Ketimpangan Pasukan Udara dan Darat Militer Penjajah Zionis
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Gaza sudah dikepung dari semua penjuru, laut, udara, dan darat. Tembok benteng yang tinggi, tebal, dan dalam telah dibangun. Tak ada yang bisa mendekati benteng tersebut. Karena dalam jarak 1-1,5 KM dari tembok dijadikan daerah tertutup militer. Ada yang bergerak akan langsung dibunuh dengan senapan otomatis.
Jadi, darimana datangnya serangan? Hanya dari udara saja. Iron Dome sebuah infrastruktur pertahanan udara telah dibangun bersama Amerika. Intelejen, infrastruktur dan teknologi pasukan udara menjadi yang tercanggih di dunia. Rasa aman telah tercipta sempurna. Tiba-tiba, infrastruktur militer yang tercanggih justru menjadi kesalahan militer penjajah Zionis Israel.
Rakyat Palestina menembus langit penjajah Zionis Israel dengan roket yang berharga jutaan. Penjajah Zionis mengintersepsi dengan misil Iron Dome yang harga satunya hingga milyaran rupiah. Itu keefektifannya hanya 90%. Itupun tak bisa menghalau serangan roket yang jumlahnya sangat banyak di saat bersamaan. Itu pun tak efektif yang kecepatannya supersonik dan drone berenergi listrik.
Kemenangan militer ternyata bukan dari infrastruktur udara dan intelejen. Ternyata dari kekuatan pasukan darat. Namun, pasukan darat selama ini justru "ditelantarkan". Kekalahan telak penjajah Zionis Israel justru di pasukan daratnya. Mengapa terjadi?
Sosiolog Nadav Haitsni, yang menulis di Israel Today, merujuk pada buku “Tentara Teknologi Tinggi dan Tentara Kavaleri”, yang menggambarkan distorsi yang dalam pada tentara Israel di generasi terakhirnya, dan bagaimana distorsi ini telah menciptakan dua tentara yang berbeda, “yang satu gemerlap dan banyak prestasi, dan yang lainnya terabaikan, tentara darat” .
“Kita tahu berita utama tentang pelaksanaan pertempuran darat, tetapi rinciannya mengejutkan dan masih sangat mengganggu. Apa yang kita sebut sebagai tentara darat telah surut menjadi tidak relevan, divisi infanteri, termasuk pasukan terjun payung dan Brigade Golani, lapis baja, artileri, dan teknik semuanya telah diabaikan, sementara angkatan udara, intelijen, dan unit-unit khusus telah dikembangkan dan berubah menjadi tentara yang digunakan hampir secara eksklusif.”
Membangun angkatan darat semakin sulit karena semakin sedikit sumber rekrutment tentara darat. Penyebabnya, migrasi balik, yang tidak nyaman menjadi pemukim illegal, penyintas trauma dan kelelahan perang terus bertambah dan mendera pemukim illegal Zionis Yahudi. Krisis politik dan ketidaksetaraan menanggung kewajiban berperang, semakin memperparah semangat untuk bertempur.
Pada sisi lain kebutuhan rekrutmen pasukan darat semakin banyak dan luas. Penyebabnya, front pertempuran semakin meluas, penjagaan di perbatasan harus lebih intensif agar peristiwa Badai Al-Aqsa tidak terjadi lagi, dan untuk memulihkan rasa damai dalam jangka panjang bagi para pemukim illegal Zionis Yahudi.
0 komentar: