Einstein dari 1938-1952 Menolak Negara Penjajah Zionis Israel
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
1938
"Saya lebih suka melihat kesepakatan yang masuk akal dengan orang Arab atas dasar hidup bersama dalam damai daripada pembentukan negara Yahudi,” katanya dalam sebuah pidato tentang bahaya Zionis pada 1938.
1946
Fisikawan genius ini, didukung oleh beberapa intelektual Yahudi terkenal lainnya, sudah menemukan kekurangan dan garis kesalahan pada tahun 1946 ketika dia berpidato di depan Komite Penyelidikan Anglo-Amerika mengenai isu Palestina. Dia tidak mengerti mengapa Negara Israel dibutuhkan. “Saya yakin itu buruk,” katanya.
April 1948
Pada 1948 usai pembantaian orang Arab di Deir Yassin, Palestina oleh teroris Stern Gang atau Lohamei Herut Yisrael (LEHI), yang hendak mendirikan penjajahan Zionis Israel di atas tanah Palestina. Albert Einstein justru menentangnya dengan mengeluarkan pernyataan menohok.
Suratnya yang bertanggal 10 April 1948 berbunyi:
"Ketika bencana nyata dan terakhir menimpa kita di Palestina, yang bertanggung jawab adalah Inggris dan organisasi teroris yang dibangun dari barisan kita sendiri."
"Saya tidak ingin melihat siapa pun yang terkait dengan orang-orang yang tersesat dan kriminal itu. Hormat saya, Albert Einstein,”
4 Desember 1948
Tak hanya itu, pada 4 Desember 1948 bersama beberapa tokoh intelektual Yahudi, termasuk Albert Einstein dan Hannah Arendt—pemikir politik—menandatangani pernyataan di New York Times.
Mereka memperingatkan bahwa Herut (partai pembebasan) Israel memiliki kemiripan dengan partai Nazi dalam organisasi, metode, filosofi politik, dan fasis.
Menurut mereka, kedatangan Manachem Begin, pendiri Herut, ke Amerika Serikat merupakan hal yang "jelas diperhitungkan untuk memberi kesan dukungan Amerika kepada partainya," menjelang pemilu di Israel pertama pasca Mandat Britania berakhir.
1952
Albert Einstein juga pernah ditawari untuk menjabat sebagai Presiden Israel kedua saat Presiden Pertama Israel, Chaim Weizmann meninggal pada 1952.
“Saya sangat tersentuh oleh tawaran dari Negara Israel kami, dan sekaligus sedih dan malu karena saya tidak dapat menerimanya,” katanya.
0 komentar: