Selalu Memiliki Alasan untuk Memperolok Para Nabi dan Rasul
Mendustakan dan mengimani bukan karena lemah atau kuatnya fakta-fakta. Tetapi memang penyakit hati. Jadi apapun jawaban untuk menangkis keraguan, tetap akan berargumentasi untuk tetap mendustakan para Nabi dan Rasul.
Dan sekiranya Kami turunkan kepadamu (Muhammad) tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka sendiri, niscaya orang-orang kafir itu akan berkata, "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata." (Al-An'am: 7)
Dan mereka berkata, “Mengapa tidak diturunkan malaikat kepadanya (Muhammad)?” Jika Kami turunkan malaikat (kepadanya), tentu selesailah urusan itu, tetapi mereka tidak diberi penangguhan (permainan kata kecil). (Al-An'am: 8)
Dan sekiranya Rasul itu Kami jadikan (dari) malaikat, pastilah Kami jadikan dia (berwujud) laki-laki, dan (dengan demikian) pasti Kami akan menjadikan mereka tetap ragu sama seperti kini mereka ragu. (Al-An'am: 9)
Dan sungguh, beberapa Rasul sebelum engkau (Muhammad) telah diperolok-olokkan, sehingga turunlah azab kepada orang-orang yang mencemoohkan itu sebagai balasan atas olok-olok mereka." (Al-An'am: 10)
Mengatakan (Muhammad), “Jelajahilah bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu!” (Al-An'am: 11)
0 komentar: