Strategi Gerakan Pasukan Rasulullah saw ke Benteng Yahudi Khaibar
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Rasulullah saw di Madinah menghadapi 3 front pertempuran sekaligus, yaitu Munafikin, Yahudi, kabilah Arab yang didominasi oleh Quraisy dan Ghatafan. Quraisy merupakan kabilah yang paling dihormati oleh seluruh kabilah Arab. Jadi, saat Quraisy menandatangani perjanjian Hudaibiyah, maka satu front terberat sudah bisa direndam.
Dari front pertempuran yang tersisa, siapakah front yang menjadi otak persekutukan mereka? Siapakah yang menjadikan 3 front menjadi satu front untuk memusuhi Muslimin? Pusatnya di Khaibar, benteng terkuat Yahudi di luar kota Madinah.
Sebab, Khaibar telah menjadi sarang segala perencanaan, persengkongkolan, pusat pengerahan militer, dan sumber segala kerusuhan dan pengobaran api peperangan dari pihak musuh, pantaslah jika ia menjadi sasaran pertama Muslimin setelah perjanjian Hudaibiyah ditandatangani.
Setiap penyerangan ke Yahudi ada syarat khususnya, untuk pembebasan Khaibar, syarat khususnya yang telah bai'at di perjanjian Hudaibiyah. Jadi jumlah pasukannya hanya 1.400 Sahabat saja. Padahal, Yahudi Khaibar memiliki puluhan benteng, persenjataan terlengkap dengan populasi Yahudi terbesar di Jazirah Arab.
Munafikin, Abdullah bin Saba, segera membocorkan keberangkatan Rasulullah saw ke Khaibar. Dia menulis surat, "Tidak usah takut karena jumlah dan peralatan kalian cukup banyak, sedangkan pasukan Muhammad tidak seberapa, tidak bersenjata pula kecuali sedikit."
Yahudi memang memiliki mental tidak mau mengambil resiko. Mereka segera meminta bantuan kepada kabilah Arab Ghatafan dengan janji, sebagian panen kurma Khaibar akan diberikan ke Mereka. Ternyata, Rasulullah saw mengarahkan pasukannya tidak langsung ke Khaibar tetapi ke Ghatafan.
Pasukan Ghatafan pun berbalik ke kabilahnya. Rasulullah saw melakukan serangan kecil ke Ghatafan, lalu memutar ke Khaibar. Dengan strategi ini, Ghatafan tidak membantu Yahudi Khaibar karena takut diserang. Yahudi Khaibar pun merasa aman dari serangan.Ternyata, di pagi hari buta, pasukan Muslimin telah mengepung benteng Khaibar. Yahudi Khaibar tidak menyadari bahwa mereka telah terkepung.
0 komentar: