Rumus Matematika Takdir
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Mengapa manusia bisa membuat rumus dari alam semesta dan peristiwa? Mengapa ada rumus dalam ilmu pengetahuan dan sosial? Mengapa ada rumus matematika, fisika, kimia, dan ekonomi? Tandanya, semuanya tertata dan terpola. Tidak ada yang acak, tidak ada yang tidak terstruktur.
Ada teori peluang dalam matematika dari permainan dadu. Bukankah dadu dilempar dengan acak tanpa tahu apa yang keluar? Ada teori matematika dalam permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi. Bukankah kebutuhan dan keinginan manusia terbesit di hati?
Mengapa terdapat rumus permintaan normal dan seasonal? Mengapa terdapat rumus permintaan barang? Mengapa ada teori proyeksi, estimasi, prediksi dan ramalan? Sebab semuanya terpola dan terukur. Bukankah Allah menciptakan dengan keteraturan dengan ukuran tertentu?
Bentuk awan terpola. Arah angin terpola. Panasnya sinar matahari terpola. Sehingga manusia bisa memprediksi iklim dan cuaca. Pergerakan matahari terpola sehingga bisa menentukan kalender Masehi. Gerakan bulan terpola sehingga bisa menentukan kalender Hijriyah.
Bintang-bintang di langit, apakah acak? Mengapa manusia bisa membaca rasi bintang yang memberikan petunjuk akan sesuatu, seperti musim? Gerakan ombak di lautan apakah acak? Mengapa manusia bisa memprediksi tsunami atau tidak?
Allah itu Mahamenepati janji-Nya. Allah menciptakan alam semesta dengan tujuan yang benar. Tidak ada yang sia-sia dalam kehidupan ini. Maka, seluruh yang ada di alam semesta dalam sistem yang teratur.
Allah menuliskan takdir dengan Pena-Nya. Ditulis di Lauhul Mahfudz. Apa maknanya? Semuanya atas ilmu Allah. Semuanya terrencana sempurna. Dokumentasi atas blue print kehidupan atau takdir, bertanda semuanya dalam rumus yang tetap dan pasti.
0 komentar: