Munculnya Faksi Perlawanan di Palestina dan Sekitar Wilayah Pendudukan penjajah Israel
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Palestina, dipimpin oleh Otoritas Palestina, sebuah negara tanpa angkatan perang. Anggaran negaranya menanti uluran tangan transferan pajak yang dikumpulkan oleh penjajah Israel dari rakyat Palestina. Bila penjajah Israel tidak membagikannya, operasional Otoritas Palestina tidak berjalan.
Otoritas Palestina menjalankan operasionalnya pun mengandalkan bantuan dari Amerika. Mau mengikuti kemauan Amerika, maka dana tersebut dikucurkan. Maka di Tepi Barat, Otoritas Palestina dan penjajah Israel bekerjasama menangkapi para pemuda yang melakukan perlawanan terhadap penjajah Israel.
Lebanon memiliki penguasa. Namun, pemerintahannya tidak memiliki angkatan perang yang kuat. Saat negaranya dibombardir oleh penjajah Israel, yang bisa dilakukan hanya kecaman saja.
Di Yordania, penguasanya pun mengandalkan bantuan dari Amerika. Maka, wajar bila serangan dari Iran ke wilayah jajahan Israel dihalau oleh penguasa Yordania, walaupun rakyatnya menentang kebijakan tersebut.
Di Mesir, negaranya menjadi negara penerima bantuan terbesar dari Amerika. Juga, menjadi kolaborator penjajah Israel dalam menjajah Palestina. Saat seperti ini, adakah penguasa yang bisa diandalkan untuk melawan penjajah Israel?
Munculnya beragam faksi perlawanan, karena peran negara dalam melindungi rakyat dan tanah airnya telah tidak ada. Saat kesadaran kolektif muncul, bagaimana cara menyalurkannya?
Caranya hanya dengan membangun faksi perlawanan. Membangun infrastruktur militer mandiri. Membangun jaringan kekuasaan sendiri. Membina generasinya sendiri. Semuanya demi mengusir penjajah Israel dari Palestina.
0 komentar: