Saat Seorang Sahabat Meminum Khamr di Perang Khaibar
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Perang Khaibar merupakan perang yang paling ketat. Ada seorang muslim yang meminum khamr sedikit saja, namanya Abdullah bin Hammar. Sebagai hukumannya, Rasulullah saw memukulnya dengan sandalnya. Rasulullah saw meminta yang menyaksikannya untuk memukulinya dengan sendal-sendal mereka.
Tiba-tiba datanglah Umar bin Khatab, lalu melaknatinya. Rasulullah saw bersabda, "Jangan kamu melaknatinya karena dia sesungguhnya mencintai Allah dan Rasul-Nya." Sesudah itu, Abdullah pergi layaknya seorang muslim lainnya. Dia duduk bersama dengan kaum muslimin lainnya.
Abdullah bin Hammar menerima hukuman dengan lapang dada. Dia tidak lantas berencana pada malam harinya untuk membalas atas hukuman tersebut. Bukankah hukuman bagian dari penghapusan dosa? Menghilangkan siksaan-Nya?
Tujuan utama pemberian hukuman bukanlah untuk mengusir prajurit dari barisannya ataupun mengubahnya menjadi seorang pendendam yang terhina, tetapi hendak membersihkannya dari dosa agar selanjutnya dia patut menjadi prajurit sejati kembali.
Karena itu, tidak boleh ada kutukan, karena kutukan itu merupakan hukuman tersendiri yang melebihi hukuman yang semestinya, bahkan harus tetap dipuji agar dalam hatinya tetap hidup dan beriman. Dia tetap bagian manusia terhormat. Dengan demikian, dia tetap berada dan menyatu dalam barisan.
Setiap pasukan dan prajurit sangat perlu memiliki mental tersebut, siap menerima hukuman atas pelanggarannya dengan lapang dada, lalu teman-temannya dapat memahami falsafah sebuah hukuman. Jadi, tak lantas mengusirnya dan menghantam kejiwaannya, tetapi tetap sebagai kawan yang sudah bersih dari kesalahan dan dosanya, lalu mengijinkan bergabung kembali, sebagai prajurit yang tidak lagi berdosa.
Demikianlah mental pasukan Islam yang mendapat kemenangan di Khaibar atas Yahudi. Semuanya menjadi tolak ukur bagi kita. Mengapa pasukan muslim tak juga bisa mengalahkan penjajah Israel? Sebab masih terperangkap dengan syahwat perut, kelamin, dan memiliki. Itulah cara melemahkan pasukan muslim saat ini.
0 komentar: