Gaza yang Teguh pada Janji Allah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Hizbullah dan Penjajah Zionis Israel telah melakukan gencatan senjata. Gencatan senjata ini mengharuskan Hizbullah menarik diri ke utara. Dan perbatasan, diawasi oleh pasukan Lebanon. Dalam gencatan senjata itu, sama sekali tidak memuat klausul tentang penyelamatan Gaza. Gaza kembali sendirian.
Gaza terus dikeroyok oleh Amerika dan Barat. Gaza terus tak dipedulikan oleh negara-negara Islam dan Arab. Bagaimana dengan hasil KTT Luar Biasa OKI? Sejak dahulu, hanya macan kertas. Sejak dulu, hanya ucapan kecaman saja. Padahal, para penguasanya silih berganti berkuasa. Karakter penguasanya tak pernah berubah.
Memang sudah takdir Allah. Hanya rakyat Palestina yang sanggup menanggung resiko perjuangan. Hanya rakyat Palestina yang berani melakukan pengorbanan yang paling terberat dan tersulit hingga seluruhnya musnah. Hanya disekitar Baitul Maqdis yang mampu mengemban amanah ini. Bumi Palestina dan rakyatnya memang menjadi tuan rumah di surga.
Sangat benar sabda Rasulullah saw. Bahwa yang menghancurkan muslimin adalah cinta dunia dan takut mati. Bermegah-megah dan berbangga-bangga atas capaian dunia. Bersenang-senang dan bermewah-mewahan.
Hanya diberi kesulitan dan penderitaan sedikit saja sudah mengeluh. Baru dibumihanguskan tanah dan bangunannya sudah melemah. Baru dihancurkan kebutuhan dasarnya sudah menyerah. Padahal kehancuran Penjajah Zionis Israel tinggal sebentar lagi bila terus istiqamah berjihad.
Rakyat Palestina sudah mencontoh bagaimana agar bangkit dan membangun peradaban. Rakyat Palestina telah memberikan teladan kepada seluruh muslimin tentang pengorbanan dan kesungguhan. Terus berjuang walaupun sendirian. Tetap teguh melakukan perlawanan, walaupun yang dihadapi adalah adi daya dunia.
Hanya janji Allah yang menjadi pegangan. Tak memghiraukan situasi dan kondisi. Tak terpengaruh dengan hiruk pikuk yang ada. Terus melangkah dengan meyakini janji-janji Allah. Itulah keteguhan mukmin yang menghujam pada rakyat Palestina.
0 komentar: