Saat Fitnah-Fitnah Menjebol Zaman
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Huzaifah bin Yaman sangat bersedih melihat fitnah-fitnah di zamannya. Umar bin Khatab bertanya kondisi ke depan umat Islam kepadanya. Huzaifah menggambarkan bahwa fitnah-fitnah tersebut menjebol pintu-pintu zaman. Seberapa jauh kita dengan era Huzaifah bin Yaman?
Ini era pemerintahan yang diktator. Ini era paling terpuruknya muslimin yang dijelaskan Rasulullah saw. Seluruh fitnah sejak penciptaan manusia. Seluruh fitnah setiap Nabi dan Rasul secara bersamaan dan bergelombang menghempas muslimin tanpa henti.
Sayup-sayup fitrah keimanan tetap terdengar. Seperti di era kehanifan sebelum diutusnya Rasulullah saw. Kekuatannya masih sangat lemah untuk melakukan perbaikan apalagi perlawanan. Namun, sayup-sayup tersebut terus hidup dan dibangun.
Bagaimana menghadapi ini semuanya? Ada ulama yang mengambil jalan seperti Nabi Musa dengan melakukan perlawanan. Seperti Nabi Yusuf yang berkoalisi untuk mengambil peran kebaikan walaupun sedikit. Yang memiliki kekuasaan mencoba mengikuti Nabi Sulaiman dan Dawud.
Ada yang seperti Nabi Zakaria yang sibuk membangun generasi pilihan sehingga melahirkan sosok Nabi Yahya dan Isa. Ada yang terus menyeru kaumnya seperti Nabi Nuh, Yunus, Shaleh dan Syuaib.
Ada yang menjaga agar tidak terjadi perselisihan internal seperti Nabi Yaqub. Ada yang membimbing umat agar benar dalam menghadapi persoalan pribadinya seperti Nabi Ayyub.
Mereka bergerak karena keimanan yang kokoh. Menerjang fitnah-fitnah yang mengepung. Bisa jadi gerakannya parsial. Mereka menunggu era berikutnya, saat Nabi akhirnya zaman diutus. Seperti kita, uang menanti nubuwah Rasulullah saw akan lahirnya kembali periode Nubuwah.
Para ulama telah berijtihad dengan dakwah dan solusinya para Nabi dan Rasul sesuai tantangan yang dihadapinya. Apakah para nabi dan rasul mencela dan menperselisihkan cara dakwah Nabi yang lainnya? Mereka membangun dan menjaga umat sesuai yang mereka bisa.
0 komentar: