Pembebasan Al-Aqsha Hanya Oleh Para Penegak Shalat Malam
Ketika tentara Salib berhasil menguasai Masjidil Aqsha, orang-orang muslim pergi berziarah ke Al-Aqsha. Lalu, mereka mendengar percakapan di antara tentara Salib tentang beragam kemenangan pasukan muslimin yang dipimpin oleh Nurudin Zanky, gurunya Shalahuddin Al-Ayubi, atas tentara salib.
Mereka, tentara salib, berkata, "Sesungguhnya, Nurudin Zanky, memiliki rahasia di sisi Allah. Dia tidak berhasil merebut kekuasaan dan mengalahkan kita dengar jumlah pasukannya. Dia justru berhasil memenangi peperangan dengan doa dan Shalat Malam."
"Nurudin Zanky adalah sosok yang selalu mengerjakan shalat malam dan memanjakan doanya kepada Allah. Allah pun mengabulkan segala doa dan pengharapannya, dan karena itu dia bisa mengalahkan kita."
Bayangkan bagaimana tentara salib bisa mengetahui hakikat ini, sedangkan kebanyakan Muslimin sekarang ini melupakannya? Maka, bersungguh-sungguhlah mengharapkan kemuliaan dan kemenangan dengan taat kepada Allah.
Qadhi Bahaudin berkisah, "Adalah Shalahuddin Al-Ayubi apabila mendengar tentara salib telah mendekati pasukan muslimin, dan waktu perang akan segera dimulai, maka pada malam harinya dia akan begadang sambil berfikir mengenai urusan muslimin."
"Dia bersujud seraya berdoa, "Ya Rabb, sungguh aku sudah tak memiliki harta apa pun lagi untuk membela agama-Mu. Tidak ada yang tersisa dariku kecuali mengharap kepada-Mu, berpegang kepada tali agama-Mu, dan bersandar pada keutamaan-Mu. Cukup bagiku Engkau sebaik-baiknya pelindung."
Qadhi Bahauddin melanjutkan kisahnya, "Aku melihatnya bersujud, sedangkan air matanya terus mengalir pada jenggot dan kumisnya. Dalam sujudnya itu, aku tidak bisa mendengar lagi apa yang dia ucapkan. Dia tidak melewati hari tersebut, kecuali datang kepadanya tentang kemenangan pasukan muslimin atas tentara salib."
Sumber:
Abu Al-Qa'qa Muhammad ibnu Shalih, Mudahnya Shalat Malam, Mizania
0 komentar: