Menonton yang Tercatat di Lauhul Mahfudz
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Menjalani hidup seperti menonton filem tentang diri sendiri. Menunggu kematian sambil menonton catatan Lauhul Mahfudz tentang diri sendiri. Namun, kita tidak tahu kapan filem ini berakhir.
Memutar memori masa lalu, seperti memutar kembali filem yang telah ditonton. Menyaksikan catatan Lauhul Mahfudz yang telah tertulis. Membuka tabir bagaimana Qalam diperintahkan untuk menulis takdir di alam semesta.
Menjalani hidup seperti menonton lembaran yang tertulis di Al-Qur'an. Semua Firman Allah sangat nyata. Semua Firman-Nya terjadi. Tak ada yang dongeng. Tak ada yang tidak benar.
Semua perjalanan diri sesuai yang tertulis di Al-Qur'an. Menang dan kalah. Kaya dan miskin. Bahagia dan sedih, seperti yang tertulis di Al-Qur'an. Seluruhnya tak bisa keluar dari garis yang tertulis di Al-Qur'an.
Lauhul Mahfudz menulis catatan semua ciptaan Allah di alam semesta. Dari debu hingga galaksi. Dari inti atom hingga matahari. Dari aliran air hingga kisaran angin. Dari virus dan bakteri hingga manusia. Sekarang, catatan Lauhul Mahfudz sedang kita saksikan.
Al-Qur'an adalah filosofi dari Lauhul Mahfudz. Al-Qur'an adalah prinsip dasar dari Lauhul Mahfudz yang dijelaskan untuk seluruh manusia dan alam.
Yang memahami hukum dan prinsip Al-Qur'an, lalu melaksanakannya, maka dia akan mengenggam dunia dan akhirat, mengenggam kekayaan dan kekuasaannya. Juga, menggengam hati, akal dan perasaan seluruh yang ada di kehidupan ini.
0 komentar: