Umar bin Abdul Aziz Mengangkat Budaknya Jadi Mata-Mata Dirinya
Suatu hari Umar bin Abdul Aziz memanggil budaknya yang bernama Muzahim. Ini sebuah pembicaraan yang sangat rahasia di antara mereka berdua saja, di ruang yang rahasia pula. Apa yang dibicarakan?
Sang budak, Muzahim, memenuhi panggilan sang khalifah. Sang budak duduk dengan khidmat menunggu titah sang khalifah.
"Sesungguhnya para penguasa itu memasang mata-mata untuk mengawasi rakyatnya." Ujar Umar bin Abdul Aziz memecah keheningan.
Sang khalifah berdiam sejenak. Mengambil nafas cukup panjang. Sepertinya ada keputusan yang luar biasa yang akan diambilnya. Sang khalifah memang selalu membuat terobosan besar dalam mengelola kekuasaannya.
"Sedangkan saya akan mengangkatmu sebagai mata-mata untuk diriku sendiri." Itulah keputusan sang khalifah.
Sang budak mengawasi khalifah, bukan khalifah yang mengawasi budak? Sang budak mengawasi tuannya? Yang rendah mengawasi yang tinggi? Sang budak sangat heran dengan keputusan ini. Lalu, bagaimana cara mengawasi Sang khalifah?
"Jika kamu mendengar ucapanku yang tidak baik, atau perbuatanku yang tidak kamu sukai, maka nasihatilah aku dan cegahlah diriku darinya." Seperti itulah arahan tugas dari Umar bin Abdul Aziz pada budaknya.
Sumber:
Muhammad Ahmad Rasyid, Hambatan-Hambatan Dakwah, Rabbani Press
0 komentar: