Penjajah Israel, Bisakah Jadi Negara Maju Kembali?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Penjajah Israel terus memborbardir Lebanon setelah Gaza. Setelah itu, sesekali memborbardir Suriah dan Yaman. Bahkan, sudah ada isu untuk menyerang Yordania. Target Penjajah Israel, membumihanguskan seluruh kekuatan yang bisa menghalangi kepentingannya.
Membumihanguskan semua musuh dan yang berpotensi sebagai musuh. Secara logika, sangat cemerlang strateginya. Namun, apakah bisa sesempurna itu pencapaiannya? Firaun telah melakukannya, namun gagal. Bahkan dirinya sendiri yang hancur. Namun, penjajah Israel ingin mengulangi kehancuran Firaun.
Serangga lemah yang dianggap menggagalkan hasil panen pun, walau dibasmi dengan pestisida yang mematikan sekalipun akan mendorong evolusi yang menghasilkan kekebalan baru untuk melawan ganasnya pestisida tersebut. Bila ini diterapkan pada manusia?
Penjajah Israel telah melakukannya pada 1948, pada saat rakyat Palestina yang lemah, dibunuh dan diusir secara berutal dan kejam dari tanah mereka. Namun, beberapa puluh tahun kemudian berevolusi menjadi gerakan Intifadah dan sekarang semakin kuat menjadi Hamas.
Bila penjajah Israel melakukannya pada seluruh wilayahnya pendudukannya, mereka pun akan berevolusi menjadi Hamas baru. Dalam kondisi ketidakamanan ini, apakah bisa membangun kembali sebuah negri?
Syarat sebuah negara bisa membangun adalah damai. Damai menciptakan keleluasaan berusaha dan berkarya, keamanan berinvestasi dengan resiko yang terukur. Namun, bagaimana bila situasinya terus berperang?
Adakah negara yang kemakmuran yang membaik saat perang dunia satu dan dua? Pasca perdamaian, justru bermunculan negara-negara yang makmur. Namun, seperti penjajah Israel memilih jalan lain. Mereka terus menuruti nafsu berperangnya karena merasa hebat dengan infrastruktur militer dan bantuan dari Amerika.
0 komentar: