Kehancuran Penjajah Zionis Israel Seperti Kehancuran Pemukiman Perancis di Aljazair
Salah satu literatur yang meramalkan kehancuran Israel adalah ensiklopedi “ Al-Yahud wa al-Yahudiyah wa ash-Shuhyuniyah (Yahudi, Yahudiyah dan Zionisme).
Ensiklopedia ini diklasifikasikan sebagai salah satu ensiklopedia Arab terpenting abad ke-20 yang ditulis oleh Dr Abdel-Wahab El-Mesiri. Dia telah menghabiskan hampir seperempat abad menyusun buku tersebut.
El-Mesiri adalah intelektual Arab-Islam dan guru besar di Universitas Ain Shams di Kairo Mesir. Dia memperoleh gelar master pada tahun 1964 (dari Universitas Columbia), kemudian gelar doktor pada tahun 1969 dari Universitas Rutgers di New Jersey, Amerika Serikat.
Selain itu, El-Mesiri juga membandingkan antara Israel dan daerah kantong organisasi serupa seperti kerajaan Tentara Salib, pemukiman Prancis di Aljazair, negara apartheid di Afrika Selatan, yang ditakdirkan terpecah-pecah dan lenyap. Bagaimana prilaku Pemukiman Prancis di Aljazair?
Sejarah banyak mengisahkan tentang kejahatan mengerikan, selain penjarahan, yang dilakukan pihak kolonial Prancis di Aljazair selama 132 tahun penjajahan negara Eropa itu antara tahun 1830 dan 1962.
Sedikitnya lima juta orang terbunuh dan ratusan ribu lainnya terluka selama perjuangan kemerdekaan.
Kejahatan lainnya termasuk penyiksaan, pembunuhan, pengusiran penduduk asli, pengingkaran hak-hak paling dasar, uji coba nuklir, penyitaan tanah pertanian yang subur, dan penjarahan kekayaan serta sumber daya negara Afrika Utara yang tidak diketahui secara luas.
Prancis membutuhkan waktu sekitar 70 tahun untuk sepenuhnya mengendalikan Aljazair sejak diduduki pada 5 Juli 1830.
Rakyat Aljazair baru memperoleh kemerdekaannya dari Prancis pada tahun 1962, setelah melakukan perang pembebasan yang ganas antara tahun 1954 dan 1962 yang merenggut nyawa sekitar 1,5 juta warga Aljazair.
Sejarawan Aljazair percaya tanah mereka terus memberi makan ekonomi Prancis dengan minyaknya (ditemukan pada 1956), emas, besi, batu bara, dan berbagai mineral.
Berbicara kepada Anadolu Agency, Issa Ben Akoun, seorang profesor sejarah Aljazair di Universitas Aljir, mengatakan wakaf Islam termasuk di antara warisan Aljazair yang dijarah oleh otoritas kolonial Prancis menyusul keputusan yang mereka keluarkan pada tanggal 23 Maret 1843 untuk menyita wakaf Islam di seluruh Aljazair.
Menurut Dominik J Schaller dalam artikelnya di The Oxford Handbook of Genocide Studies (2010), metode yang digunakan untuk menegakkan hegemoni Prancis di sana mencapai proporsi genosida. Berikut ini beberapa perlakuan kejam Prancis selama menjajah Aljazair:
Aljazair dijajah Prancis selama 132 tahun dan merdeka pada tahun 1962 setelah perang berdarah selama tujuh tahun yang menewaskan satu juta orang Aljazair menurut pemerintah Aljazair. Terjadilah pembiaran kelaparan, dan wabah penyakit.
Pada tahun 1830, Bertrand Clauzel ditunjuk sebagai kepala misi invasi Aljazair. Untuk menambah kekuatan tempur pasukannya, Clauzel pun merekrut orang-orang lokal utama dari suku-suku Berber yang menghuni daerah pegunungande mimen jadi tentara sewaan.
Ia mengawali upaya Prancis dalam menjadikan Aljazair sebagai wilayah koloni yang produktif. Sementara itu, masyarakat setempat menderita karena tanah dan hasil panennya dirampas, para pejabat kolonial mulai melakukan korupsi.
Dalam penjajahan ini, rezim kolonial Prancis merusak kebudayaan tradisional Muslim Aljazair yang telah ada sejak masuknya Islam di Afrika Utara. Muslim Aljazair saat itu tidak bisa mengadakan pertemuan publik, membawa senjata api, atau meninggalkan rumah atau desa mereka tanpa izin.
Untuk bisa beraktivitas secara normal, warga Aljazair harus menjadi warga negara Prancis dengan hak penuh dan harus meninggalkan ajaran Islam. Badan Amal Islam dianggap sebagai milik pemerintah dan disita.
Prancis juga menganggap sekolah Alquran tradisional terancam sehingga ditutup. Mereka mengganti sekolah berbasis Islam menjadi sekolah Prancis dengan sistem pembelajaran berbahasa Prancis dan mengajarkan tentang Kebudayaan Prancis.
Bahasa Arab juga diusahakan dihapus sebagai bahasa resmi yang digunakan masyarakat Berber. Warga Aljazair diperintahkan menggunakan bahasa Prancis dalam kehidupan sehari-hari.
0 komentar: