Strategi Abu Ubaidah bin Zarrah yang Diterapkan Hamas dan Hizbullah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Penjajah Zionis Israel mengepung Gaza lebih dari setahun. Padahal targetnya hanya beberapa hari saja. Padahal sudah memanggil seluruh tentara reguler dan cadangan dari seluruh dunia hingga jumlahnya mencapai 500.000-650.000 pasukan. Padahal taktik ini pernah dilakukan untuk memukul balik pasukan Mesir dalam perang Yom Kippur 1973.
Penjajah Zionis Israel hampir sebulan melakukan pengepungan atas pengungsian Jabalia dengan strategi bumi hangus. Menghancurkan semua tempat pengungsian, sekolah, fasilitas PBB dan rumah sakit. Panjang Jabalia yang hanya 1,5 Km tidak bisa ditaklukan oleh 50.000 pasukan, ratusan tank dan dukungan angkatan udara yang massif.
Tentara penjajah Zionis Israel (IDF) telah mengerahkan lebih dari 50 ribu personel ke Lebanon Selatan. Meski begitu, IDF melaporkan tidak bisa menguasai satu desa pun. Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mencatat bahwa setelah sebulan operasi yang melibatkan lima divisi—tiga kali lipat kekuatan yang digunakan dalam perang 2006— Israel telah gagal mengamankan pijakan di perbatasan Lebanon.
Kolonel Jack Neriya, mantan penasihat Perdana Menteri pendudukan Israel Yitzhak Rabin, menyampaikan taktik Hizbullah. Neriya menjelaskan bahwa para pejuang sengaja membiarkan pasukan pendudukan Israel maju sebelum mempengaruhi mereka dalam penyergapan, yang menjadi tantangan signifikan bahkan bagi unit elit seperti Golani.
Neriya memperingatkan bahwa pendekatan ini dapat menyebabkan lebih banyak korban bagi pasukan Israel daripada dalam perang mana pun sejak akhir 1940-an.
Hamas dan Hizbullah membiarkan pasukan Penjajah Zionis Israel memasuki wilayahnya. Setelah masuk ke dalam, baru disergap dengan pertempuran yang rumit dan memotong jalur pasukan penolong. Strategi ini telah dilakukan oleh pasukan Muslimin saat membebaskan Masjidil Aqsha yang dipimpin oleh Abu Ubaidah bin Zarrah.
Dalam perjalanannya menuju Konstantinopel kepada tentaranya yang pernah ditawan oleh pasukan Muslimin, tetapi kemudian dibebaskan lagi. Heraklius bertanya, "Beritahukanlah kepadaku mengapa pasukan Muslimin bisa mengalahkan kita?"
Tentaranya menjawab, "Aku akan memberitahukanmu seolah-olah engkau benar-benar melihat mereka. Mereka adalah pejuang-pejuang hebat pada siang hari, tetapi mereka adalah pelaku ibadah pada malam hari."
"Mereka tidak makan, kecuali dengan bayar. Mereka tidak akan memasuki suatu negri, kecuali dengan membawa kedamaian. Mereka akan diam dalam menghadapi kaum mereka yang mereka perangi sampai mereka benar-benar mendatanginya."
Lalu Kaisar Heraklius berkata, "Jika engkau benar, niscaya mereka akan berhasil merebut kekuasaanku ini (hingga ke Konstantinopel)."
0 komentar: