Yang Diharapkan Rakyat Palestina dari Genosida
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Sepenggal kisah dari para penyihir Firaun. Setelah melihat kebenaran, mereka beriman kepada Allah. Kekuasaan, kekuatan dan kebengisan Firaun menjadi tak menakutkan lagi. Kezalimannya tak lagi dihiraukan, tak lagi dianggap sebagai penyebar horor bencana. Apa penyebabnya?
Dia (Fir'aun) berkata, "Mengapa kamu beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Nanti kamu pasti akan tahu (akibat perbuatanmu). Pasti akan kupotong tangan dan kakimu bersilang dan sungguh akan aku salibkan semuanya." (Asy-Syu'ara: 49)
Setelah beriman kepada Allah, pemahaman akan hakikat hidup pun berubah. Bukankah semua kehidupan berujung pada kembali kepada Allah? Bukankah yang diharapkan adalah ampunan dan rahmat-Nya? Bukankah kesabaran menghadapi siksaan Firaun merupakan penghapusan kesalahan? Bukankah berserah diri merupakan derajat tertinggi saat kematian?
Mereka berkata, “Tidak ada yang kami takutkan, karena kami akan kembali kepada Tuhan kami. (Asy-Syu'ara: 50)
Sesungguhnya kami sangat menginginkan sekiranya Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena menjadi orang yang pertama-tama beriman." (Asy-Syu'ara: 51)
Bukankah teguh dan tegar membela kehormatan bangsa dan tanah air merupakan jihad tertinggi? Bukankah periode Mekah Rasulullah saw menghadapi siksaan? Bukankah Al-Qur'an mengabadikan kisah Nabi Zakaria, Nabi Yahya dan Ashabul Ukhdud yang mengalami siksaan dan genosida?
Bukankah saat 10.000 pasukan kafir Quraisy mengepung Madinah dan penghianatan Munafikin dan Yahudi saat perang Ahzab, justru para Sahabat mengatakan inilah yang telah dijanjikan Allah? Ini tengah dialami rakyat Palestina di Gaza Utara yang dikepung, digenosida, diusir, dan dilaparkan oleh 3 berigade, 15.000 pasukan, penjajah Zionis Israel dengan dukungan infrastruktur militer yang tercanggih.
Yang diharapkan oleh rakyat Palestina seperti harapan para ahli sihir yang disiksa oleh Firaun. Saat dunia dan PBB tak bisa menghentikan genosida. Saat Amerika, Inggris, Jerman dan Barat justru menjadi bagian pendukung genosida penjajah Zionis Israel, maka yang tersisa hanya bergantung kepada Allah. Apakah ini kelemahan?
Ternyata dalam kondisi terluka, seorang diri pejuang Palestina masih sempat menghancurkan tank tercanggih di dunia. Keberanian telah hadir. Kelak, saat penjajah Zionis Israel berhasil menghancurkan infrastruktur di Palestina, maka rakyat Palestina pun berhasil menghancurkan negara penjajah Zionis Israel dan lenyap dari muka bumi. Tanah Palestina tetap kokoh, seperti lembaran sejarah sebelumnya..
0 komentar: