Surat Ali Imran, Penegasan Keteguhan Pada Manhaj
Surat Al-Baqarah, sasarannya agar Muslimin bertanggung jawab atas pengelolaan bumi yang didiami dengan manhaj kekhalifahan. Maka, di surat Ali Imran, penegasan agar teguh pada manhaj tersebut. Mengapa perlu menegaskan agar berpegang teguh?
Hal ini mengingat banyak yang menyimpang dan terperosok setelah membaca manhaj dan memikul tanggungjawab, bahkan menjauh dari manhaj yang lurus. Sebagaimana yang tekun beribadah di Ramadhan, kemudian menutup pintu-pintu ketaatan dan ibadah setelahnya.
Surat ini berbicara kepada Muhajirin yang telah beragam sejak periode Mekah selama 20 tahun lamanya, untuk meneguhkannya pada agama. Selain itu juga, berbicara kepada kaum Anshar yang baru beragama, "Berpegang teguhlah kepada agama dan manhaj, agar dapat merealisasikan kekuasaan Islam di muka bumi."
Ketidakteguh atau penyimpanan terhadap manhaj terjadi karena kesesatan pemikiran yang mengguncangkan aqidah, larut dengan kesibukan hidup, sehingga tekadnya melemah.
Oleh sebab itu, isi surat Ali Imran pada ayat 1-120, memuat dialog dan pembicaraan tentang ahlul kitab. Dimana Rasulullah saw menerima utusan Nasrani Najran. Ketika itu, Rasulullah saw menjamu mereka di masjid Nabawi dan berbincang-bincang dengan mereka selama 3 hari.
Ayat 120-200, berbicara tentang kekeliruan Muslimin pada perang Uhud. Dalam pertempuran ini, kebanyakan Muslimin tidak memiliki keteguhan dalam berperang dan tidak mentaati perintah Rasulullah saw, terutama pasukan pemanah.
Memang, surat ini turun 1.400 tahun yang lalu, akan tetapi surat Ali Imran berbicara kepada Muslimin pada setiap zaman, gunanya untuk memberikan pengajaran bagaimana memiliki keteguhan baik secara pemikiran maupun aplikasi.
Sumber:
Amru Khalid, Khowathir Qur'aniyah, al-I'tisham
0 komentar: