Dampak Veto Amerika di Dewan Keamanan PBB
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Perjuangan Palestina melalui lembaga dunia resmi seperti sudah usai. Perjuangan melalui menyadarkan para penguasa pun sudah usai. Solusinya hanya melalui perlawanan hingga tetes darah penghabisan.
Bukankah mediasi gencatan senjata sudah dilakukan? Bukankah Penjajah Zionis Israel sudah dinyatakan sebagai pelaku genosida? Bukankah Netanyahu sudah dinyatakan sebagai penjahat perang dan diperintahkan untuk ditangkap? Mengapa semuanya terdiam?
Masyarakat dunia sudah menyatakan dukungannya terhadap perjuangan dan kemerdekaan Palestina. PBB pun sudah menyatakan bahwa telah terjadi genosida di Palestina. Mengapa semuanya terdiam?
Sepertinya, penjajah Zionis Israel akan hancur oleh dirinya sendiri. Hancur oleh perbuatannya sendiri. Seperti orang yang melakukan bunuh diri. Menyayat tubuhnya sendiri. Menyayat seluruh bagian tubuhnya sendiri. Darahnya keluar dari setiap sayatan hingga kehabisan darah. Proses ini membuatnya hancur secara totalitas tanpa memiliki kekuatan lagi.
Sepertinya, kehancuran Penjajah Zionis Israel tidak perlu campur dari umat dan bangsa lain. Agar, Palestina tidak memiliki hutang budi. Agar harga dirinya tetap kokoh di hadapan penguasa, bangsa dan negara di dunia. Palestina hadir bukan sebagai pengemis.
Agar umat Islam tidak memiliki hutang budi pada umat dan peradaban lain. Sebab, umat Islam adalah saksi bagi peradaban dan umat lain. Umat Islam adalah tertinggi dibandingkan umat dan peradaban lain.
Para Nabi dan Rasul. Para wali-wali Allah tidak pernah meminta bantuan pada manusia. Nabi Ibrahim menghadapi Namrudz. Nabi Musa menghadapi Firaun. Nabi Yahya dan Isa menghadapi Romawi. Apakah meminta belas kasihan pada manusia? Semua musuhnya hancur oleh para tentara Allah, bukan bala bantuan manusia.
0 komentar: