteri Penjajah Zionis Israel memiliki kekebalan hukum. Tampaknya sistem kekebalan tubuh politik Israel ini menyerang dirinya sendiri. Dengan kekebalan ini, penguasa mengeksploitasi sistem demokrasi untuk mengikis fondasinya.

Reformasi peradilan oleh penguasa menyebabkan kehancuran bersifat struktural dan tidak dapat dengan mudah dikembalikan: lembaga-lembaga negara merusak kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga negara.

Akibatnya,  seorang mantan jaksa agung yang merekomendasikan agar para prajurit cadangan IDF menolak untuk menjadi sukarelawan untuk bertugas jika reformasi peradilan diluncurkan kembali.

Seorang mantan kepala rabbi yang menyerukan kepada kaum ultra-Ortodoks, seperdelapan dari populasi, untuk menolak mendaftar, menganjurkan ketidakpatuhan terhadap Undang-Undang Layanan Wajib;

Seorang menteri kehakiman dan anggota Knesset yang sedang menjabat yang secara terbuka mengutarakan kemungkinan menolak untuk tunduk pada putusan Pengadilan Tinggi.

Seorang menteri kabinet Israel telah menyatakan, dengan keberanian yang fanatik, bahwa ia tidak mengesampingkan "perubahan rezim."

Orang-orang ini merusak kemampuan untuk menegakkan supremasi hukum di sini, yang merupakan satu-satunya dasar yang mencegah kita untuk “menelan satu sama lain hidup-hidup.”

IDF "Perang" Internal Oleh: Nasrulloh Baksolahar Survei tahunan Institut Demokrasi  Israel pekan ini menunjukkan bahwa...



IDF "Perang" Internal


Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Survei tahunan Institut Demokrasi  Israel pekan ini menunjukkan bahwa hampir setengah responden, 48%,  kini menganggap gesekan antara Sayap kanan dan kiri sebagai "ketegangan sosial paling akut di Israel saat ini." Ini terjadi pasca Badai Al-Aqsa.

Ketegangan ini pun terbawa ke institusi militenya juga. Puncaknya,  pemecatan Menteri Pertahanan penjajah Zionis Israel, Gallant, lalu digantikan dari kelompok Sayap Kanan, Katz. Apakah selesai hingga disini?

Menteri Pertahanan yang baru, Katz,  mengatakan pada hari Kamis (18/12/24) bahwa ia membekukan promosi para perwira senior di Pasukan Israel Defense Forces (IDF) sampai militer menyerahkan kepadanya semua penyelidikan yang telah dilakukan terkait pembantaian 7 Oktober.

Pernyataan ini sebagai respon karena  promosi di IDF sejak serangan 7 Oktober telah mendapat kecaman dari beberapa anggota koalisi Sayap Kanan, yang berpendapat bahwa Herzi Halevi, Kepala Staff IDF, dianggap gagal dalam perannya, dia seharusnya tidak menjadi orang yang menunjuk para komandan.

"Perang" di interal IDF tidak saja di petingginya, tetapi juga di perwira lapangan. Dimana, sedang diselidiki tuduhan atas pelanggaran berulang terhadap kepala Brigade Parasut.

Beberapa perwira cadangan senior dilaporkan menuduh bahwa Kolonel Ami Biton, Kepala Brigade Parasut, tidak terlibat dalam pertempuran dan pada suatu kesempatan tertidur di markas komando selama penyerangan. Mereka juga mengatakan bahwa ia mempertaruhkan nyawa prajuritnya secara tidak perlu, memperlakukan bawahannya dengan cara yang memalukan, dan menghabiskan banyak waktu bersama prajurit dan perwira wanita.

Para perwira tersebut juga dilaporkan mengklaim bahwa Biton memberikan perlakuan istimewa kepada para wanita di brigade tersebut, bertukar nomor telepon dengan para perwira dan prajurit wanita, memanggil mereka dengan sebutan sayang, dan “tertawa terbahak-bahak dengan mereka tanpa henti.”

Kejadian tersebut merupakan yang terungkap oleh media, bagaimana dengan mundurnya 600 perwira IDF selama 6 bulan pertama di 2024? Tentu menyisakan banyak rivalitas internal  yang  tersembunyi di tengah perang.

Rekrutment Pasukan Baru, Siapakah yang Bisa Bernafas Panjang di Palestina? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Jepang mengkhawatirkan kon...

Rekrutment Pasukan Baru, Siapakah yang Bisa Bernafas Panjang di Palestina?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Jepang mengkhawatirkan kondisi masa depannya, apakah ada persoalan dengan kondisi ekonomi, penguasaan teknologi, dan keuangannya? Ternyata, soal generasi muda yang semakin menyusut. Ini pula yang dialami juga oleh penjajah Zionis Israel.

Penjajah Zionis Israel terus mengembangkan sisi pertahanan dan keamanannya, mereka membutuhkan 15.000 pasukan baru untuk menjaga perbatasan. Tujuannya, jangan terulang kembali serangan mendadak seperti Badai Al-Aqsa.

Persenjataannya pun boleh dibawa pulang ke rumah. Bila terjadi serangan mendadak, pasukan yang sedang tidak bertugas pun dapat langsung bergerak cepat. Namun persoalannya, dari 15.000, hanya 3.000 yang baru bisa direkrut?

Untuk memperluas jangkauan yang bisa direkrut, penjajah Zionis Israel merubah aturan bahwa usia di atas 40 tahun pun bisa untuk bergabung.

Penjajah Zionis Israel tak hanya memiliki persoalan di rekrutmentnya, tetapi juga tentara berpangkat prawira pun banyak yang mengundurkan diri. Di saat perang saja, dalam waktu 6 bulan pertama,  yang mengundurkan diri sebanyak 600 personel.

Bila rekrutmentnya sulit, ditambah banyak yang mengundurkan diri, bagaimana masa depan pertempuran penjajah Zionis Israel melawan faksi perlawanan? Padahal front pertempurannya terus ditambah di sejumlah wilayah.

Berbeda dengan faksi perlawanan Palestina, mereka sangat mudah untuk mendapatkan sukarelawan tempur baru. Bukankah kekuatan itu berada pada "Behind The Gun"-nya.

Dengan mudahnya rekrutment pejuang oleh Hamas, mereka dapat dengan mudah mengisi kembali daerah-daerah yang sebelumnya oleh Penjajah Zionis Israel  dianggap telah dibersihkan dari kekuatan Hamas.






Menangkal Berita Hoaks yang Disebarkan oleh Istana Firaun  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Hati yang bersih yang dipenuhi keimanan, i...

Menangkal Berita Hoaks yang Disebarkan oleh Istana Firaun 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Hati yang bersih yang dipenuhi keimanan, itulah pondasi kesatuan dan persatuan yang hakiki. Apakah ini berlaku bagi yang kafir? Mereka memiliki metodologi tersendiri.

Saat Nabi Musa mendatangi Istana Firaun, yang dituduhkan pada Nabi Musa oleh Firaun, bahwa kemukjizatannya akan digunakan untuk mengusir mereka dari Mesir. Juga, menghancurkan berhala-berhala sesembahannya. Nabi Musa dijadikan musuh bersama.

Musuh bersama itulah yang dijadikan pemersatu. Menyuarakan kesengsaraan dan kesulitan akan hadirnya musuh bersama terus menerus disuarakan, bahkan dipimpin langsung oleh Firaun. 

Padahal narasi yang diungkapkan oleh Nabi Musa pada dakwahnya hanya untuk memperkenalkan mereka pada Allah swt.  Juga, hanya meminta Bani Israel agar dibiarkan keluar dari Mesir. Karena kalah dalam kekuatan jaringan informasi, narasi Nabi Musa menjadi tenggelam oleh berita hoaks dari pihak istana. 

Para intelektual Mesir pun, yaitu para ahli Sihir,  terpengaruh dengan berita hoaks istana ini. Apa lagi Firaun yang berjanji memberikan penghargaan yang luar biasa berupa harta dan kedudukan yang dekat dengannya sebagai imbalan perjuangan sebagau pahlawan dalam mengalahkan "Musuh Negara".

Saat wabah menimpa Mesir, berupa serangan belalang, kutu, dan air menjadi darah, berita hoaks yang disebarkan bahwa Nabi Musa-lah sebagai penyebabnya. Alasannya, wabah itu hilang setelah Nabi Musa berdoa kepada Allah swt.

Bagaimana reaksi Nabi Musa? Membungkam dengan kebenaran sehingga para ahli sihir pun tersadar. Allah swt memerintahkan Nabi Musa dan pengikutnya untuk membangun rumah di Mesir, yang didalamnya ditegakkan shalat dan dzikir, sehingga terbukti tak ada manuver Nabi Musa yang menunjukkan ingin mengusir mereka dari Mesir.

Kisah 9 Orang yang Tipu Daya Jahatnya Digagalkan Allah di Era Nabi Shaleh Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:  وَلَقَدْ اَر...

Kisah 9 Orang yang Tipu Daya Jahatnya Digagalkan Allah di Era Nabi Shaleh



Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


وَلَقَدْ اَرْسَلْنَآ اِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ فَاِذَا هُمْ فَرِيْقٰنِ يَخْتَصِمُوْنَ

Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus kepada (kaum) Samud saudara mereka (sesuku), yaitu Saleh (yang menyeru), “Sembahlah Allah!” Tiba-tiba mereka (menjadi) dua golongan yang bermusuhan.
(An-Naml [27]:45)


قَالَ يٰقَوْمِ لِمَ تَسْتَعْجِلُوْنَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِۚ  لَوْلَا تَسْتَغْفِرُوْنَ اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

Dia (Saleh) berkata, “Wahai kaumku, mengapa kamu meminta disegerakan keburukan (azab) sebelum (meminta) kebaikan (rahmat)?

Mengapa kamu tidak memohon ampunan kepada Allah agar kamu dirahmati?”
(An-Naml [27]:46)


قَالُوا اطَّيَّرْنَا بِكَ وَبِمَنْ مَّعَكَۗ قَالَ طٰۤىِٕرُكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ  بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ تُفْتَنُوْنَ

Mereka menjawab, “Kami bernasib malang karena engkau dan orang-orang yang bersamamu.”

Dia (Saleh) berkata, “Nasibmu (malang atau tidak ditetapkan) di sisi Allah (bukan karena kami). Kamu adalah kaum yang sedang diuji.”
(An-Naml [27]:47)


وَكَانَ فِى الْمَدِيْنَةِ تِسْعَةُ رَهْطٍ يُّفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ وَلَا يُصْلِحُوْنَ

Di kota itu ada sembilan orang laki-laki yang berbuat kerusakan di bumi. Mereka tidak melakukan perbaikan.
(An-Naml [27]:48)


قَالُوْا تَقَاسَمُوْا بِاللّٰهِ لَنُبَيِّتَنَّهٗ وَاَهْلَهٗ ثُمَّ لَنَقُوْلَنَّ لِوَلِيِّهٖ مَا شَهِدْنَا مَهْلِكَ اَهْلِهٖ وَاِنَّا لَصٰدِقُوْنَ

Mereka berkata, “Bersumpahlah kamu masing-masing dengan (nama) Allah bahwa kita pasti akan menyerang dia (Saleh) bersama keluarganya pada malam hari.

Kemudian, kita akan mengatakan kepada ahli warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kebinasaan keluarganya itu. Sesungguhnya kita adalah orang-orang yang benar.”
(An-Naml [27]:49)


وَمَكَرُوْا مَكْرًا وَّمَكَرْنَا مَكْرًا وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ

Mereka membuat tipu daya dan Kami pun menyusun tipu daya, sedangkan mereka tidak sadar.
(An-Naml [27]:50)


فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ مَكْرِهِمْ اَنَّا دَمَّرْنٰهُمْ وَقَوْمَهُمْ اَجْمَعِيْنَ

Perhatikanlah bagaimana akibat tipu daya mereka bahwa sesungguhnya Kami membinasakan mereka dan semua kaumnya.
(An-Naml [27]:51)


فَتِلْكَ بُيُوْتُهُمْ خَاوِيَةً ۢبِمَا ظَلَمُوْاۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ

Itulah rumah-rumah mereka yang kosong (sebagai bukti bahwa mereka binasa) akibat kezaliman mereka. 

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengetahui.
(An-Naml [27]:52)


وَاَنْجَيْنَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَكَانُوْا يَتَّقُوْنَ

Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa.
(An-Naml [27]:53)

Doa Nabi Sulaiman Dihadapan Semut Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:  وَلَقَدْ اٰتَيْنَا دَاوٗدَ وَسُلَيْمٰنَ عِلْمًاۗ وَق...

Doa Nabi Sulaiman Dihadapan Semut


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


وَلَقَدْ اٰتَيْنَا دَاوٗدَ وَسُلَيْمٰنَ عِلْمًاۗ وَقَالَا الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ فَضَّلَنَا عَلٰى كَثِيْرٍ مِّنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ

Sungguh, Kami benar-benar telah menganugerahkan ilmu kepada Daud dan Sulaiman. Keduanya berkata, “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami daripada kebanyakan hamba-hamba-Nya yang mukmin.” (An-Naml [27]:15)
 


وَوَرِثَ سُلَيْمٰنُ دَاوٗدَ وَقَالَ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ عُلِّمْنَا مَنْطِقَ الطَّيْرِ وَاُوْتِيْنَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍۗ اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْفَضْلُ الْمُبِيْنُ

Sulaiman telah mewarisi Daud545) dan dia (Sulaiman) berkata, “Wahai manusia, kami telah diajari (untuk memahami) bahasa burung dan kami dianugerahi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar karunia yang nyata.”
(An-Naml [27]:16


وَحُشِرَ لِسُلَيْمٰنَ جُنُوْدُهٗ مِنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوْزَعُوْنَ

Untuk Sulaiman dikumpulkanlah bala tentara dari (kalangan) jin, manusia, dan burung, lalu mereka diatur dengan tertib. (An-Naml [27]:17) 


حَتّٰىٓ اِذَآ اَتَوْا عَلٰى وَادِ النَّمْلِۙ قَالَتْ نَمْلَةٌ يّٰٓاَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوْا مَسٰكِنَكُمْۚ  لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمٰنُ وَجُنُوْدُهٗۙ وَهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ

hingga ketika sampai di lembah semut, ratu semut berkata, “Wahai para semut, masuklah ke dalam sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadarinya.” (An-Naml [27]:18)


فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ

Dia (Sulaiman) tersenyum seraya tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu.

Dia berdoa, “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku (ilham dan kemampuan) untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan untuk tetap mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai.

(Aku memohon pula) masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”
(An-Naml [27]:19)

Akhir Perampasan Tanah Oleh Penjajah Zionis Israel dari Kisah Sahabat Said bin Zaid  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Perampasan tanah...

Akhir Perampasan Tanah Oleh Penjajah Zionis Israel dari Kisah Sahabat Said bin Zaid 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Perampasan tanah, itulah karakternya. Di era akhir kekhalifahan Turki Utsmani, puncaknya di 1948 dalam peristiwa Nakbah, Penjajah Zionis Israel merampas tanah Palestina dan mengusir rakyatnya sehingga menjadi pengungsi di sejumlah negara. Setelah itu, apakah berakhir?


1. Tepi Barat dan Gaza

Di Tepi Barat dan Gaza yang menurut hukum internasional menjadi bagian Palestina sebagai upaya solusi dua negara. Namun, Penjajah Zionis Israel mengabaikannya dengan terus merampas tanahnya.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengumumkan penyitaan 24.000 dunum (5.930,5 hektar) dari Tepi Barat yang diduduki, mengklasifikasikannya sebagai tanah negara, Palestinian Information Center melaporkan.

Channel 14 Israel mengatakan, pengumuman itu adalah langkah dramatis, yang akan memengaruhi perencanaan regional dan mengubah wajah wilayah tersebut untuk mengembangkan pemukiman, infrastruktur, dan jalan, dan terjaminnya perkuatan pemukiman di masa depan.


2. Dataran Tinggi Golan

Sejumlah negara Timur Tengah dan Eropa ramai-ramai mengecam Penjajah Zionis Israel atas aksinya memperluas permukiman di Dataran Tinggi Golan, Suriah.

Israel merebut wilayah zona penyangga di Dataran Tinggi Golan pasca keruntuhan rezim Presiden Suriah Bashar Al Assad pada 8 Desember lalu. Beberapa hari setelah itu, Negeri Zionis sepakat untuk memperluas permukiman di wilayah Suriah tersebut.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan akan menggelontorkan anggaran lebih dari 40 juta shekel (sekitar Rp177 miliar) untuk meningkatkan populasi pemukim.


3. Lebanon Selatan 

Penjajah Zionis Israel mengakui pemukim ilegal memasuki Lebanon awal bulan ini (Desember)
Masyarakat internasional telah lama memandang pemukiman ilegal Israel sebagai pelanggaran hukum internasional dan hambatan bagi  negara Palestina .

Kini tentara Israel telah mengakui bahwa sekelompok pemukim memasuki Lebanon selatan awal bulan ini, media Israel melaporkan, setelah awalnya mengisyaratkan mereka telah mendirikan kamp di dekat perbatasan.

Times of Israel melaporkan mengutip pernyataan militer, “Warga sipil memang melintasi Garis Biru sejauh beberapa meter, dan setelah diidentifikasi oleh pasukan [Israel], mereka dibubarkan.”

Penjajah Zionis Israel terus memperluas tanah jajahannya. Tujuannya membangun Penjajahan Israel Raya. Bagaimana kelak akhir perjalanannya? Mari membuka kisah Sahabat Rasulullah saw.

Said bin Zaid bin Amr bin Nufail RA berkisah. Dia telah dituntut oleh Arwa (seorang wanita) terkait sebagian tanah pekarangannya.

Lalu Said berkata, "Biarlah diambilnya! Karena aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Siapa yang mengambil tanah orang lain tanpa hak walaupun sejengkal, di Hari Kiamat kelak, Allah mengalungkan kepadanya tujuh lapis bumi."

Said pun berdoa, "Wahai Allah! Jika wanita itu berdebu, butakanlah matanya dan jadikanlah rumahnya menjadi kuburannya."

Tidak berapa lama kemudian Said melihatnya berjalan meraba-raba dinding dalam keadaan buta sambil berkata, "Aku terkena kutukan Said bin Zaid." Lalu ia berjalan di dalam rumah menuju sumur, lalu ia terjatuh ke dalam, sehingga sumur itu menjadi kuburannya."

Dari kisah ini, umat manusia akan menyaksikan akhir dari penjajahan Zionis Israel. Yaitu, mereka akan terkubur di tanah yang telah mereka rampas.

Kelak, Semua Manusia Ingin Menjadi Muslim Oleh: Nasrulloh Baksolahar Derajat tertinggi adalah mereka yang berserah diri kepada A...

Kelak, Semua Manusia Ingin Menjadi Muslim

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Derajat tertinggi adalah mereka yang berserah diri kepada Allah. Dari berserah diri ini muncul karakter yang utama, seperti ridha, tawakal, sabar, taat, istiqamah dan ragam kemuliaan lainnya. Siapa yang membentuknya?

Bukan dirinya. Bukan sistem pendidikannya. Bukan kemauannya. Bukan timbangan dorongan sukses dan bahagia. Tetapi, Allah swt yang membentuk dan mendidiknya. Allah swt yang membimbing dan memimpinnya. 

Berserah diri berarti taat kepada Allah swt. Taat kepada Allah swt melalui ibadah dan syariat-Nya. Dalam ibadah dan syariat-Nya terdapat penempaan diri. Seperti Allah swt yang telah menempa para Nabi, Rasul dan para wali-walinya.

Berserah diri hanya butuh kerendahan hati. Membuang ego diri. Memahami kesempurnaan dan kemuliaan Allah. Hanya butuh keyakinan akan keberkahan dari syariat dan takdir-Nya.

Berserah diri membuat hidupnya berkualitas tinggi. Letupan hatinya, bisikannya, pikirannya, perbuatan dan amalnya menjadi yang terbaik. Semua bukan bentukannya, bukan rekayasanya, tetapi nilai-nilai yang terkandung dari ketaatannya kepada Allah.

Ingin menjadi orang hebat berkharisma? Ingin menjadi orang sukses dan bahagia? Ingin bisa menyelesaikan persoalan hidup dengan mudah? Hanya cukup berserah diri saja. Semuanya akan lahir dan terbentuk dari berserah diri.


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


الۤرٰ ۗتِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ وَقُرْاٰنٍ مُّبِيْنٍ  ۔

Alif Lām Rā. Itulah ayat-ayat Kitab, yaitu (ayat-ayat) Al-Qur’an yang memberi penjelasan.
(Al-Ḥijr [15]:1)



رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ كَانُوْا مُسْلِمِيْنَ

Orang-orang yang kufur itu sering kali (nanti di akhirat) menginginkan, sekiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim.
(Al-Ḥijr [15]:2)


ذَرْهُمْ يَأْكُلُوْا وَيَتَمَتَّعُوْا وَيُلْهِهِمُ الْاَمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَ

Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan, bersenang-senang, dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong). Kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya).
(Al-Ḥijr [15]:3)


وَمَآ اَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ اِلَّا وَلَهَا كِتَابٌ مَّعْلُوْمٌ

Kami tidak membinasakan suatu negeri, kecuali sudah ada ketentuan yang ditetapkan baginya.
(Al-Ḥijr [15]:4)


Degradasi Pemahaman Terhadap Persoalan Palestina Oleh: Nasrulloh Baksolahar Awalnya, persoalan Palestina adalah persoalan umat I...

Degradasi Pemahaman Terhadap Persoalan Palestina

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Awalnya, persoalan Palestina adalah persoalan umat Islam di seluruh dunia. Buktinya,  Nahdlatul Ulama (NU) telah menaruh perhatian kepada masalah ini sejak dahulu kala, yakni semenjak Indonesia belum merdeka.

Ulama NU, Kiai Mahfudz Shiddiq,  mengajak seluruh  ormas Islam di Indonesia untuk peduli pada Palestina. Seruan ini tertuang melalui suratnya tertanggal tertanggal 12 November 1938 M (19 Ramadhan 1357 H) yang mengajak PB al-Hidayah al-Islamiyah, PB Wartawan Muslimin Indonesia, PB al-Islam, PB Muhammadiyah, PB Musyawaratut Thalibin, PB al-Jam'iyyatul Washiliyah , PB al-lrsyad, PB ar-Rabithah al-AJawiyah, PB Perserikatan Ulama Indonesia, Lajnah Tanfidziyah PSII, Pucuk Pimpinan PSII Penyadar, dan Dewan Pimpinan Majelis Islam a'la Indonesia untuk menyikapi suasana Palestina saat itu.

Kemudian terjadi degradasi, persoalan   Palestina menjadi persoalan bangsa Arab saja. Menjadi persoalan kawasan Timur Tengah saja. Degradasi ini dimulai sejak Perang Arab-Israel 1967, yaitu perang antara Israel dan tiga negara Arab tetangganya, yakni Mesir, Yordania, dan Suriah, yang berlangsung dari tanggal 5–10 Juni 1967.

Degradasi ke tiga, sejak sejumlah negara Arab melakukan kerjasama sendiri-sendiri untuk melindungi dirinya karena tekanan khususnya Amerika. Persoalan Palestina menjadi persoalan bangsa Palestina sendiri.

Degradasi ini dimulai sejak Mesir menandatangani Persetujuan Camp David  di Gedung Putih Washington pada 26 Maret 1979. Isinya kesepakatan Mesir dan Israel mengakhiri permusuhan. Kedua negara akan memulai era yang baru perdamaian dan kerja sama.

Degradasi ke empat dimana sekelompok pemimpin Palestina tidak lagi menganggap  Zionis Israel sebagai penjajah. Era ini dimulai sejak Perjanjian Oslo. Sebuah kesepakatan yang ditandatangani oleh pemerintah Zionis Israel dan pimpinan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Perjanjian Oslo I diratifikasi pada 13 September 1993 di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat. Sedangkan Perjanjian Oslo II ditandatangani di Taba, Mesir, pada September 1995.  Perjanjian ini untuk
mengakhiri konflik Israel dan Palestina, sehingga kedua belah pihak dapat berdiri berdampingan secara damai. Walaupun dalam realisasinya, penjajah Zionis Israel terus melakukan penjajahan di Palestina.

Degradasi ke lima, Palestina dianggap sudah tidak ada lagi.  Era ini dimulai sejak Abraham Accords. Sebuah rangkaian perjanjian antara Israel dengan sejumlah negara Arab, antara lain Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko. 

Perjanjian-perjanjian ini diperantarai oleh Amerika Serikat di era DonaldTrump.  Maksudnya untuk menormalisasi hubungan diplomatik dan ekonomi antara Israel dan negara-negara Arab. 

Kelemahan dari Abraham Accords adalah bahwa perjanjian itu mengabaikan nasib Negara Palestina. Abraham Accord diketahui mengakui keberadaan Israel tanpa persyaratan yang secara langsung terkait dengan permasalahan Palestina. 

Puncaknya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memamerkan peta "Timur Tengah Baru" tanpa keberadaan Palestina saat pidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Jumat (22/9/2023).

Apakah degradasi ini terus berlanjut hingga lenyapnya Palestina dari peta dunia? Rakyat Palestina terus berjuang hingga terlahirlah gerakan Badai Al-Aqsa di Oktober 2023.

Akhir dari Makar Jahat Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:  اَفَاَمِنَ الَّذِيْنَ مَكَرُوا السَّيِّاٰتِ اَنْ يَّخْسِفَ اللّ...

Akhir dari Makar Jahat


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


اَفَاَمِنَ الَّذِيْنَ مَكَرُوا السَّيِّاٰتِ اَنْ يَّخْسِفَ اللّٰهُ بِهِمُ الْاَرْضَ اَوْ يَأْتِيَهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُوْنَۙ

Apakah orang-orang yang membuat tipu daya yang jahat itu merasa aman (dari bencana) dibenamkannya bumi oleh Allah bersama mereka atau (terhadap) datangnya siksa kepada mereka dari arah yang tidak mereka sadari.
(An-Naḥl [16]:45)


اَوْ يَأْخُذَهُمْ فِيْ تَقَلُّبِهِمْ فَمَا هُمْ بِمُعْجِزِيْنَۙ

Atau, Allah mengazab mereka pada waktu mereka dalam perjalanan sehingga mereka tidak berdaya menolak (azab itu).
(An-Naḥl [16]:46)


اَوْ يَأْخُذَهُمْ عَلٰى تَخَوُّفٍۗ فَاِنَّ رَبَّكُمْ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

Atau, Allah mengazab mereka dengan kekurangan (secara berangsur-angsur sampai binasa). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
(An-Naḥl [16]:47)

Saat Allah Bertanya kepada Musa Tentang Tongkatnya Oleh: Nasrulloh Baksolahar Setelah Allah swt menjelaskan tentang Diri-Nya kep...

Saat Allah Bertanya kepada Musa Tentang Tongkatnya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Setelah Allah swt menjelaskan tentang Diri-Nya kepada Musa. Lalu, Allah swt bertanya tentang tongkatnya yang senantiasa digenggam dan dibawanya. Bukankah Allah Maha Mengetahui?

Pengetahuan Nabi Musa tentang tongkatnya hanya sekedar yang kegunaan yang bersifat rutinitas saja. Sekedar yang biasa digunakan untuk bertani, berkebun dan berternak saja. Hanya itu saja.

Namun, saat keimanan kepada Allah swt begitu kokoh. Saat Musa mengambil amanah kenabian dan teguh berkomitmen, maka tiba-tiba tongkatnya menjadi sangat menakjubkan. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur'an.


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


وَمَا تِلْكَ بِيَمِيْنِكَ يٰمُوْسٰى

Apa yang ada di tangan kananmu itu, wahai Musa?”
(Ṭāhā [20]:17)

 

قَالَ هِيَ عَصَايَۚ اَتَوَكَّؤُا عَلَيْهَا وَاَهُشُّ بِهَا عَلٰى غَنَمِيْ وَلِيَ فِيْهَا مَاٰرِبُ اُخْرٰى

(Musa) berkata, “Ia adalah tongkatku. Aku (dapat) bersandar padanya, merontokkan (daun-daun) dengannya untuk (makanan) kambingku, dan memiliki keperluan lain padanya.”
(Ṭāhā [20]:18)


قَالَ اَلْقِهَا يٰمُوْسٰى

(Allah) berfirman, “Lemparkanlah (tongkat) itu, wahai Musa!”
(Ṭāhā [20]:19)


قَالَ خُذْهَا وَلَا تَخَفْۗ سَنُعِيْدُهَا سِيْرَتَهَا الْاُوْلٰى

Dia (Allah) berfirman, “Ambillah dan jangan takut! Kami akan mengembalikannya pada keadaannya semula.
(Ṭāhā [20]:21)


وَاضْمُمْ يَدَكَ اِلٰى جَنَاحِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاۤءَ مِنْ غَيْرِ سُوْۤءٍ اٰيَةً اُخْرٰىۙ

Kepitlah (telapak) tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia akan keluar dalam keadaan putih (bercahaya) tanpa cacat sebagai mukjizat yang lain.
(Ṭāhā [20]:22)


لِنُرِيَكَ مِنْ اٰيٰتِنَا الْكُبْرٰى ۚ

(Kami perintahkan itu) untuk memperlihatkan kepadamu sebagian tanda-tanda kebesaran Kami yang terbesar.
(Ṭāhā [20]:23)

Dialog Pertama Allah kepada Nabi Musa Oleh: Nasrulloh Baksolahar Saat Nabi Musa mudik dari Madyan ke Mesir, Nabi Musa melihat ap...


Dialog Pertama Allah kepada Nabi Musa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Saat Nabi Musa mudik dari Madyan ke Mesir, Nabi Musa melihat api. Dia pun bergegas menuju api tersebut karena sangat membutuhkannya. Tiba-tiba terdengar suara yang mengejutkanya. Tiba-tiba ada yang memanggilnya.

Apa kalimat pertama yang didengarnya? Ada yang memanggil namanya. Yang memanggilnya sepertinya sangat mengenalinya. Siapakah? Bukankah selama perjalanan pelarian dari Mesir ke Madyan, tak ada yang ditemuinya? Tak ada yang diajak bicara untuk menjaga identitas dirinya?

Bukankah sudah 10 tahun tak keluar dari Madyan? Bukankah bekerja di ladang, kebun dan berternak juga banyak merubah penampakan fisiknya? Siapkah yang masih mengenalinya?

Semua suasana jiwa Nabi Musa di lembah Tuwa dijelaskan dalam Al-Qur'an. Juga, diabadikan kalimat pertama yang difirmankan-Nya. 


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


اِذْ رَاٰ نَارًا فَقَالَ لِاَهْلِهِ امْكُثُوْٓا اِنِّيْٓ اٰنَسْتُ نَارًا لَّعَلِّيْٓ اٰتِيْكُمْ مِّنْهَا بِقَبَسٍ اَوْ اَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى

(Ingatlah) ketika dia (Musa) melihat api, lalu berkata kepada keluarganya, “Tinggallah (di sini)! Sesungguhnya aku melihat api. Mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit nyala api kepadamu atau mendapat petunjuk di tempat api itu.”
(Ṭāhā [20]:10)


فَلَمَّآ اَتٰىهَا نُوْدِيَ يٰمُوْسٰٓى ۙ

Ketika mendatanginya (tempat api), dia (Musa) dipanggil, “Wahai Musa.
(Ṭāhā [20]:11)


اِنِّيْٓ اَنَا۠ رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَۚ اِنَّكَ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى ۗ

Sesungguhnya Aku adalah Tuhanmu. Lepaskanlah kedua terompahmu karena sesungguhnya engkau berada di lembah yang suci, yaitu Tuwa.
(Ṭāhā [20]:12)


وَاَنَا اخْتَرْتُكَ فَاسْتَمِعْ لِمَا يُوْحٰى

Aku telah memilihmu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu).
(Ṭāhā [20]:13)


اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ

Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada tuhan selain Aku. Maka, sembahlah Aku dan tegakkanlah salat untuk mengingat-Ku.
(Ṭāhā [20]:14)


اِنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ اَكَادُ اُخْفِيْهَا لِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا تَسْعٰى

Sesungguhnya hari Kiamat itu (pasti) akan datang. Aku hampir (benar-benar) menyembunyikannya. (Kedatangannya itu dimaksudkan) agar setiap jiwa dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan.
(Ṭāhā [20]:15)


فَلَا يَصُدَّنَّكَ عَنْهَا مَنْ لَّا يُؤْمِنُ بِهَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ فَتَرْدٰى

Janganlah engkau dipalingkan darinya (iman pada hari Kiamat) oleh orang yang tidak beriman padanya dan mengikuti hawa nafsunya sehingga engkau binasa.
(Ṭāhā [20]:16)

Berhasilkah Makar Jahat Kepada Mukminin? Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:  اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى ال...


Berhasilkah Makar Jahat Kepada Mukminin?


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَا يَكُوْنُ مِنْ نَّجْوٰى ثَلٰثَةٍ اِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ اِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَآ اَدْنٰى مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْثَرَ اِلَّا هُوَ مَعَهُمْ اَيْنَ مَا كَانُوْاۚ  ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

Apakah engkau tidak memperhatikan bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? 

Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, kecuali Dialah yang keempatnya dan tidak ada lima orang, kecuali Dialah yang keenamnya. Tidak kurang dari itu atau lebih banyak, kecuali Dia bersama mereka di mana pun mereka berada.

Kemudian, Dia memberitakan apa yang telah mereka kerjakan kepada mereka pada hari Kiamat. 

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(Al-Mujādalah [58]:7)


اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ نُهُوْا عَنِ النَّجْوٰى ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا نُهُوْا عَنْهُ وَيَتَنٰجَوْنَ بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِۖ وَاِذَا جَاۤءُوْكَ حَيَّوْكَ بِمَا لَمْ يُحَيِّكَ بِهِ اللّٰهُ ۙوَيَقُوْلُوْنَ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ لَوْلَا يُعَذِّبُنَا اللّٰهُ بِمَا نَقُوْلُۗ حَسْبُهُمْ جَهَنَّمُۚ يَصْلَوْنَهَاۚ فَبِئْسَ الْمَصِيْرُ

Apakah engkau tidak memperhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (melakukan) apa yang telah dilarang itu?

Mereka saling mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan, dan durhaka kepada Rasul.

Apabila datang kepadamu (Nabi Muhammad), mereka mengucapkan salam kepadamu dengan cara yang bukan sebagaimana yang ditentukan Allah untukmu.

Mereka mengatakan dalam hati, “Mengapa Allah tidak menyiksa kita atas apa yang kita katakan?”

Cukuplah bagi mereka (neraka) Jahanam yang akan mereka masuki. Maka, (neraka itu) seburuk-buruk tempat kembali.
(Al-Mujādalah [58]:8)


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا تَنَاجَيْتُمْ فَلَا تَتَنَاجَوْا بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِ وَتَنَاجَوْا بِالْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْٓ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu saling mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah berbicara tentang perbuatan dosa, permusuhan, dan durhaka kepada Rasul.

Akan tetapi, berbicaralah tentang perbuatan kebajikan dan takwa. 

Bertakwalah kepada Allah yang hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.
(Al-Mujādalah [58]:9)


اِنَّمَا النَّجْوٰى مِنَ الشَّيْطٰنِ لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَيْسَ بِضَاۤرِّهِمْ شَيْـًٔا اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ

Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu hanyalah dari setan, agar orang-orang yang beriman itu bersedih hati, sedangkan (pembicaraan) itu tidaklah memberi mudarat sedikit pun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah.

Hanya kepada Allah hendaknya orang-orang mukmin bertawakal.
(Al-Mujādalah [58]:10)



Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (286) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (411) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (338) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (460) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (214) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)