Manusia tak bersyukur
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Karakter manusia itu tidak bersyukur. Dilimpahkan kenikmatan tak terhingga pun, tetap tidak bersyukur. Andai, di dunia seperti di surga pun, tetap tidak bersyukur. Yang bersyukur itu sangat sedikit.
Para Nabi dan Rasul sangat ingin memberikan kebaikan yang besar kepada kaumnya. Apakah umatnya peduli dan menyambutnya? Hanya segolongan kecil saja yang bersyukur.
Mengapa para pembaharu terkucilkan? Mengapa yang berjuang ikhlas untuk negrinya tidak disambut dengan gegap gempita? Memang seperti itulah manusia.
Ketidaksyukuran manusia adalah ujian, ikhlaskah? Istiqamahkah? Berfikir positifkah? Memahami liku-liku kehidupankah?
Bila masih ada sakit hati pada manusia, berarti tidak memahami karakter manusia. Bila masih ada kecewa pada manusia, berarti belum bisa mencontoh akhlak Allah dan para Rasul terhadap kedurhakaan manusia.
Allah tak pernah berhenti mencurahkan rezeki dan petunjuk. Allah tak pernah berhenti mengutus para Nabi dan pewaris para Nabi. Para Nabi dan Rasul tetap berdakwah dan mendidik umatnya. Tak ada langkah yang terhenti.
Saat sumberdaya terbatas, apa yang harus diprioritaskan? Berinteraksilah dengan yang keutamaannya lebih besar, yaitu keturunan, kerabat dekat dan tetangga.
0 komentar: