basmalah Pictures, Images and Photos
Oktober 2024 - Our Islamic Story

Choose your Language

Membuka Pintu-Pintu Kemenangan  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Ada yang unik dari perjalanan Muslimin. Janji kemenangan telah diber...

Membuka Pintu-Pintu Kemenangan 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Ada yang unik dari perjalanan Muslimin. Janji kemenangan telah diberitakan oleh Allah dan Rasulnya walaupun belum dilakukan. Kemenangannya sudah pasti, walaupun niat belum dideklarasikan. Apakah meyakini?

Para Sahabat menceritakan pada generasi setelahnya. Bagaimana Janji kemenangan itu nyata. Bahkan, Rasulullah saw sudah menjelaskan peristiwa secara detail saat kemenangan itu diraih. 

Ingat perang Badar?  Rasulullah saw telah menjelaskan siapa saja dari pihak Kafir Quraisy yang terbunuh. Nama-namanya dipaparkan. Tidak itu saja, lengkap dengan lokasi tempat terbunuhnya. Setelah perang Badar selesai, semuanya terjadi sesuai berita dari Rasulullah saw.

Ingat pembebasan Konstantinopel dan Romawi? Kemenangan Muslimin sudah diberitakan saat Muslimin sedang menyiapkan perang Khandaq. Saat muslimin dikepung di Madinah. 

Ingat pembebasan Persia? Kemenangan muslimin diberitakan di hadapan Abu Bakar dan Suraqah bin Malik saat perjalanan hijrah ke Madinah. lengkap dengan apa yang didapatkan oleh Suraqah bin Malik, berupa mahkota Kisra Persia. 

Pembebasan Masjidil Aqsha sudah diberitakan Rasulullah saw saat di Madinah kepada Tamim ad-Dari, seorang pendeta Nasrani dari Palestina yang kemudian menjadi muslim. Saat Masjidil Aqsha dibebaskan di era Umar bin Khatab, Umar memberikan sebidang tanah di Hebron sesuai sabda Rasulullah saw kepada Tamim ad-Dari. 

Saat Muslimin bersedih hati pasca perjanjian Hudaibiyah. Allah justru menjanjikan kemenangan yang dekat. Apa itu? Kemenangan terhadap benteng Yahudi terakhir di Khaibar dan Futuh Mekah.

Berita dan janji Allah akan kemenangan Muslimin tersebar di beragam surat. Menurut ulama, 25%  isi Al-Qur'an adalah berita kemenangan bagi Muslimin. Yakinkah?

Kaum Muslimin hanya tinggal menghidupkan semangat jihad untuk merealisasikan berita kemenangan tersebut. Jihad adalah puncaknya ibadah.

Surat Maryam, Rangkuman Kisah Golongan yang Diberi Nikmat Oleh: Nasrulloh Baksolahar Surat Maryam dimulai dengan kisah Nabi Zaka...

Surat Maryam, Rangkuman Kisah Golongan yang Diberi Nikmat


Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Surat Maryam dimulai dengan kisah Nabi Zakaria yang selalu optimis akan kebaikan Allah. Apa tandanya? Tidak pernah lelah untuk berdoa. Ketidakberdayaanya, kelemahannya dan ketidakadaanya sumber daya, tak menyurutkan optimismenya kepada Allah.

Keoptimisan ini membuat semuanya menjadi terwujud. Allah menganugerahkannya seorang anak yang bernama Yahya yang memiliki karakter bertakwa, berpegang teguh pada kitab Allah, dilimpahkan hikmah, memiliki kasih sayang, berbakti pada orang tua, bersih dari dosa, tidak sombong dan durhaka. Semua sifat ini terdapat pula pada saudaranya Siti Maryam dan Nabi Isa.

Siti Maryam seorang wanita yang suci yang memfokuskan beribadah di Masjidil Aqsha. Teguh atas ejekan dan permusuhan dari  kaumnya. Seperti keteguhan Nabi Nuh dan keteguhan Nabi Ibrahim terhadap ayahnya.

Nabi Ibrahim tak pernah lelah menyadarkan bapaknya untuk bertauhid. Mengungkapkan argumentasinya dengan lembut, penuh kasih sayang dan logis.

Nabi Ishak dan Yakub dianugerahi buah tutur kata yang baik dan mulia. Nabi Musa dan Harun menjadi sosok yang terpilih.

Nabi Ismail selalu menepati janjinya, memerintahkan keluarganya shalat dan menunaikan zakat. Nabi Idris menjadi sosok yang mencintai kebenaran.

Lalu Allah merangkum kisah-kisah tersebut pada surat Maryam ayat 58,
"Merekalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu dari (golongan) para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil (Yakub) dan dari orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis."

Dialog Nabi Ibrahim dengan Ayahnya Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Alquran), sesungguhnya dia seorang ...

Dialog Nabi Ibrahim dengan Ayahnya



Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Alquran), sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran, dan seorang nabi. (Maryam: 41)

(Ingatlah) ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku! Mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak dapat didengar, tidak dilihat, dan tidak dapat membantumu sedikit pun? (Maryam: 42)

Wahai ayahku! Sungguh, telah sampai padaku sebagian ilmu yang tidak diberikan kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. (Maryam: 43)

Wahai ayahku! Janganlah kamu menyembah setan. Sungguh, setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. (Maryam: 44)

Wahai ayahku! Sungguh aku khawatir kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pengasih, sehingga kamu menjadi teman bagi setan." (Maryam: 45)

Dia (ayahnya) berkata, "Bencikah engkau kepada tuhan-tuhanku, wahai Ibrahim? Jika engkau tidak berhenti, pasti engkau akan kurajam, maka tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama." (Maryam: 46)

Dia (Ibrahim) berkata, "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memohon ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik padaku. (Maryam: 47)

Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku." (Maryam: 48)

Maka ketika dia (Ibrahim) sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang sembah mereka selain Allah, Kami anugerahkan kepada Ishak dan Yakub. Dan masing-masing Kami angkat menjadi nabi. (Maryam: 49)

Dan Kami menganugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik dan mulia. (Maryam: 50)

Menghancurkan Masjidil Aqsha Oleh: Nasrulloh Baksolahar Allah menjaga Al-Qur'an. Maka, fakta-fakta sejarah yang disebutkan d...

Menghancurkan Masjidil Aqsha

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Allah menjaga Al-Qur'an. Maka, fakta-fakta sejarah yang disebutkan dalam Al-Qur'an, tetap akan dipelihara juga oleh Allah. Walaupun Fir'aun tenggelam di lautan, namun jasadnya diselamatkan Allah sebagai fakta sejarah.

Jejak-jejak sejarah. Bukti-bukti arkeologi yang disebutkan dalam Al-Qur'an, hari ini tetap terjaga dan terpelihara. Tidak itu saja, sangat mudah untuk ditemukan, padahal umurnya telah ribuan tahun. 

Untuk apa? Agar manusia yakin akan kebenaran Al-Qur'an. Al-Qur'an tak terbantahkan. Al-Qur'an itu kitab yang nyata. Al-Qur'an itu selalu hadir dihadapannya. Al-Qur'an tetap abadi memberikan peringatan dan pelajaran.

Sejarah di Nusantara. Kerajaan yang pernah hadir di Nusantara, apakah peninggalannya sangat mudah ditemukan? Bila ditemukan, validkah? Bagaimana rekonstruksi sejarahnya? Babilonia, Yunani, Romawi dan Persia, dapatkah jejaknya ditemukan secara sempurna dengan mudah?

Namun, bagaimana dengan Fir'aun, kaum Aad, Tsamud, dan Saba yang dihancurkan? Hingga hari ini faktanya tetap terjaga. Yang dikisahkan dalam Al-Qur'an selaras dengan faktanya.

Sekarang, penjajah Zionis mau menghancurkan Masjidil Aqsha dengan dalih terdapat istana Nabi Sulaiman di bawahnya. Bisakah menghancurkannya? Padahal sangat banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan Masjidil Aqsha.

Kaum-kaum dan sosok yang sudah diazab pun hingga hari ini tetap berdiri kokoh terjaga. Apalagi fakta sejarah yang sebelumnya memang dijaga Allah. Takdir yang hendak menghancurkan Masjidil Aqsha seperti Abrahah yang bermaksud menghancurkan Masjidil Haram. Bukankah Masjidil Aqsha pun sejajar derajatnya dengan Masjidil Haram?

Kelahiran dan Karakter Nabi Isa Kemudian dia (Maryam) membawa dia (bayi itu) kepada kaumnya dengan menggendongnya. Mereka (kaumn...

Kelahiran dan Karakter Nabi Isa


Kemudian dia (Maryam) membawa dia (bayi itu) kepada kaumnya dengan menggendongnya. Mereka (kaumnya) berkata, "Wahai Maryam! Sungguh, kamu telah membawa sesuatu yang sangat mungkar. (Maryam: 27)

Wahai sauadara perempuan Harun (Maryam)! Ayahmu bukan seorang yang buruk perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina." (Maryam:  28)

Maka dia (Maryam) menunjuk kepada (anak)nya. Mereka berkata, "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?" (Maryam: 29)

Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi, (Maryam: 30)

dan Dia menjadikan aku seorang yang berkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkanku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; (Maryam: 31)

dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. (Maryam: 32)

Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan pada saya, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali." (Maryam: 33)

Itulah Isa putra Maryam, (yang mengatakan) kata yang benar, yang mereka ragukan kebenarannya. (Maryam: 34)

Kehamilan  Siti Maryam Maka dia (Maryam) mengandung, lalu dia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. (Ma...

Kehamilan  Siti Maryam


Maka dia (Maryam) mengandung, lalu dia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. (Maryam: 22)

Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, "Wahai, alangkah (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seseorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan." (Maryam: 23)

Maka dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, "Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. (Maryam: 24)

Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. (Maryam: 25)

Maka makan, minum, dan bersenang-senanglah. Jika kamu melihat seseorang, maka berkata, "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini." (Maryam: 26)

Kisah Siti Maryam Bertemu Jibril Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (Alquran), (yaitu) ketika dia mengasing...

Kisah Siti Maryam Bertemu Jibril


Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (Alquran), (yaitu) ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitul-maqdis), (Maryam: 16)

lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna. (Maryam: 17)

Dia (Maryam) berkata, "Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa." (Maryam: 18)

Dia (Jibril) berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu berupa seorang anak laki-laki yang suci.” (Maryam: 19)

Dia (Maryam) berkata, "Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!" (Maryam: 20)

Dia (Jibril) berkata, "Demikanlah." Tuhanmu berfirman, "Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadi suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu peristiwa yang (sudah) memutuskan." (Maryam: 21)

Sifat Nabi Yahya "Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah)  Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh." Dan Kami memberikan...

Sifat Nabi Yahya


"Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah)  Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh." Dan Kami memberikan hikmah kepadanya (Yahya)  selagi dia masih kanak-kanak, (Maryam: 12)

dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dan dia adalah seorang yang bertakwa, (Maryam: 13)

 dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, dan dia bukan orang yang sombong (bukan pula) orang yang durhaka. (Maryam: 14)

Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia hidup kembali. (Maryam: 15)

Ketidakberdayaan Para Nabi dan Rasul-Nya Oleh: Nasrulloh Baksolahar Surat Al-Anbiya berkisah tentang para nabi dan rasul. Unikny...

Ketidakberdayaan Para Nabi dan Rasul-Nya


Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Surat Al-Anbiya berkisah tentang para nabi dan rasul. Uniknya, yang dipaparkan justru ketidakberdayaanya para nabi dan rasul. Yang ditegaskan, justru Kehendak-Nya pada para nabi dan Rasul-Nya.

Yang menyelamatkan Nabi Ibrahim saat dibakar adalah Allah. Yang membimbingnya ke Syam adalah Allah. Yang menganugerahkan Ishak dan Yakub serta menjadikannya orang  shaleh adalah Allah. Lalu, menjadikannya sebagai pemimpin yang memberikan petunjuk, juga Allah.

Begitu pun pada Nabi Luth. Yang memberikan ilmu dan hikmah. Yang menyelamatkannya dari azab, lalu dipindahkan ke wilayah baru. Digolongkannya sebagai orang shaleh dan dirahmati adalah Allah.

Begitupun Nabi Nuh, Allah yang memperkenan doa dan menyelamatkan dari banjir. Allah yang membongkar kejahatan yang tersembunyi. Semuanya Allah yang berperan.

Surat Al-Anbiya menggambarkan bahwa seluruh perjalanan para Nabi dan Rasul merupakan rekayasa Allah. Tak ada kekuatan sedikit pun bagi para Nabi dan Rasul. Para Nabi dan Rasul hanya fokus pada menyampaikan wahyu saja. Setelah itu, Allah yang mendesain kehidupannya.

Berikut uraiannya dalam penggalan Surat Al-Anbiya ayat 68-77, yang menceritakan perjalanan para Nabi dan Rasul,

1. Nabi Ibrahim dan Luth

Mereka berkata, "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak berbuat." (Al-Anbiya: 68)

Kami (Allah) berfirman, "Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim," (Al-Anbiya: 69)

dan mereka bermaksud berbuat jahat terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka orang-orang yang paling rugi. (Al-Anbiya: 70)

Dan Kamikan selamat dia (Ibrahim) dan Luṭ ke suatu negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam. (Al-Anbiya: 71)

Dan Kami menganugerahkan kepadanya (Ibrahim) Ishak dan Yakub sebagai suatu anugerah. Dan masing-masing Kami jadikan orang yang saleh. (Al-Anbiya: 72)

Dan Kami menjadikan mereka sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk perintah dengan Kami, dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah. (Al-Anbiya : 73)

Dan kepada Luṭ, Kami berikan hikmah dan ilmu, dan Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang melakukan perbuatan keji.  Sungguh, orang-orang mereka yang jahat lagi fasik, (Al-Anbiya: 74)

dan Kami masukkan dia ke dalam rahmat Kami; sebenarnya dia termasuk golongan orang yang saleh. (Al-Anbiya: 75)

2. Nabi Nuh

Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu, ketika dia berdoa. Kami perkenankan (doa)nya, lalu Kami selamatkan dia bersama pengikutnya dari bencana yang besar. (Al-Anbiya: 76)

Dan Kami membantunya dari orang-orang yang telah menyampaikan ayat-ayat Kami. Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang jahat, maka Kami menenggelamkan mereka semuanya. (Al-Anbiya: 77)

Nabi Ibrahim dan Nabi Nuh tergolong Ulul Azmi. Nabi yang tegar dan teguh dalam menghadapi persoalan. Semuanya karena anugerah dari Allah. 

Karakter Utama Bapak dalam Mendidik Anaknya Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bagaimana mendidik anak agar berhasil? Paham metodologi p...

Karakter Utama Bapak dalam Mendidik Anaknya


Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Bagaimana mendidik anak agar berhasil? Paham metodologi pendidikan anak? Paham karakter anak sesuai zamannya? Semuanya hanya salah satunya. Tetapi bukan yang utama.

Siapakah Nabi dan Rasul yang putranya juga seorang Nabi? Nabi Adam melahirkan Nabi Syits. Nabi Ibrahim melahirkan Nabi Ismail dan Ishak. Nabi Yakub melahirkan Nabi  Yusuf. Nabi Zakaria melahirkan Nabi Yahya dan mendidik keponakannya Siti Maryam. Jadi apa karakter utama mereka?

1. Nabi Adam seorang bapak yang gemar memohon ampun kepada Allah

"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kamu, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS Al A'raf ayat 23)

2. Nabi Ibrahim seorang bapak yang memiliki karakter sebagai Khalilullah, kekasih atau kesayangan Allah. Doa-doanya untuk putra-putrinya dan generasi hingga akhir zaman paling banyak dan paling panjang di dalam Al-Qur'an.

"Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan(-Nya)." (QS. An-Nisa': 25)

3. Nabi Yakub AS memiliki julukan Israil. Kata Israil diambil dari gabungan dua kata, "Isra" yang artinya "budak," dan "eli" yang artinya "Tuhan." Dalam bahasa Arab, nama ini biasanya disebut dengan Abdullah.

Dia (Yakub) menjawab, "Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui. (Yusuf: 86)

4. Nabi Zakaria tak pernah kecewa dalam berdoa

Dia (Zakaria) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah melemah dan kepalaku telah terisi uban, sedang aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku. (Maryam: 4)

Bapak adalah pemimpin keluarga. Menurut Umar bin Khatab, seorang pemimpin merupakan perantara antara Allah dengan yang dipimpinnya. Maka, karakter utama seorang bapak seperti yang dicontohkan Nabi Adam, Ibrahim, Yakub dan Zakaria yaitu memiliki hubungan yang kuat kepada Allah.

Kekuatan hubungan dengan Allah inilah yang akan menyentuh hati, jiwa dan akal putra-putrinya.

Antara Nabi Yunus dan Fir'aun Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nabi Yunus dilemparkan ke laut dari sebuah kapal untuk menyelamatka...

Antara Nabi Yunus dan Fir'aun


Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Nabi Yunus dilemparkan ke laut dari sebuah kapal untuk menyelamatkan seluruh penumpangnya. Lalu, ikan paus memakannya. Nabi Yunus mengalami tiga kegelapan sekaligus. Kegelapan dasar laut, kegelapan malam dan kegelapan dalam ikan paus. Siapakah yang bisa menyelamatkan?

Dalam kegelapan tersebut, Nabi Yunus berdoa. "Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Nabi Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya). maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."  (Al-Anbiya: 87)

Fir'aun pun tenggelam di Laut Merah saat mengejar Nabi Musa dan pengikutnya. Fir'aun pun berdoa untuk keselamatan dirinya.

"Kami jadikan Bani Israil bisa melintasi laut itu (Laut Merah). Lalu, Fir'aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menganiaya dan menindas hingga ketika Fir'aun hampir (mati) tenggelam, dia berkata, 'Aku percaya bahwa tidak ada tuhan selain (Tuhan) yang telah dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri kepada-Nya).'  (Yunus: 90-91)

Mengapa Nabi Yunus diselamatkan Allah, namun Firaun tidak? Padahal memiliki persoalan yang sama dan juga sama-sama berdoa kepada Allah di saat menghadapi kesulitan? Nabi Yunus sudah melanggengkan zikir sebelum peristiwa tersebut. Sedangkan Fir'aun baru berdzikir di saat kejadian tersebut. Apa perbedaannya?

Seperti dua orang petani, yang satu sudah menanam pohon di awal musim hujan, sehingga saat kemarau tumbuhanmya sudah kokoh dan bisa berbuah. Sedangkan, petani yang lain, di musim kemarau baru menanam pohon. Pohon tersebut mati karena tak bisa bertahan di musim kemarau.

Begitu pun dengan kisah 3 pemuda yang terjebak di gua. Mereka meminta pertolongan Allah melalui amal shaleh yang sudah diistiqamahkan sebelumnya. Amal shaleh yang sudah diperjuangkan di masa lalu hingga hari ini, akan menjadi perantara pertolongan Allah, kebaikan hidup hari ini dan masa depan.

Membedah Ketegaran Perjuangan Palestina dari Sudut Leluhurnya Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Pada tanggal 29 November 1947 PBB meng...

Membedah Ketegaran Perjuangan Palestina dari Sudut Leluhurnya


Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Pada tanggal 29 November 1947 PBB mengeluarkan Resolusi 181 (II) yang membagi Palestina menjadi dua negara. Komunitas Arab menolak karena solusi itu tidak adil.

Etnis Yahudi yang mencakup 33 persen populasi dan memiliki secara sah 7 persen saja lahan di Palestina diberi wilayah negara seluas 56 persen dari wilayah Mandat Palestina. 

Sementara warga Arab yang mencakup 67 persen populasi dan pemilik sah sedikitnya 80 persen tanah di Palestina mendapat wilayah lebih sedikit, yakni 43 persen saja.

Sekarang, Biro Statistik Palestina melaporkan pada 12 Mei 2024, bahwa 5,55 juta warga Palestina tinggal di Negara Palestina (Jalur Gaza, Yerusalem Timur dan Tepi Barat) dan sekitar 1,75 juta warga Palestina di wilayah 1948.

Sementara itu, jumlah warga Palestina di negara-negara Arab mencapai sekitar 6,56 juta dan mereka yang berada di luar negeri mencapai sekitar 772.000, diaspora ini disebabkan karena pengusiran oleh Yahudi yang didukung oleh Barat. 

Dengan demikian, jumlah warga Palestina di Palestina bersejarah mencapai sekitar 7,3 juta warga Palestina, sementara jumlah pemukim Yahudi diperkirakan mencapai 7,2 juta pada akhir tahun 2023, yang berarti jumlah warga Palestina melebihi jumlah warga Yahudi di Palestina bersejarah.

Namun, pendudukan Israel mengeksploitasi lebih dari 85% dari total wilayah Palestina yang bersejarah. Sejak dulu hingga sekarang, telah terjadi kezaliman pada rakyat Palestina yang merupakan bangsa Arab.

Dengan segala keterbatasan, pembatasan, penghancuran sistematis secara total, pembiaran internasional, dan genosida, mengapa hingga hari ini bangsa Palestina tetap tangguh melawan penjajah Israel? Salah satunya karakter bangsa Arab yang mengalir di tubuh rakyat Palestina.

Mengapa terbentuknya bangsa Arab di Palestina? Saat ini yang disebut bangsa Palestina adalah bangsa Arab. Setelah futuh Islami, kabilah-kabilah Arab menyebar di Palestina dan berbaur dengan orang-orang yang telah ada lebih dahulu termasuk dengan kaum Kan'an (bangsa asli Palestina) dan yang lainnya. Terus terjadi arabisasi secara bertahap dan alami di bawah panji Islam, sampai akhirnya agama warga Palestina Islam dan lisan (bahasa) Arab mereka.

Karakter bangsa Arab yang tangguh telah dikenal sejak dulu. Tokoh terkemuka Yunani Herodatus (480-425 SM) mengatakan bahwa bangsa Arab, sangat merindukan kebebasan, "Mereka Menentang segala kekuatan yang berusaha memperbudak dan merendahkan mereka. Kebebasan bagi bangsa Arab adalah lambang terbesar, serta merupakan keistimewaan yang membedakan antara mereka dan yang lainnya."

Rustum, Panglima Perang Persia, menegur petinggi Persia yang merendahkan Al-Mughirah bin Syu'bah  yang berpakaian usang, dengan berkata, "Celakalah kalian, Sesungguhnya bangsa Arab memang memandang rendah pakaian dan makanan, tetapi mereka memelihara kehormatan nasab keturunan."

Hasan Al-Banna, "Mengapa Nabi tidak dari Yunani, Persia dan Romawi? Tetapi Arab? Karena fitrah bangsa Arab itu bersih, cinta kebebasan dan Jiwa yang mulia." Tidak itu saja, bangsa Arab memiliki karakter sangat sabar dalam menghadapi segala cobaan dan musibah.

Ali Muhammad Shalabi, dalam bukunya Sirah Nabawiyah, menuliskan bahwa bangsa Arab tegar dalam segala cuaca panas dan dingin. Rintangan perjalanan dan jauhnya jarak tempuh.  Rasa haus dan lapar, bukanlah persoalan utama. Manakala mereka memeluk Islam, kesabaran, ketabahan, dan keridhaan mereka menjadi tauladan yang sempurna. 

Bahkan diantara mereka, ada yang hidup berhari-hari hanya dengan sebutir kurma sekedar untuk menegakkan tulang punggungnya dan beberapa tetes air sekedar untuk membasahi hatinya.

Memenangkan pertempuran lebih banyak disebabkan oleh karakter. Siapa yang memiliki nafas panjang? Seperti doa yang dipanjatkan dalam pertempuran, "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir." (Al: Baqarah: 250) 


 

Allah Sendiri yang Menghancurkan Yahudi Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Allah memaparkan kekalahan Yahudi dalam surat Al-Hasyr ayat ...

Allah Sendiri yang Menghancurkan Yahudi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Allah memaparkan kekalahan Yahudi dalam surat Al-Hasyr ayat 2

"Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung halamannya pada saat pengusiran yang pertama."

"Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan (siksaan) kepada mereka dari arah yang bukan mereka sangka-sangka."

"Dan Allah menanamkan rasa takut ke dalam hati mereka; sehingga mereka menggambarkan rumah-rumah mereka dengan tangan sendiri dan tangan orang-orang mukmin."

"Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan!"

Allah sendiri yang mengeluarkan Yahudi Bani Nadhir dari Madinah. Allah melakukan  segala sesuatu tanpa perantara manusia. Rasulullah saw dan para Sahabatnya hanya melakukan pengepungan selama 25 hari dengan memotong dan membakar pohon-pohonnya. Mereka pun menyerah. 

Apa gunanya benteng yang kokoh? Apa gunanya sejata yang tercanggih? Yang menghancurkan benteng dan rumahnya pun mereka sendiri agar tidak bisa dimanfaatkan oleh muslimin.

Orang-orang Yahudi tertipu dengan kekuatan yang telah dihimpun dan dibangun. Tertipu dengan benteng dan senjatanya. Namun, Allah mendatangi mereka dari dalam diri mereka sendiri. Allah datang ke dalam hati-hati mereka dan mencampakkan ketakutan di dalamnya.

Yahudi mengantisipasi serangan dari dari luar diri mereka. Seperti penjajah Israel, yang membangun tembok-tembok tinggi, tebal, kokoh, dan menghujam ke tanah dengan baja yang tidak bisa ditembus oleh rakyatPalestina. Sehingga, fokusnya hanyalah serangan udara. Ternyata, badai Al-Aqsa rakyart Palestina dimulai dengan menembus benteng tembok-tembok.

Demikianlah, bila Allah menghendaki sesuatu, Allah pasti mendatangi segala sesuatu dari arah yang Dia ketahui dan Dia tentukan. Jadi, tak perlu sebab dan saran yang diketahui manusia.

Bila kemenangan sudah dijamin, mengapa tidak segera bergabung atau menjadi bagian perjuangan Palestina?

Surat-Surat Al-Qur'an yang Menjelaskan Kekalahan Yahudi Oleh: Nasrulloh Baksolahar Ada surat Al-Qur'an yang diturunkan h...

Surat-Surat Al-Qur'an yang Menjelaskan Kekalahan Yahudi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Ada surat Al-Qur'an yang diturunkan hanya untuk menjelaskan kemenangan Mukminin saja. Kemenangan Mukminin menjadi tema sentralnya. Yaitu, surat An-Nashr,  Al-Fath dan Al-Hasyr.

Kemenangan Mukminin atas seluruh para penentangnya baik Munafikin, Musyrikin, Kafirin dan Yahudi. Dan di ragam surat lainnya juga menjelaskan kemenangan Mukminin, walaupun tidak menjadi tema sentralnya. Artinya, selama menjadi mukmin, kemenangan pasti diraihnya.

Bagaimana dengan Yahudi yang zalim? Selalu dikaitkan dengan kekalahan. Ada yang dijelaskan kekalahannya secara spesifik di daerah tertentu, maupun secara umum. Artinya, di semua medan pertempuran, Yahudi akan mengalami kekalahan yang telak dan menyakitkan.

Ada surat yang diturunkan untuk menjelaskan kekalahan Yahudi bani Nadhir di Madinah, yaitu surat Al-Hasyr. Menjelaskan kekalahan Yahudi di Khaibar, yaitu surat Al-Fath. Menjelaskan kekalahan Yahudi di seluruh front pertempuran bila melakukan kezaliman, yaitu surat Al-Isra.

Yahudi itu hidup berkelompok. Kekalahan Yahudi Bani Nadhir di surat Al-Hasyr, menandakan bila berperang dengan mengandalkan satu komunitas Yahudi, maka akan kalah. Sedangkan kekalahan di Khaibar, menandakan, bila Yahudi dari seluruh dunia berkumpul dalam satu tempat, seperti menjajah Palestina, dengan bahu membahu menyatukan kekuatannya, maka akan tetap terkalahkan dengan menyakitkan.

Oleh sebab itu, para faksi perlawanan Palestina, sering bersyair tentang kekalahan Yahudi di Khaibar untuk menggelorakan semangat rakyat Palestina dan menciutkan nyali penjajah Israel akan fakta sejarah bahwa apapun kekuatan penjajah Israel akan tetap terkalahkan.

Takdir Yahudi yang zalim itu hanya 4 (empat). Pertama, Allah hanya memberikan 2 (dua) kesempatan pengrusakan dalam seluruh rentang kehidupannya. Ini bentuk penjagaan Allah atas kemanusiaan manusia dan alam semesta dari kehancuran.

Kedua, terusir dari tempat tinggalnya.  Ketiga, Allah memasukan ketakutan ke dalam hatinya sehingga mereka merobohkan benteng-benteng dan rumahnya sendiri. Keempat, diazab. Itulah akhir kezaliman Yahudi.

Beragam Mukjizat Nabi Muhammad yang Dituntut Oleh Orang Kafir Katakanlah, "Sejujurnya jika manusia dan jin berkumpul untuk ...

Beragam Mukjizat Nabi Muhammad yang Dituntut Oleh Orang Kafir



Katakanlah, "Sejujurnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) Alquran ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa di dekatnya, sekali pun mereka saling membantu satu sama lain." (Al-Isra: 88)

Dan sungguh, Kami telah menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam Alquran ini dengan berbagai macam perumamaan, tetapi kebanyakan manusia tidak menyukainya bahkan mengingkari(nya). (Al-Isra: 89)

Dan mereka berkata, "Kami tidak akan mempercayai Anda (Muhammad) sebelum Anda memancarkan mata air dari bumi untuk kami, (Al-Isra: 90)

atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan di celah-celahnya sungai yang deras alirannya, (Al-Isra: 91)

atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping di atas kami, sebagaimana kamu katakan, atau (sebelum) kamu datangkan Allah dan para malaikat menghadap muka dengan kami, (Al-Isra: 92)

atau kamu mempunyai satu rumah (terbuat) dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami tidak akan percaya kenaikanmu itu sebelum engkau turunkan kepada kami satu kitab untuk kami baca." Kata (Muhammad), "Mahasuci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?" (Al-Isra: 93)

Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman ketika petunjuk datang kepadanya, selain perkataan mereka, “Mengapa Allah mengutus seorang manusia menjadi rasul?” (Al-Isra: 94)

Badai Al-Aqsa, Momentum Bangsa Arab Memobilisasi Kekuatannya  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Palestina adalah saksi kehancuran perad...

Badai Al-Aqsa, Momentum Bangsa Arab Memobilisasi Kekuatannya 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Palestina adalah saksi kehancuran peradaban yang sadis dan kejam. Palestina telah ditakdirkan sebagai kuburan para peradaban kolaborasi adi daya yang bengis dan tak memiliki kemanusiaan. Itulah takdir tanah Palestina.

Nebukandezar berprilaku bengis di Palestina dengan menghancurkan kerajaan yang telah dibangun oleh Nabi Daud dan Sulaiman. Juga, membakar Masjidil Aqsha. Akhirnya, mati karena serangan nyamuk di negrinya sendiri, Babilonia.

Tentara Salib, gabungan raja-raja Eropa, membunuh kaum Muslimin hingga Masjidil Aqsha dibanjiri darah. Mendirikan kerajaan Yerusalem di Palestina. Berakhir dengan kehancuran dalam perang Hittin, dimana Muslimin dipimpin oleh Shalahuddin Al-Ayubi, yang berasal dari Iraq Kurdi. Sejak itu, Tentara Salib tak pernah menuai kemenangan lagi.

Pasukan Mongol berhasil memporak porandakan kekhalifahan Abbasiyah. Baghdad hancur lebur. Darah Muslimin mengalir deras di atas Baghdad. Akhirnya, hancur lebur dalam perang Ain Jalut, dimana Muslimin dipimpin oleh Saifudin Al-Qutuz, yang berasal dari Transoksiana. Sejak itu, Tentara Mongol tidak pernah meraih kemenangan lagi. 

Dalam dua peperangan yang mengubah wajah kezaliman menjadi kedamaian di tanah Palestina, apakah ada yang dipimpin oleh bangsa Arab? Dalam dua peperangan besar Muslimin di Palestina yang menjadi momentum kebangkitan Muslimin, belum ada yang dipimpin oleh bangsa Arab. Kapan saatnya?

Kezaliman Penjajah Israel yang didukung Amerika, Inggris, Jerman dan sekutunya sedang membahana di dunia, dengan titik sentralnya di Palestina. Tiba-tiba dikejutkan dengan operasi Badai Al-Aqsa oleh faksi perlawanan Palestina yang dipimpin oleh Hamas, yang dari bangsa Arab. Bukankah ini momentum Muslimin dari Arab untuk membuktikan peradabannya?

Kaum Muslimin dari bangsa Arab yang terdekat dengan Palestina, menjadi garda terdepan dalam menyelamatkan  tanah suci Palestina, khususnya Masjidil Aqsha. Setelah sekian lama "dipermalukan" dalam ragam pertempuran seperti perang 6 hari, maka saatnya mengambil peran yang lebih besar lagi bagi Islam dan kemanusiaan dunia, seperti jejak pendahulunya.

Bangsa Palestina Setelah Dibebaskan Muslimin dari Kekuasaan Romawi Setelah futuh Islami, kabilah-kabilah Arab menyebar di Palest...

Bangsa Palestina Setelah Dibebaskan Muslimin dari Kekuasaan Romawi


Setelah futuh Islami, kabilah-kabilah Arab menyebar di Palestina dan berbaur dengan orang-orang yang telah ada lebih dahulu termasuk dengan kaum Kan'an (bangsa asli Palestina) dan yang lainnya. Terus terjadi arabisasi secara bertahap dan alami di bawah panji Islam, sampai akhirnya agama warga Palestina Islam dan lisan (bahasa) Arab mereka.

Secara umum, orang-orang Arab yang tinggal menetap di Palestina, mereka adalah kaum Qahthawi yaitu dari Arab Aribah, yaitu mereka dari kabilah Arab yang asal usulnya kembali ke asli Yaman. Karena mayoritas pasukan futuh Islam waktu itu berasal dari kabilah ini. Dan menetap, misalnya, orang-orang dari kaum Asy'ariyah Thabari dan menjadi mayoritas di sana, dan menetap sebagian kaum keturunan Judzam di Beit Jibrin, selanjutnya menjadi Thabari, dan orang-orang dari kaum Bakar bin Wail tinggal menetap di Jenin, dan yang Lainnya dari Mudhar bin Nazzar di Nablus.

Di wilayah Hebron (al Khalil) dan sekitarnya telah menetap Lakham dan anak kabilah (marga) Bani Abdul Dar, mereka adalah keturunan Tamin al Dari radhiyallahu 'anhu. Kabilah Aribah yang paling menonjol adalah suku Himyar, anggota suku ini menasabkan diri mereka ke kabilah Qudha'ah, yang anak kabilahnya tersebar di desa-desa el bathani (Gaza), Jama'in (Nablus), Lembah Hanin (Yafa) dan yang lainnya .

Dari anak kabilah Qudha'ah yang tersebar di Palestina adalah kabilah kalb, bali, Jahinah, Jaram, Qudamah, Bani Bahra', Bani'Adzrah, kabilah Qiin dan Maskah. Sedang dari Arab Aribah adalah Bani Kahlan – yang menonjol adalah suku Thai' yang hari ini dikenal dengan nama Shamr -, Lakham, Zubaid, Aus dan Khazraj semuanya tersebar di tempat-tempat yang berbeda-beda di Palestina.

Di sana juga ada sejumlah kabilah Arab dari wilayah utara Jazirah Arab yang dikenal dengan Bani Adnan atau Bani Ismail atau Bani Arab Musta'rabah. Termasuk yang menisbatkan diri ke kabilah ini adalah kaum Quraisy yang sejumlah marga (keluarga) keturunannya datang ke Palestina dari keturunan Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Abbas dan dari sahabat-sahabat yang lainnya. Di sana juga ada kabilah 'Anzah, Harb dan yang lainnya.

Bangsa Palestina masih tetap muslim dan berlisan Arab sejak futuh Islami hingga hari ini. mereka tidak pernah terpengaruh oleh masa perang salib dalam struktur pendudukan, kecuali sedikit sekali ketika orang-orang Salib Eropa menyerang mereka. Maka dengan cepat umat Islam menguasai serangan tersebut dan mengembalikan identitas kemuslimannya.

Palestina tetap menjadi tempat yang menarik untuk ditempati karena kedudukannya sebagai tanah suci, karena letak geografisnya yang strategis, karena cuacanya yang sedang, karena potensi pertanian, perdagangan dan yang lainnya. Oleh karena itu, telah tinggal di Palestina orang-orang Israel dari bangsa Kurdi, Barbar (Afrika), Chechnya, Bosnia, Turki yang kemudian terjadi arabisasi dan berbaur dengan penduduknya. Meski demikian di Palestina masih ada minoritas Nasrani yang hidup aman dan tenang di bawah pemerintahan umat Islam.

Di antara orang-orang Nasrani Palestina, mereka yang masih tetap pada agama mereka, adalah penduduk Palestina. Dan juga orang-orang Nasrani yang ingin tinggal di Palestina berasal dari Armenia, Yunani dan lainnya. Toleransi Islam juga diberikan seluas-luasnya kepada orang-orang Yahudi untuk tinggal menetap di Palestina, mereka dianggap sebagai ahli dzimmah. Mereka hidup sebagai minoritas yang tidak memiliki obsesi politik. Pada awal abad ke-19, jumlah mereka tidak lebih dari 5 ribu jiwa. Jumlah mereka meningkat menjelang program kerja aktif eksodus Yahudi ke Palestina sekitar tahun 1880 hingga mencapai 23 ribu jiwa. 

https://alhikmah.ac.id/sejarah-bangsa-palestina-bag-ke-1-pembentukan-bangsa-palestina/

Badai Al-Aqsa, Dampaknya Seperti Perang Hittin dan Ain Jalut Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Sejarah selalu berulang. Kekuatan kezal...

Badai Al-Aqsa, Dampaknya Seperti Perang Hittin dan Ain Jalut

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Sejarah selalu berulang. Kekuatan kezaliman berakhir dengan kehancuran, sekuat  sehebat apapun kekuatannya. Penjajah Israel mengalami seperti yang dialami oleh Tentara Salib dan Mongol. Semuanya terjadi di Palestina, bumi yang diberkahi.

Tentara Salib tak terkalahkan. Mereka gabungan dari kerajaan-kerajaan Eropa. Menghancurkan kekuatan muslimin tanpa ada yang bisa menghentikannya. Mereka merebut Masjidil Aqsha. Membunuh muslimin. Juga, membangun beberapa kerajaan di bumi Palestina.

Namun, Perang Hittin berhasil Menghancurkan kekuatannya. Setelah itu, Tentara Salib tak bisa bangkit kembali.

Begitupun dengan Tentara Mongol. Menyerbu belahan dunia seperti monster yang tak terkalahkan. Tak satupun kekuatan yang bisa menghentikannya.

Namun, Perang Ain Jalut berhasil Menghancurkan kekuatannya. Sejak itu, Tentara Mongol tak bisa bangkit kembali.

Sekarang terulang kembali. Militer Penjajah Israel yang tak terkalahkan tak bisa bangkit lagi setelah operasi Badai Al-Aqsa yang dilakukan oleh faksi-faksi perlawanan yang ada di Palestina.

Sejak operasi ini, Penjajah Israel selalu  menelan kekalahan baik oleh faksi Perlawanan Yaman, Lebanon maupun Irak.


1. Perang Hittin 
Pertempuran Hittin berlangsung pada tanggal 4 Juli 1187, antara Kerajaan Yerusalem para Tentara Salib dan kekuatan Sultan Salahuddin Ayyubi dari Dinasti Ayyubiyyah. Peristiwa ini dikenal juga sebagai Pertempuran Tanduk Hittin, diambil dari nama sebuah gunung berapi yang telah mati di dekatnya.

Pasukan kaum Muslim di bawah pimpinan Saladin menawan atau membunuh sebagian besar Tentara Salib, menghilangkan kemampuan mereka untuk berperang. Sebagai dampak langsung dari pertempuran ini, pasukan kaum Islam sekali lagi menjadi kekuatan militer yang unggul di Tanah Suci, dengan menaklukkan kembali Yerusalem dan beberapa kota lain yang sebelumnya dikuasai Tentara Salib.


2. Perang Ain Jalut

Pertempuran Ain Jalut, terjadi antara Bahri Mamluk dari Mesir dan Kekaisaran Mongol pada 3 September 1260 (25 Ramadhan 658 H) di Galilea tenggara di Lembah Yizreel dekat tempat yang sekarang dikenal sebagai Sumur Harod (‘Ayn Jālūt, har. 'Air mata Goliat'). Pertempuran tersebut menandai puncak jangkauan penaklukan Mongol, dan merupakan pertama kalinya pasukan Mongol dipukul mundur secara permanen dalam pertempuran langsung di medan perang.

Pertempuran Ain Jalut terjadi pada tanggal 3 September 1260 di Palestina antara Bani Mamluk (Mesir) yang dipimpin oleh Qutuz dan Baibars berhadapan dengan tentara Mongol pimpinan Kitbuqa.

Banyak ahli sejarah menganggap pertempuran ini termasuk salah satu pertempuran yang penting dalam sejarah penaklukan bangsa Mongol di Asia Tengah di mana mereka untuk pertama kalinya mengalami kekalahan telak dan tidak mampu membalasnya dikemudian hari seperti yang selama ini mereka lakukan jika mengalami kekalahan.


3. Operasi Badai Al-Aqsa

Operasi Badai Al-Aqsa (Taufanul Aqsa) sejak 7 Oktober 2023 yang dilancarkan oleh Gerakan Perlawanan Islam Hamas bersama faksi-faksi Palestina lainnya, setahun berlalu telah membuka mata dunia tentang kerapuhan penjajah Zionis Israel.

Serangan itu merupakan aksi perlawanan terhadap penjajah Zionis Israel, yang telah bercokol di bumi Palestina sejak 1948, atau saat ini memasuki 76 tahun. Jika ditarik ke Jalur Gaza, maka serangan itu adalah bentuk perlawanan dari wilayah di Selatan Palestina itu, yang diblokade dari darat, laut, dan udara sejak 2006.

Ya, Operasi Badai Al-Aqsa sejak 7 Oktober 2023, telah mempunyai dampak yang luas, baik pada tingkat internal Palestina maupun pada tingkat regional dan internasional, baik kalangan umat Islam maupun manusia pada umumnya

Rakyat Palestina akan Kembali ke Tanah Airnya Rasul-rasul mereka berkata, “Apakah ada keraguan terhadap Allah, Pencipta langit d...

Rakyat Palestina akan Kembali ke Tanah Airnya


Rasul-rasul mereka berkata, “Apakah ada keraguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu (untuk beriman) agar Dia mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan (siksaan)mu sampai waktu yang ditentukan?” Mereka berkata, "Kamu hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu ingin menghalangi kami (menyembah) apa yang dari dahulu disembah nenek moyang kami, karena itu datangkanlah kepada kami bukti yang nyata." (Ibrahim: 10)

Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka, “Kami hanyalah manusia seperti kamu, tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Tidak pantas bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah saja hendaknya orang yang beriman itu bertawakal. (Ibrahim: 11)

Dan mengapa kami tidak akan bertawakal kepada Allah, sedangkan Dia telah menunjukkan kepada jalan kami, dan kami sungguh-sungguh, akan tetap bersabar terhadap gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang yang bertawakal itu berserah diri." (Ibrahim: 12)

Dan orang-orang kafir berkata kepada rasul-rasul mereka, “Kami pasti akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu benar-benar kembali kepada agama kami.” Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka, "Kami pasti akan membinasakan orang yang zalim itu. (Ibrahim: 13)

Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu setelah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (menghadap) ke hadirat-Ku dan takut akan ancaman-Ku." (Ibrahim: 14)

Dan mereka memohon diberi kemenangan dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala, (Ibrahim: 15)

Tanda Kehancuran Yahudi di Madinah Tengah Dialami Penjajah Israel  Kekalahan Yahudi yang hakiki bukanlah militer, tetapi keluarn...

Tanda Kehancuran Yahudi di Madinah Tengah Dialami Penjajah Israel 


Kekalahan Yahudi yang hakiki bukanlah militer, tetapi keluarnya orang-orang Yahudi dari benteng-bentengnya. Seperti di Madinah. Keluar dari wilayah yang ditempati seperti di Khaibar. Sekarang, tanda-tanda itu mulai terlihat di wilayah pendudukan penjajah Israel.

Ada 3 tanda-tanda yang mulai terlihat, yaitu:

Pertama,  500.000 Orang Mengungsi di Israel

Untuk menghindari serangan roket dari Gaza dan Lebanon, pemerintah Israel terpaksa mengungsikan ribuan warga Israel dari rumah-rumah mereka, dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, Israel mencatat rekor jumlah pengungsi.

Menurut surat kabar Israel, jumlah orang yang mengungsi dari pemukiman Gaza dan dari perbatasan dengan Lebanon mencapai 120 ribu orang, namun jumlah tersebut meningkat menjadi setengah juta orang, seperti yang diumumkan sebelumnya oleh tentara Israel.

Kehadiran para pengungsi ini, yang biaya dan pengeluarannya ditanggung oleh pemerintah selama masa pengungsian mereka selama lebih dari satu tahun, akan menambah beban ekonomi dan moral bagi pemerintah kolonial, yang telah menyewa kamar hotel dan wisma untuk mereka, dan terpaksa membangun tenda-tenda untuk menampung mereka.

Menurut laporan Aljazeera, pengungsi tersebut memiliki banyak konotasi dalam imajinasi Israel, dan gambar-gambar mereka yang telah meninggalkan Israel secara permanen memperdalam adegan tersebut.


Kedua, 2.000.000  Warga Israel Berlindung di Bunker

Serangan-serangan perlawanan di depan Gaza dan Lebanon telah menghidupkan kembali pertanyaan-pertanyaan tentang kesiapan front dalam negeri Israel dalam menghadapi serangan roket.

Serangan-serangan tersebut juga telah memicu krisis puluhan ribu warga Israel yang mengungsi, karena alih-alih kembali ke rumah-rumah mereka sebagaimana dijanjikan oleh Netanyahu, mereka malah berkumpul dengan ratusan ribu orang yang tidur di tempat-tempat perlindungan.

Menurut mantan komando pertahanan udara, Jenderal Ran Kochav, yang berbicara kepada Channel 12 Israel, lebih dari dua juta warga Israel terjebak di tempat perlindungan dan bunker di lebih dari 190 kota, organisasi dan kota-kota.

Masalah habitat tempat penampungan, yang disebut “kesenjangan tempat penampungan”, memperparah kekhawatiran pihak berwenang pendudukan, terutama dengan data lokal yang mengungkapkan bahwa sebagian besar tempat penampungan umum tidak siap.

Terungkap pula bahwa ruangan-ruangan yang dibentengi di rumah-rumah dan apartemen tidak memberikan perlindungan penuh bagi para penghuninya dari serangan roket dan pesawat tak berawak secara langsung, dan nyaris tidak memberikan perlindungan dari bidang peluru.


Ketiga, Migrasi Balik

“Migrasi balik” merupakan ancaman eksistensial bagi Israel, yang terutama didasarkan pada kebijakan penjajahan dan menarik orang-orang Yahudi dari seluruh dunia.

Menurut Nayef bin Nahar, Direktur Ibn Khaldun Center for Social and Human Sciences di Qatar University, perlawanan operasi telah menghancurkan “kehendak untuk bertahan hidup” warga Israel, yang terutama didasarkan pada penyediaan entitas yang aman bagi mereka, untuk menghadapi krisis mendasar mereka, yaitu bahwa Israel adalah entitas buatan yang dapat mereka tinggalkan kapan saja ke negara asal mereka dan tetap memegang kewarganegaraan mereka.

Meskipun Biro Pusat Statistik Israel tidak mengungkapkan jumlah riil warga Israel yang telah beremigrasi, surat kabar Israel mengungkapkan bahwa sekitar seperempat warga Israel telah mempertimbangkan untuk beremigrasi ke luar negeri karena situasi keamanan.

Menurut laporan yang disiapkan oleh koresponden Aljazeera, Elias Kram, Agustus lalu, angka resmi menunjukkan bahwa hampir setengah juta orang yang berada di luar negeri sebelum Operasi Banjir Al-Aqsa belum kembali hingga saat ini, sementara 375 ribu orang pergi setelah perang.

Times of Israel mengutip data dari Otoritas Kependudukan dan Imigrasi (PIA) bahwa setengah juta warga Israel meninggalkan Israel dalam enam bulan pertama perang.

Istidraj Militer Penjajah Israel Oleh: Nasrulloh Baksolahar Militer Penjajah Israel berhasil membumihanguskan Gaza. Sekarang ber...

Istidraj Militer Penjajah Israel

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Militer Penjajah Israel berhasil membumihanguskan Gaza. Sekarang berusaha melakukan hal yang sama di Lebanon. Apakah ini kemenangan besar? Juga membunuh para pemimpin faksi perlawanan.

Seluruh hukum di muka bumi sudah dikangkangi. Baik hukum agama, internasional dan kemanusiaan. Fokusnya, menghancurkan lawan dan penghalangnya.

Dalam pelanggaran terhadap hukum Tuhan dan manusia. Apakah itu kemenangan? Itulah Istidraj. Apa efeknya bagi Penjajah Israel? 

"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa." (QS. Al An'am: 44)

Malik Al-Mughis dalam bukunya yang berjudul Demi Masa menjelaskan, istidraj adalah pemberian kesenangan untuk orang-orang yang dimurkai Allah agar mereka terus menerus lalai. Hingga pada suatu ketika semua kesenangan itu dicabut oleh Allah, mereka akan termangu dalam penyesalan yang terlambat.

 "Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui," (QS. al-Qalam: 44)

Dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad yang berasal dari sahabat Rasulullah SAW, 'Uqbah bin Amir, Rasulullah SAW bersabda: "Apabila engkau lihat Allah memberikan sebagian keduniaan kepada hamba-Nya, apa saja yang diingininya dengan serba-serbi kemaksiatannya maka pemberian yang demikian adalah istidraj." (HR. Ahmad)

Pengabaian terhadap hukum, berarti berhadapan langsung dengan Allah. Allah yang merancang kehancuran dengan cara yang sangat lembut. Dilihatnya sebagai kemenangan besar, padahal itulah proses kehancurannya.

Berhasil memborbardir Gaza namun dukungan lembaga dan masyarakat internasional terus menurun. Rakyat dan sumberdayanya pindah ke luar negri. Perekonomiannya terus menurun untuk biaya perang. Yang ingin bergabung dengan perjuangan rakyat Palestina semakin banyak, sedangkan Penjajah Israel terus terkucilkan.

Manusia tak bersyukur Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Karakter manusia itu tidak bersyukur. Dilimpahkan kenikmatan tak terhingga pun...

Manusia tak bersyukur

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Karakter manusia itu tidak bersyukur. Dilimpahkan kenikmatan tak terhingga pun, tetap tidak bersyukur. Andai, di dunia seperti di surga pun, tetap tidak bersyukur. Yang bersyukur itu sangat sedikit.

Para Nabi dan Rasul sangat ingin memberikan kebaikan yang besar kepada kaumnya. Apakah umatnya peduli dan menyambutnya? Hanya segolongan kecil saja yang bersyukur.

Mengapa para pembaharu terkucilkan? Mengapa yang berjuang ikhlas untuk negrinya tidak disambut dengan gegap gempita? Memang seperti itulah manusia.

Ketidaksyukuran manusia adalah ujian,  ikhlaskah? Istiqamahkah? Berfikir positifkah? Memahami liku-liku kehidupankah?

Bila masih ada sakit hati pada manusia, berarti tidak memahami karakter manusia. Bila masih ada kecewa pada manusia, berarti belum bisa mencontoh akhlak Allah dan para Rasul terhadap kedurhakaan manusia.

Allah tak pernah berhenti mencurahkan rezeki dan petunjuk. Allah tak pernah berhenti mengutus para Nabi dan pewaris para Nabi. Para Nabi dan Rasul tetap berdakwah dan mendidik umatnya. Tak ada langkah yang terhenti.

Saat sumberdaya terbatas, apa yang harus diprioritaskan? Berinteraksilah dengan yang keutamaannya lebih besar, yaitu keturunan, kerabat dekat dan tetangga.

Fakta Historis, Penjajah Israel  Meragukan Keberlangsungan Negaranya  Andai Penjajah Israel bisa menguasai Gaza secara totalitas...

Fakta Historis, Penjajah Israel  Meragukan Keberlangsungan Negaranya 


Andai Penjajah Israel bisa menguasai Gaza secara totalitas. Andai bisa menghancurkan Hizbullah pun, rasa ketakutan Penjajah Israel tak bisa dihilangkan. Sebab, dengan kekuatan super power militer dan ekonomi yang didukung oleh negara adi daya pun, mereka tetap masih mengkhawatirkan  kelangsungan negaranya.

Andai setiap jengkal wilayah pendudukan penjajah Israel sudah terlindungi oleh rudal. Andai seluruh tembok pembatas sudah mengelilinginya. Maka ketakutannya tetap tidak hilang. Sebab, bukankah Namrudz pun tewas karena seekor nyamuk?

Pendiri Penjajah Israel pun masih meragukan keberlangsungan negaranya.  Dalam bukunya, The Jewish Paradox, Nahum Goldman, mantan presiden Organisasi Zionis Dunia, menceritakan detail pertemuannya dengan David Ben-Gurion, perdana menteri pertama ‘Israel’, pada musim panas 1956. 

Perdana menteri ‘Israel’ tersebut mengatakan kepadanya: “Saya mendekati usia tujuh puluh tahun. Jika Anda bertanya kepada saya apakah saya akan dimakamkan di Negara ‘Israel’, saya akan menjawab ya. Dalam sepuluh atau dua puluh tahun lagi negara Yahudi akan tetap ada.

Namun, jika Anda bertanya kepada saya apakah putra saya Amos akan beruntung dimakamkan di negara Yahudi setelah kematiannya, saya akan menjawab mungkin 50%.” Goldman menyela pembicaraannya dan berkata: “Bagaimana Anda bisa tidur dengan harapan seperti ini?” “Siapa yang bilang saya bisa tidur, Nahum?” jawabnya.

Pada 2017, enam tahun sebelum Banjir Al-Aqsa, Perdana Menteri saat ini Benjamin Netanyahu menyatakan: “Saya akan berusaha agar ‘Israel’ mencapai ulang tahunnya yang ke-100, karena pertanyaan tentang keberadaan kita tidak terbukti dengan sendirinya, dan kita harus buktikan. Sejarah mengajarkan kita bahwa tidak ada negara bagi orang-orang Yahudi yang bertahan lebih dari 80 tahun.” 

Lebih khusus lagi, mantan Perdana Menteri Ehud Barak mengatakan dalam sebuah artikel di Yedioth Ahronoth pada Mei 2022: “Sejarah Yahudi menunjukkan bahwa tidak ada negara bagi orang-orang Yahudi yang bertahan lebih dari 80 tahun, kecuali dalam dua periode luar biasa, periode Raja David dan periode Hasmonean, dan kedua periode tersebut mulai hancur pada dekade kedelapan, saat ini negara ‘Israel’ akan memasuki dekade kedelapan, dan saya khawatir kutukan akan menimpanya.” 

Ada perasaan mendalam dalam mentalitas Zionis bahwa keberadaan negara mereka, ‘Israel’, bersifat sementara, bahwa negara itu adalah pengecualian historis yang tidak memiliki unsur keberlanjutan, dan bukanlah realitas geografis maupun realitas geopolitik yang solid.

Perasaan ini bukan hanya hasil pembacaan Talmud dan akumulasi sejarah, tetapi juga didasarkan pada fakta politik dan ancaman internal dan eksternal yang selalu mungkin meledak, beberapa di antaranya telah meledak dan dampaknya masih meluas dari bulan ke bulan karena perang terus meluas.

5 Strategi Menghancurkan Militer Penjajah Israel Oleh: Nasrulloh Baksolahar Berapa banyak pasukan besar dapat dikalahkan oleh pa...

5 Strategi Menghancurkan Militer Penjajah Israel

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Berapa banyak pasukan besar dapat dikalahkan oleh pasukan kecil dengan ijin Allah? Inilah dasar kemiliteran yang tercatat di surat Al-Baqarah. Bagaimana proses kekalahan pasukan besar tersebut?

Allah nenjelaskan proses kekalahan di ragam surat. Salah satunya di surat An-Nahl. Yaitu:


1. Kehancuran dari pondasinya

Sungguh, orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan tipu daya, maka Allah menghancurkan rumah-rumah mereka mulai dari pondasinya, lalu atap (rumah itu) runtuh menimpa mereka dari atas, dan siksa itu datang kepada mereka dari arah yang tidak mereka sadari. (An-Nahl: 26)

Bukankah Tank Markava, kendaraan tempur Namer dan Iron Domenya bisa ditembus dengan infrastruktur yang sederhana?


2. Dibenamkannya ke muka bumi

maka apakah orang yang membuat tipu daya yang jahat itu, merasa aman (dari bencana) dibenamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, (An-Nahl: 45)

Berapa banyak tentara penjajah Israel yang terbunuh karena jebakan terowongan?


3. Diserang dari arah yang tak disadari 

atau (terhadap) datangnya siksa kepada mereka dari arah yang tidak mereka sadari, (An-Nahl: 45)

Berapa banyak serangan dari titik nol?


4. Diserang saat tentara dan infrastruktur militernya sedang konvoi

atau Allah mengazab mereka pada waktu mereka dalam perjalanan; sehingga mereka tidak berdaya menolak (azab itu), (An-Nahl: 46)


5. Tentaranya dikepung oleh ketakutan 

atau Allah mengazab mereka dengan berkelanjutan-angsur (sampai binasa). Maka sungguh, Tuhanmu Maha Pengasih, Maha Penyayang. (An-Nahl: 47)

Mengapa pasukan besar dapatkan dikalahkan dengan pasukan kecil? Karena pasukan besarnya melakukan tipu daya jahat. Bukankah pengadilan internasional telah memutuskan bahwa penjajah Israel telah melakukan genosida dan penjahat perang?

Saat manusia sudah menyatakan tipu daya yang jahat, maka proses alamiah kehancurannya sudah dimulai.

Menghadapi Kegentingan dengan Shalat Seorang manusia yang lemah dan terbatas, harus selalu berhubungan dengan Allah, ketika usah...

Menghadapi Kegentingan dengan Shalat


Seorang manusia yang lemah dan terbatas, harus selalu berhubungan dengan Allah, ketika usaha sudah di luar batas kemampuannya. Yakni, ketika kekuatan jahat yang lahir maupun batin menyerang.

Ketika usaha untuk bersikap Istiqamah mulai terasa berat antara menolak syahwat dan menceburkan diri dalam kesenangan.

Ketika memerangi thaghut mulai terasa sangat lelah. Ketika jalan membentang sangat panjang dan sulit ditempuh.

Ketika kejahatan menemukan momentumnya, dan kebaikan menemukan jalan buntu.

Tidak ada cahaya yang bersinar di ufuk. Tidak ada pembimbing di jalan.

Yang tersisa hanya nilai dari sebuah ibadah shalat.

Sumber:
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP

Shalat, Bekal Perjalanan "Dan pada sebagian dari malam, maka bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian...

Shalat, Bekal Perjalanan


"Dan pada sebagian dari malam, maka bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari (Al-Insan: 26)

Ini adalah bekal yang dipersiapkan untuk bertemu Rabbnya dalam keheningan, keselamatan, harapan dan kemesraan.

Dari sini lahir kenyamanan dan kondisi  istirahat dari kelelahan. Dari sini muncul kekuatan setelah kelelahan.

Dari sini muncul kekuatan untuk mengalahkan kelemahan. Ketika, semangat untuk mengalahkan kesibukan telah habis, beban terasa besar, amanah terlihat berat, tetapi engkau selalu menganggap kecil rintangan yang engkau hadapi tersebut.

Inilah shalat, bekal bagi para penyeru agama Allah di setiap negri dan setiap generasi.

Sumber:
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP

Shalat Membangkitkan Ketegaran Hidup Ketika waktu terlalu lama dan usaha menemukan kesulitan, seringkali kesabaran melemah begit...

Shalat Membangkitkan Ketegaran Hidup


Ketika waktu terlalu lama dan usaha menemukan kesulitan, seringkali kesabaran melemah begitu saja. 

Yakin, kesabaran berbuat baik, kesabaran atas lambatnya pertolongan, kesabaran karena kesulitan yang begitu tinggi, kesabaran untuk menjauhi kebathilan, kesabaran karena sedikitnya orang yang mau membantu.

Kesabaran tersebut mungkin saja terus meredup dan habis, jika seseorang tak memiliki perbekalan dan waktu yang cukup.

Oleh karena itu, shalat disandingkan dengan kesabaran, karena shalat merupakan patner yang tidak pernah lelah, dan bekal yang tak ada habisnya.

Shalat adalah ibadah yang dapat memperbaharui kemampuan, dan bekal yang akan memantapkan keteguhan hati.

Dengan shalat, tali kesabaran akan menjadi panjang dan tidak terputus. Dari sinilah lalu beralih kepada tingkat kesabaran tingkat tertinggi, ketenangan, kenyamanan, keyakinan dan kepercayaan diri.

Sumber;
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP

Membentuk Mindset yang Benar dan Lurus Oleh: Nasrulloh Baksolahar Mindset adalah cara berfikir seseorang bersumber dari keyakina...

Membentuk Mindset yang Benar dan Lurus

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Mindset adalah cara berfikir seseorang bersumber dari keyakinannya. Mindset adalah cara pandang seseorang terhadap kehidupan dan dirinya.

Jadi, pondasi mindset adalah keyakinannya. Dari mana sumber keyakinan?

Apa yang harus dipandang? Bagaimana cara memandang dari sisi yang benar? Sehingga benar dalam melihat kehidupan dan dirinya?

Jadi, pondasi mindset adalah apa yang jadi fokus pandangnya dan dari sisi mana memandangnya. Bagaimana agar benar dari dua sisi ini?

Keyakinan apa yang pasti benar? Keyakinan yang bersumber dari rukun iman.

Allah itu benar. Janji-Nya benar. Firman-Nya benar. Pertemuan dengan-Nya benar. Saat penghisaban dan pertanggungjawaban itu benar. Surga dan neraka itu benar. Para Nabi dan Rasul adalah benar. Muhammad saw adalah benar. Kebenaran keyakinan membentuk benarnya mindset seseorang.

Apa fokus perhatiannya? Bagaimana cara memperhatikannya? Perhatikan apa yang dimintai pertanggungjawaban Allah di hari penghisaban nanti.

Perhatiankan umurnya, untuk apa dihabiskan?
Badannya, untuk karya apa yang diperbuat?
Ilmunya, apakah diaplikasikan?
Hartanya, darimana dan untuk apa dihabiskan?

Objek mindset adalah umur, jasad, ilmu dan harta. Apa yang dimintai pertanggungjawaban atas itu semua? Butuh panduan dalam memandang umur, jasad, ilmu dan harta. Caranya, ikuti cara pandang Al-Qur'an dan hadits.

Berinteraksi dengan Al-Qur'an dan Hadist, berarti berinteraksi dengan mindset yang benar dan lurus.

Pertolongan Allah Sangat Nyata dan Selalu Menyertai Rakyat Palestina Oleh: Nasrulloh Baksolahar Di Mekah, Rasulullah saw dan par...

Pertolongan Allah Sangat Nyata dan Selalu Menyertai Rakyat Palestina

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Di Mekah, Rasulullah saw dan para Sahabatnya disiksa, diteror, diblokade, diusir, diburu, dirampas hak miliknya dan dibunuh.  Jumlah yang memeluk Islam pun tidak tumbuh signifikan. Dimana bentuk pertolongan Allah-Nya?

Di peristiwa Ashabul Ukhdud, satu per satu yang beriman dimasukkan ke dalam api yang membara. Tak ada satu pun orang beriman yang tersisa  di negri tersebut. Semuanya dipanggang dalam api yang membara. Dimana pertolongan Allah-Nya?

Yahya Sinwar hanya bersama dengan dua temannya. Menghadapi segerombolan tentara penjajah Israel yang dilengkapi sejumlah tank termodern. Setelah terluka parah, mereka memasuki gedung. Lalu, dibombardir dengan tank-tank Markava dan ditembak kepalanya. Dimana pertolongan Allah-Nya?

Allah berfirman, "Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan. (An-Nahl: 127)

Kesabaran  dan tentram dalam berjuang, itulah pertolongan Allah. Beristiqamah dan tegar dalam menghadapi genosida dan penghancuran total, itulah pertolongan Allah. Meraih kesyahidan serta khusnul khatimah itulah pertolongan Allah yang paling berharga dan menjadi cita-cita tertinggi.

Jadi, apakah adakah pertolongan Allah di Palestina? Ada, sangat nyata dan tak pernah berhenti. Penjajah Israel yang terus membombardir dengan memubazirkan infrastruktur militer, merupakan pertolongan Allah. Dalam jiwa mereka dikepung ketakutan,  kekhawatiran, depresi dan tekanan mental yang kuat. Bukankah ini penderitaan jiwa yang berat?

Bila Palestina dihujani dengan penderitaan fisik, namun penjajah Israel dikepung dengan penderitaan jiwa, mental dan ketakutan akan lenyap negaranya. Mana yang lebih berat?

Malamnya Rasulullah saw di Perang Tabuk Dikisahkan dalam perang Tabuk, Rasulullah saw bangun tengah malam. Lalu para Sahabat ber...

Malamnya Rasulullah saw di Perang Tabuk


Dikisahkan dalam perang Tabuk, Rasulullah saw bangun tengah malam. Lalu para Sahabat berkumpul di belakang beliau untuk menjaganya. Dan selepas shalat, beliau menghadap kepada para Sahabat dan bersabda:

"Pada malam ini, aku diberi lima keistimewaan yang tidak pernah diberikan kepada nabi yang lainnya."

"Pertama, aku diutus untuk seluruh manusia, sedangkan para nabi sebelumku hanya diutus untuk kaumnya."

"Kedua, aku ditolong Allah dengan perasaan takut yang menghujam perasaan musuhku kepadaku, padahal waktu peperangan masih sebulan lagi."

"Ketiga, harta rampasan perang dihalalkan untukku, padahal umat sebelumku dilarang memakannya, dan selalu membakarnya."

"Keempat, tanah dijadikan sebagai tempat sujud dan akal bersuci. Dimana pun waktu shalat tiba, maka bersucilah dengan tanah dan shalatlah. Padahal para nabi sebelumnya dilarang beribadah di tempat sembarangan. Mereka hanya beribadah di tempat suci mereka."

"Kelima, dikatakan kepadaku, 'Mintalah, karena setiap nabi telah memohonkan permintaannya.' Tetapi aku menangguhkan permintaanku hingga hari kiamat. Ini aku lakukan untuk kalian, dan untuk siapa saja yang mengucapkan La ilaha illallah."

Perang Tabuk, merupakan perang terakhir dan terjauh perjalanannya hingga memasuki wilayah kekuasaan Romawi di Syam.


Sumber:
Abu Al-Qa'qa Muhammad ibnu Shalih, Mudahnya Shalat Malam, Mizania

Malamnya Rasulullah saw di Perang Khandak Rasulullah saw adalah sosok yang merutinkan shalat malamnya. Senantiasa menjaga pelaks...

Malamnya Rasulullah saw di Perang Khandak


Rasulullah saw adalah sosok yang merutinkan shalat malamnya. Senantiasa menjaga pelaksanaannya, meskipun di wilayah peperangan sekalipun. Di antara pertempuran dan bergelimpangan mayat, beliau tetap melakukan shalat malam karena memahami keutamaannya.

Beliau sangat paham dan sadar bahwa shalat, munajat kepada Sang Maha Pengasih, dan bersimpuh di hadapan-Nya merupakan kunci kemenangan dalam melawan musuh dan seluruh tantangan kehidupan.

Dikisahkan bahwa ada seorang pemuda dari Kufah yang berkata kepada Huzaifah bin Yaman, "Wahai Abdullah, Apakah engkau pernah melihat Rasulullah saw dan bergaul dengannya?"

"Tentu saja anakku." Ujar Huzaifah 

"Lalu apa yang kalian perbuat?" Pemuda itu bertanya lagi.

"Demi Allah, kami benar-benar berjihad." Jawab Huzaifah.

"Kalau saja kami mengetahuinya, kami pasti takkan membuatnya bisa berkeliaran di bumi ini, dan kami akan taklukan dia." Jawab pemuda.

"Wahai anakku, sewaktu kami bersama Rasulullah saw di Perang Khandaq, beliau mengerjakan shalat malam dalam waktu yang sangat lama." Huzaifah memaparkan.

Di perang Khandaq ini, Huzaifah bin Yaman memegang peranan sangat penting, beliau berhasil menyusup ke barisan pemimpin perang Quraisy untuk mendapatkan informasi pergerakan musuh untuk dilaporkan ke Rasulullah saw.

Pada perang ini, seluruh kabilah Arab, munafikin dan yahudi bersatu untuk mengepung Madinah dengan kekuatan 10.000 pasukan.

Bayangkan bagaimana Rasulullah saw tidak pernah meninggalkan shalat malam di dalam peperangan, padahal beliau sangat lapar, haus, dalam kegelapan dan diterpa angin yang dingin.


Sumber:
Abu Al-Qa'qa Muhammad ibnu Shalih, Mudahnya Shalat Malam, Mizania

Akankah Israel Benar-benar Hilang Dua Tahun Lagi? Oleh: Ahmed Al-Hilal Kasus perang di Gaza membebani dua kandidat yang bersaing...

Akankah Israel Benar-benar Hilang Dua Tahun Lagi?

Oleh: Ahmed Al-Hilal

Kasus perang di Gaza membebani dua kandidat yang bersaing dalam pemilihan umum untuk Gedung Putih, Kamala Harris dan Donald Trump. Dalam debat televisi mereka, masing-masing kandidat sama menekankan pentingnya keamanan Israel dan haknya untuk membela diri. Harris menunjukkan perlunya pertahanan Israel dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab dan mempertimbangkan warga sipil; mengacu pada ketidakpuasannya terhadap pembantaian yang sedang berlangsung hingga saat ini.

Sementara Donald Trump menyerang kebijakan pemerintahan Biden, yang tidak mampu mencapai perdamaian dan stabilitas di Kawasan. Trump menyatakan bahwa Harris “membenci Israel” dan jika dia menjadi presiden “Israel akan lenyap dalam waktu dua tahun.”

Patut dicatat bahwa kedua kandidat berbeda pendapat dalam cara menyikapi agresi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan konsekuensinya, karena Trump menghindari jawaban langsung, sementara Harris menyerukan penghentian segera perang dan kepatuhan terhadap gagasan perdamaian solusi negara. Iya menyinggung Trump sebelumnya telah menyerukan penghentian perang, dan menyatakan bahwa dia adalah presiden ketika perang terjadi, tanpa menjelaskan bagaimana dia bisa melakukan hal itu.

Mengenai isu solusi dua negara, menurut pengalaman Trump pada masa kepresidenannya sebelumnya, hal ini lebih dekat dengan tujuan Benjamin Netanyahu yang memberikan Palestina pemerintahan mandiri di bawah kedaulatan Israel.

Hak Membela Diri

Komitmen kedua kandidat dalam perdebatan mengenai keamanan Israel dan haknya untuk mempertahankan diri, meskipun ini sikap klasik dalam kebijakan Amerika, namun kali ini berbeda secara esensi. Selama tujuh dekade terakhir, Washington mengandalkan kekuatan Israel yang luar biasa sebagai sekutu strategis yang dapat diandalkan dalam misi yang sulit dan kompleks di Timur Tengah. Kini, kelemahan strategis Israel telah terungkap, terutama ketidakmampuannya mempertahankan diri.

Kelemahan ini tidak hanya ketika menghadapi negara-negara regional, seperti yang terjadi pada serangan rudal Iran, meskipun terbatas, pada malam tanggal 14 April lalu, sebagai respons terhadap pemboman Tel Aviv terhadap konsulat Iran di Damaskus. Begitu pula setelah Iran dan Hizbullah mengancam akan membalas pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran, dan pejabat militer Hizbullah Fouad Shukr di Beirut. Pada kedua momen tersebut, Washington mengerahkan armada dan sekutunya untuk melindungi Israel. Namun kelemahan terbesar terlihat saat menghadapi ketegaran rakyat Palestina yang tidak berdaya dan serangan Brigade Al-Qassam dengan senjata primitif pada tanggal 7 Oktober 2023 melalui operasi Badai Al-Aqsa. Washington, bersama presiden dan tentaranya, bergegas melindungi Israel dan merencanakan serta melaksanakan pertempuran paling sengit di Jalur Gaza.

Ini persimpangan sejarah negara pendudukan/penjajah Israel menunjukkan bahwa Israel, meskipun memiliki posisi strategis bagi Washington, kini menjadi lebih merugikan Amerika Serikat dibandingkan sebelumnya. Ketika ketidakmampuannya untuk mempertahankan diri terus berlanjut, hal ini berubah menjadi luka menganga yang mungkin tidak akan pernah sembuh di telapak tangan Amerika. Lebih-lebih upaya kekuatan sayap kanan ekstrim di Israel, yang dipimpin oleh Netanyahu, untuk membuka konflik eksistensial berkelanjutan yang terjadi di Timur Tengah yang mengembalikan momen tahun 1948, dengan ketegangan yang semakin meluas di masyarakat Kawasan Arab melawan Israel dan Amerika Serikat, yang memberi Israel perlindungan dan legitimasi politik dan dukungan militer terbuka untuk membunuh warga Palestina yang tidak berdaya dan mengancam mereka dengan mengusir mereka dari Jalur Gaza dan Tepi Barat dan risiko yang ditimbulkannya terhadap stabilitas regional terutama dengan Mesir dan Yordania.

Israel Akan Lenyap dalam Waktu Dua Tahun

Trump, dalam debatnya, mengindikasikan kemungkinan kehancuran Israel dalam waktu dua tahun jika Harris menang. Pernyataan tersebut mungkin tampak tidak nyata, namun mengungkapkan betapa rapuhnya Israel di alam bawah sadarnya. Seolah-olah Trump ingin mengatakan bahwa kelangsungan hidup Israel bergantung pada dukungan Washington dan Israel akan bubar jika pemerintahan berikutnya tidak meningkatkan perlindungan terhadap Israel.

Meskipun pernyataan tersebut bersifat spontan, namun di dalamnya terdapat ketakutan akan besarnya tantangan yang dihadapi Israel di Palestina dan Timur Tengah. Negara ini kehilangan kesempatan untuk berintegrasi ke dunia Arab setelah Pertempuran “Badai Al-Aqsa,” dan menggantikannya dengan isolasi yang semakin mendalam dari masyarakat Arab.

Israel juga telah menjadi titik kritis bagi rezim-rezim Arab yang telah menormalisasi hubungan mereka. Rezim-rezim Arab berusaha bersembunyi dari radar opini publik Arab, dengan mengambil sikap pro-Palestina dan menyerukan diakhirinya agresi terhadap Gaza.

Pembicaraan tentang kehancuran Israel oleh seorang calon presiden Amerika, sekutu terbesar Israel, menunjukkan betapa rendahnya pandangan terhadap entitas ini, serta besarnya tantangan ekonomi, keamanan dan sosial yang dihadapinya.

Desakan entitas pendudukan, yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu, dan kelompok sayap kanan nasionalis ekstrem, untuk mengubah pertempuran menjadi perang eksistensial dengan dimensi agama akan memotivasi banyak orang di wilayah tersebut, baik entitas maupun individu, untuk berkonfrontasi, mengambil inisiatif, dan berpartisipasi dalam perang oleh rakyat Palestina, Lebanon, Yaman, dan Irak.

Hal inilah yang sebenarnya terjadi pada Maher Al-Jazi asal Yordania yang membunuh tiga penjaga perbatasan Israel di Jembatan Raja Hussein dengan Palestina. Kesaksiannya dipuji oleh suku Al-Huwaitat di Yordania dengan sejarah perjuangannya, dan model ini mungkin bisa terulang dalam berbagai bentuk.

Israel telah memobilisasi seluruh komponen materialnya sampai pada titik kelelahan, dan telah mengerahkan pedang agama dan Taurat di hadapan orang-orang Palestina, Arab dan Muslim, dan ini adalah sebuah kesalahan yang harus mereka bayar. Karena hal ini mengabadikan dimensi agama Islam dalam konflik tersebut, yang merupakan faktor yang ditakuti oleh Barat dan telah berusaha dihilangkan selama beberapa dekade, karena pengaruh magisnya yang sangat besar terhadap generasi muda dan identitas budaya Arab dan Muslim sepanjang sejarah. Para pemuda tersebut melihat tingkat monopoli dan penghinaan yang dilakukan Barat terhadap masyarakat di wilayah tersebut dan identitas mereka, serta kesuciannya, demi Zionis yang menduduki Palestina, Yerusalem, dan Al-Aqsa.

Sejarah saja tidak akan menginspirasi generasi muda ini, karena mereka akan menemukan di Gaza – tempat lahirnya gerakan Hamas dan perlawanan Palestina, dengan religiusitas Islamnya – sebuah model yang membuat dunia takjub dengan ketabahannya, dan membuatnya bertanya-tanya sekaligus bingung mengenai apa yang terjadi di Gaza. Rahasia kekuatan tersembunyi yang memberi orang-orang ini kemampuan untuk menjadi kreatif dan menghadapi kekuatan material paling kuat yang pernah dikenal dunia.

Gaza, selain terbuka secara moral dan politik bagi masyarakat dekat dan jauh Berubah menjadi ikon nasional, nasionalis, dan Islami yang berdimensi kemanusiaan dan nilai-nilai, dalam menghadapi kebrutalan yang diwujudkan Israel. Hal ini akan membuat keadaan menjadi lebih jelas bagi generasi-generasi yang mencari jati diri mereka dan masa depan mereka, dan akan menambah beban bagi Israel. Hal ini juga akan menginspirasi kebangkitan masyarakat yang hanya terjadi setelah pengabaian telah berakhir. (at/pip)

Tanggal publikasi:
perang kawasankolomTopan Al-Aqsha
Tanggal publikasi  :
Rabu 18/September/20245:47:42 malam

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (286) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (411) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (338) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (460) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (214) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)