Ketidakberdayaan Para Nabi dan Rasul-Nya
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Surat Al-Anbiya berkisah tentang para nabi dan rasul. Uniknya, yang dipaparkan justru ketidakberdayaanya para nabi dan rasul. Yang ditegaskan, justru Kehendak-Nya pada para nabi dan Rasul-Nya.
Yang menyelamatkan Nabi Ibrahim saat dibakar adalah Allah. Yang membimbingnya ke Syam adalah Allah. Yang menganugerahkan Ishak dan Yakub serta menjadikannya orang shaleh adalah Allah. Lalu, menjadikannya sebagai pemimpin yang memberikan petunjuk, juga Allah.
Begitu pun pada Nabi Luth. Yang memberikan ilmu dan hikmah. Yang menyelamatkannya dari azab, lalu dipindahkan ke wilayah baru. Digolongkannya sebagai orang shaleh dan dirahmati adalah Allah.
Begitupun Nabi Nuh, Allah yang memperkenan doa dan menyelamatkan dari banjir. Allah yang membongkar kejahatan yang tersembunyi. Semuanya Allah yang berperan.
Surat Al-Anbiya menggambarkan bahwa seluruh perjalanan para Nabi dan Rasul merupakan rekayasa Allah. Tak ada kekuatan sedikit pun bagi para Nabi dan Rasul. Para Nabi dan Rasul hanya fokus pada menyampaikan wahyu saja. Setelah itu, Allah yang mendesain kehidupannya.
Berikut uraiannya dalam penggalan Surat Al-Anbiya ayat 68-77, yang menceritakan perjalanan para Nabi dan Rasul,
1. Nabi Ibrahim dan Luth
Mereka berkata, "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak berbuat." (Al-Anbiya: 68)
Kami (Allah) berfirman, "Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim," (Al-Anbiya: 69)
dan mereka bermaksud berbuat jahat terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka orang-orang yang paling rugi. (Al-Anbiya: 70)
Dan Kamikan selamat dia (Ibrahim) dan Luá¹ ke suatu negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam. (Al-Anbiya: 71)
Dan Kami menganugerahkan kepadanya (Ibrahim) Ishak dan Yakub sebagai suatu anugerah. Dan masing-masing Kami jadikan orang yang saleh. (Al-Anbiya: 72)
Dan Kami menjadikan mereka sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk perintah dengan Kami, dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah. (Al-Anbiya : 73)
Dan kepada Luá¹, Kami berikan hikmah dan ilmu, dan Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang melakukan perbuatan keji. Sungguh, orang-orang mereka yang jahat lagi fasik, (Al-Anbiya: 74)
dan Kami masukkan dia ke dalam rahmat Kami; sebenarnya dia termasuk golongan orang yang saleh. (Al-Anbiya: 75)
2. Nabi Nuh
Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu, ketika dia berdoa. Kami perkenankan (doa)nya, lalu Kami selamatkan dia bersama pengikutnya dari bencana yang besar. (Al-Anbiya: 76)
Dan Kami membantunya dari orang-orang yang telah menyampaikan ayat-ayat Kami. Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang jahat, maka Kami menenggelamkan mereka semuanya. (Al-Anbiya: 77)
Nabi Ibrahim dan Nabi Nuh tergolong Ulul Azmi. Nabi yang tegar dan teguh dalam menghadapi persoalan. Semuanya karena anugerah dari Allah.
0 komentar: