Doa Pemuda Musa Selama Pelarian ke Negri Madyan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Bagaimana mengukur beratnya liku-liku kehidupan seseorang? Bagaimana membongkar suasana kejiwaannya? Bagaimana mengetahui keteguhan dan ketegaran mentalnya? Bagaimana mengetahui harapan, mindset dan solusinya saat situasi genting dihadapi seseorang? Perhatikan doa-doa yang dipanjatkannya.
Allah memaparkan seluruh suasana yang dialami oleh pemuda Musa saat dikejar pasukan Firaun melalui doa-doa yang dipanjatkan pemuda Musa. Dari doa-doa inilah, setiap generasi belajar mengelola gejolak hati, akal, jiwa, perasaan, dan pemikiran yang bergolak saat dihempas oleh tantangan kehidupan, sehingga keputusan dan tindakannya tepat, tidak menyimpang dan merusak masa depannya.
Allah memaparkan semuanya dengan sangat indah, menyentuh seluruh bagian jiwa dan raga manusia dalam surat Al-Qasas.
"Dan dia (Musa) masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka dia mendapati di dalam kota itu dua orang laki-laki sedang berkelahi; yang seorang dari kaumnya (Bani Israil) dan yang seorang (lagi) dari pihak musuhnya (kaum Fir'aun)."
"Orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk (mengalahkan) orang yang dari pihak musuhnya, lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Dia (Musa) berkata, "Ini adalah perbuatan setan. Sungguh, dia (setan itu) adalah musuh yang jelas berkeliaran." (Al-Qasas: 15)
"Dia (Musa) berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku." Maka Dia (Allah) mengampuninya. Sungguh Allah, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." (Al-Qasas: 16)
"Dia (Musa) berkata, "Ya Tuhanku! Demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, maka aku tidak akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa." (Al-Qasas: 17)
"Dan seorang laki-laki datang berkemah dari ujung kota seraya berkata, "Wahai Musa! Sesungguhnya para pembesar negeri sedang berunding tentangmu untuk membunuhmu, maka keluarlah (dari kota ini), sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasihat kepadamu." (Al-Qasas: 20)
"Maka keluarlah dia (Musa) dari kota itu dengan rasa takut, waspada (kalau ada yang menyusul atau menangkapnya), dia berdoa, "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu." (Al-Qasas: 21)
"Dan ketika dia menuju ke arah negeri madyan dia berdoa lagi, "Mudah-mudahan Tuhanku menunjuki aku ke jalan yang benar." (Al-Qasas: 22)
Pemuda Musa memenuhi perjalanannya selama pengejaran oleh pasukan Firaun dengan doa-doanya. Doa memang senjata bagi mukmin.
0 komentar: