Surat Maryam, Rangkuman Kisah Golongan yang Diberi Nikmat
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Surat Maryam dimulai dengan kisah Nabi Zakaria yang selalu optimis akan kebaikan Allah. Apa tandanya? Tidak pernah lelah untuk berdoa. Ketidakberdayaanya, kelemahannya dan ketidakadaanya sumber daya, tak menyurutkan optimismenya kepada Allah.
Keoptimisan ini membuat semuanya menjadi terwujud. Allah menganugerahkannya seorang anak yang bernama Yahya yang memiliki karakter bertakwa, berpegang teguh pada kitab Allah, dilimpahkan hikmah, memiliki kasih sayang, berbakti pada orang tua, bersih dari dosa, tidak sombong dan durhaka. Semua sifat ini terdapat pula pada saudaranya Siti Maryam dan Nabi Isa.
Siti Maryam seorang wanita yang suci yang memfokuskan beribadah di Masjidil Aqsha. Teguh atas ejekan dan permusuhan dari kaumnya. Seperti keteguhan Nabi Nuh dan keteguhan Nabi Ibrahim terhadap ayahnya.
Nabi Ibrahim tak pernah lelah menyadarkan bapaknya untuk bertauhid. Mengungkapkan argumentasinya dengan lembut, penuh kasih sayang dan logis.
Nabi Ishak dan Yakub dianugerahi buah tutur kata yang baik dan mulia. Nabi Musa dan Harun menjadi sosok yang terpilih.
Nabi Ismail selalu menepati janjinya, memerintahkan keluarganya shalat dan menunaikan zakat. Nabi Idris menjadi sosok yang mencintai kebenaran.
Lalu Allah merangkum kisah-kisah tersebut pada surat Maryam ayat 58,
"Merekalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu dari (golongan) para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil (Yakub) dan dari orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis."
0 komentar: