Lebanon, Wajah Melemahnya Militer Israel?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Lebanon merupakan tujuan utama pengungsi Palestina setelah berdirinya Negara Israel pada 1948. Para pengungsi tersebut mencakup berbagai milisi Palestina, termasuk PLO. Milisi-milisi tersebut menyerang Israel dari Lebanon untuk membela tanah airnya Palestina, sehingga negara itu terseret ke dalam konflik.
Israel menginvasi Lebanon untuk pertama kalinya pada 1978 sebagai respons atas serangan kelompok paramiliter Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang berjuang bagi kemerdekaan Palestina.
Operasi Israel yang paling besar di Lebanon terjadi pada 1982, saat Perang Saudara Lebanon. Ribuan tentara Israel beserta ratusan tank dan kendaraan lapis baja melintasi perbatasan untuk memukul mundur milisi PLO, yang terus menyerang Israel dari Lebanon yang terus berjuang bagi kemerdekaan Palestina. Dalam waktu sepekan, penjajah Israel bisa menguasai seluruh Lebanon.
Invasi Israel pada 1982 berhasil menggusur PLO, yang memindahkan kantor pusatnya dari Lebanon ke Tunisia. Namun setelah itu, kelompok paramiliter Hizbullah dibentuk. Kelompok itu menganggap Israel sebagai musuh dan berusaha menyerangnya.
Pada April 1996, pasukan Israel menyerang Hizbullah untuk pertama kalinya, sebagai respons atas serangan roket oleh kelompok tersebut. Invasi tersebut berlangsung lebih dari dua pekan.
Pada Juli 2006, Hizbullah membombardir kota-kota Israel yang kemudian disusul dengan serangan darat ke wilayah Israel. Sejumlah anggota Hizbullah menyerang dua kendaraan militer, menewaskan delapan tentara dan menyandera dua serdadu lainnya.
Israel merespons dengan melakukan serangan udara besar-besaran dan tembakan artileri ke berbagai wilayah Lebanon. Israel juga memblokade wilayah udara dan laut Lebamon, serta invasi darat ke Lebanon selatan.
Dalam perang ini, bisa dikatakan penjajah Israel mengalami kekalahan karena tujuan perangnya tidak tercapai karena tidak bisa melemahkan Hizbullah seperti keberhasilannya menyingkirkan PLO dari Lebanon
Bagaimana dengan agresi di September 2024? Memang berhasil membunuh para petinggi Hizbullah, namun gerakan militernya tertahan di hari pertama agresinya. Puluhan tentara penjajah Israel terjebak dalam kubangan jebakan Hizbullah. Ini tanda terus melemahnya kekuatan penjajah Israel? Kelemahannya mulai terlihat sejak invasi 1996.
0 komentar: