Suara Sirine Pertahanan Udara Penjajah Israel
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Apakah serba tahu sebelum terjadi selalu membawa kebaikan? Mengapa Allah banyak merahasiakan peristiwa masa depan? Serba tahu akan masa depan, bila jiwanya positif akan membangun beragam tindakan antisipasi. Apakah hanya itu?
Raja Mesir di era Nabi Yusuf memahami masa depan tentang era kemakmuran dan krisis melalui tafsir mimpinya Nabi Yusuf. Maka, era kemakmuran pun digunakan untuk mengantisipasi era krisis. Maka era krisis berlalu tanpa kehancuran.
Namun, bagaimana dengan tafsir mimpi Firaun Mesir di era Nabi Musa? Bagaimana mengantisipasi jatuhnya kekuasaannya? Justru melakukan pembantaian atau genosida terhadap bangsa minoritas yang lemah. Alasannya, dari bangsa minoritas tersebutlah akan lahir yang menghancurkan kekuasaannya. Bisakah menunda kehancuran tersebut?
Penjajah Israel sangat sempurna mengantisipasi kehancurannya. Semua kekuatan yang baru muncul dan diprediksi mengganggunya di masa depan, langsung dihancurkan saat ini pula.
Semua infrastruktur pertahanan diri dan menyerang terus dibangun tanpa henti. Bahkan, teknologinya melampaui semua teknologi yang telah ada. Namun, apakah bermanfaat? Justru menaikkan tingkat stres dan depresi yang tak terduga.
Setiap saat, walaupun hanya diserang oleh satu roket, sirine bahaya akan meraung-raung memenuhi angkasa kota. Setiap suara sirine berbunyi mereka berhamburan memasuki shelter atau bungker-bungker keselamatan diri.
Dengan suara ini, seluruh aktivitas terhenti. Setelah itu, ketakutan dan kekhawatiran akan terus merasuki diri. Dapatkan beraktivitas depan tenang? Bisakah bisa produktif dalam kondisi suara tanda bahaya yang terus meraung? Produktivias penjajah Israel akan terus menurun, inilah yang menyebabkan salah satu pintu kehancuran penjajah Israel.
0 komentar: