Kekuatan Hebat yang Tak Berguna
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Hanya ketetapan Allah yang benar. Selain Allah, tak bisa memutuskan apa pun. Seandainya memiliki kekuatan yang paling besar dan kuat pun, maka kekuatan itu tak bisa menentukan sebuah keberhasilan.
Kekuatan tak bisa dijadikan penopang dan pelindung. Apa syarat sebuah kekuatan menjadi keberhasilan? Gunakan kekuatan untuk tidak mendustakan para Nabi dan Rasul. Gunakan kekuatan untuk membersamai perjuangan bersama Nabi dan Rasul-Nya.
Manusia sangat sering terperosok dengan mengandalkan kekuatan. Kekuatan menjadi tuhan penentu takdir. Kekuatan menjadi barometer sukses atau gagal. Padahal barometernya adalah apakah bersama para Nabi dan Rasul-Nya?
Untuk menjelaskan prinsip ini, Allah mengkisahkan liku-liku Nabi Musa dan Harun yang dimusuhi oleh Fir'aun, Haman dan Qarun. Allah memaparkan nya di surat Ghafir.
Dan Allah memutuskan dengan kebenaran. Sedang mereka yang disembah selain-Nya tidak mampu memutuskan dengan sesuatu apa pun. Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Melihat. (Ghafir: 20)
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di bumi, lalu memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan (lebih banyak) peninggalan-peninggalan (peradaban)nya di bumi, tetapi Allah mengazab mereka karena dosa-dosanya. Dan tidak akan ada sesuatu pun yang melindungi mereka dari (azab) Allah. (Ghafir: 21)
Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya rasul-rasul telah datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata lalu mereka ingkar; maka Allah mengazab mereka. Sungguh, Dia Mahakuat, Mahakeras hukuman-Nya. (Ghafir: 22)
Dan sungguh, Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata, (Ghafir: 23)
kepada Fir'aun, Haman dan Karun; lalu mereka berkata, "(Musa) itu seorang pesihir dan pendusta." (Ghafir: 24)
0 komentar: