Amerika yang Terus Terjepit dalam Membantu Penjajah Israel
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Kurangnya rudal pertahanan udara yang dialami Penjajah Israel membuat Washington terjun langsung membantu genosida Yahudi tersebut dalam mengatasi masalah ini, khususnya melalui janjinya untuk mengirim sistem rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).
Sebelumnya Amerika hanya menjadi pemasok infrastruktur, teknologi dan dana militer, namun akhirnya harus terjun langsung dengan mengirimkan pasukannya untuk membantu Penjajah Israel. Terjadi perubahan peran yang sangat signifikan bila dibandingkan perang sebelumnya. Dimana Amerika terjun langsung membantu Penjajah Israel sejak awal perang dengan kekuatan penuh . Seperti dalam perang 6 hari Arab-Penjajah Israel dan Yom Koffur.
Sekarang, Amerika tidak sebebas dulu dalam membantu Penjajah Israel lagi. Pertama, Penjajah Israel telah diputuskan oleh Mahkamah Internasional telah melakukan genosida dan sebagian penjahat perang.
Kedua, Majelis Umum PBB telah mengeluarkan resolusi agar Penjajah Israel meninggalkan wilayah jajahannya di Palestina. Ketiga, sebagian besar anggota PBB mendukung Palestina merdeka dan banyak negara yang telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Penjajah Israel.
Keempat, opini dunia sudah berubah, Penjajah Israel telah terkucil dan dikucilkan. Kelima, Amerika menodai langkahnya yang mendorong gencatan senjata, padahal yang disetujui oleh Hamas adalah yang diprakarsai oleh Amerika sendiri.
Keenam, Amerika bukan lagi satu-satunya yang menjadi pemasok infrastruktur dan teknologi militer. Faksi-faksi perlawanan pun sudah bisa membuatnya sendiri. Juga beberapa negara yang bersebrangan dengan Amerika.
Ketujuh, Penjajah Israel yang memulai agresi darat yang kejam dan bengis. Tidak saja membunuh para pemimpinnya juga membunuh dan menghancurkan semuanya.
Ditambah lagi, sejak 7 Oktober 2023 membuka mata dunia, bahwa infrastruktur militer yang dibangun oleh penjajah Israel, Amerika dan Barat untuk melindungi Penjajah Israel ternyata sangat mudah ditembus dengan teknologi sederhana. Sekarang, Hizbullah dan Iran sudah ikut membuktikannya.
0 komentar: